Krowbar – Galaksi Rima Sakti
Satu hal yang perlu dicatat dari album sophomore adalah kebebasan sang penulis lagu untuk bereksperimen, dalam hal apapun, baik di wilayah musik maupun songwriting, dan saya acungkan jempol buat Krowbar atas sisi eksperimentalnya yang diterjemahkan dalam gagasan yang menggelitik di album barunya.
Sophomore dari Iblis Leksikon setelah 5 tahun absen tanpa album baru, Galaksi Rima Sakti dirayakan dengan sesuatu yang lebih riang gembira. Menyukil lirik yang ditulis di “MCMXCVI”,
Konon katanya orang belajar dari kesalahan / tapi buat gua itu bullshit sih / karena salah itu fun / tapi belajar mah kagak
Ya, tidak ada rumus bagaimana sebuah album itu bisa didengar oleh orang banyak, bisa meledak apalagi viral. Menurut saya itu bergulir saja dan biarkan kejujuran berbicara lewat kerongkongan dan diledakkan dari mikrofon dan biarkan orang terhubung. Kalau sepuluh orang, seratus, seribu sampai satu juta, ya itu berkat kejujuran belaka. Ini yang coba distabilokan Krowbar di Galaksi Rima Sakti.
Saya pun ditipu dengan ekspetasi besar bahwa BPM-BPM rendah dan lirik yang seram dan garang seperti di Swagton Nirojim, debutnya, masih mendominasi di album kedua. Ternyata ekspetasi saya buyar, yang ada adalah beat-beat disko klab malam 80-an/awal 90-an. Dan liriknya aduh, saya hampir tersenyum mendengar guratan kata-kata kolaborasi Krowbar dengan Morgue Vanguard, menyentil sangat, segan!
Dari departemen musik, Vladvamp, Jaydawn dan DJ Evil Cutz menjalankan tugasnya dengan baik. Saya membayangkan kegembiraan yang ada di setiap sesi rekaman. Mungkin menonton habis episode The Simpsons sambil mengemut anggur merah yang kemudian melahirkan spektrum musik, seperti yang mereka tulis di siaran pers: space disco, breakdance, miami bass bahkan new wave dengan taburan synth meskipun tetap ada celah-celah kecil boombap Rick Rubin dan DJ Muggs di sana. Meski bukan pemerhati, tapi ya 2 Live Crew dan Beastie Boys di mana saya pernah terpapar di waktu muda terlihat di album ini.
“Jamet Rock” yang kerap saya putar mungkin jadi highlight di album ini. Selain beat yang yang warm, liriknya pun luar biasa, sangat ‘warkop’ dan ‘tongkrongan’, yakin ini bisa diamini oleh gen-Z. Other personal favourite adalah “Pejantan Planet Jahanam” yang, di luar dugaan, memasukan unsur psikedelia dengan sitar dan tabla di sana. Sebuah manuver yang layak diapresiasi lebih.
Namanya juga galaksi yang isinya banyak planet-planet, anda bisa menemukan banyak hal di banyak ‘planet’ yang disajikan Krowbar. Ada yang riuh dan serius, ada yang santuy tapi banyak fun-nya, ya kurang lebih sepertinya gambaran manusia, atau lebih tepatnya anak muda jaman sekarang yang penuh dengan “666 Problem”.
Artikel Terkait
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Solois Asal Binjai, Palep Angkat Kisah Masa Lalu di Single Kedua
Solois asal Binjai, Sumatera Utara bernama Palep resmi merilis single kedua bertajuk “You Still Call My Baby” hari Sabtu (30/11). Lagu ini bercerita tentang seseorang yang terjebak di situasi yang tidak bisa melupakan semua …
High No Man Menghadirkan Karya Reggae Dub yang Berbeda
Proyek reggae dub asal Tuban, Jawa Timur bernama High No Man resmi meluncurkan maxi-single bertajuk More High yang berisikan 2 lagu yaitu “Beat Down Babylon” dan lagu yang berjudul sama dengan maxi-single. Materi ini …