Kuliner Bali Bersama Madness On Tha Block
Bali tidak hanya sebagai sebuah pulau yang menyimpan keindahan alam yang indah, Bali juga memiliki beranekaragam budaya serta tradisinya yang begitu kental terjaga hingga saat ini. Meski budaya dan tradisinya begitu kental terjaga, Bali juga tidak menutup dirinya untuk turut membaca potensi perkembangan zaman.
Dalam lain hal Bali juga dianggap sebagai sebuah pulau ritual dan sesajen, hampir setiap harinya masyarakat hindu Bali melakukan beberapa ritual kecil di rumahnya. Misal dalam ritual dan sesajen “Saiban” atau istilah lainnya “Ngejot”, dalam ritual ini biasanya masyarakat Bali selalu mempersembahkan sesajen makanan yang dimasak hari itu untuk para dewa yang diyakini di rumahnya. Biasanya sesajen ini akan diletakkan di beberapa tempat seperti; pintu, kompor, sumur, pekarangan rumah dan pelangkiran (tempat sembahyang di rumah). Apalagi semisal menjelang hari raya besar umat Hindu Bali, upacara dan sesajennya akan jauh lebih besar dan membutuhkan gotong royong antar masyarakat yang lebih besar.
Semua upacara diatur seperti pertunjukkan yang begitu besar dan sangat meriah, tidak salah jika antropolog besar Clifford Greetz menganggap Bali sebagai “Theeatreland” atau negara teater bagaimana masyarakat Bali sendiri menghadirkan symbol-simbol kekuasaan dan status saat upacara keagamaan berlangsung. Maka makanan pada tatanan masyarkat Bali tidak hanya sekedar konsumsi, tapi juga sebagai teks pengantar untuk menyambungkan hubungan antara manusia dengan alam dan dengan dewa yang dipercaya.
Maka selain makanan sebagai sarana upacara keagamaan, makanan juga jadi bagian dari destinasi wisata kuliner di Bali. Hingga tidak bisa dipungkiri, makanan begitu penting dalam tatanan dalam bermasyarakat di Bali. Hampir segala sisi kegiatan di Bali selalu menghadirkan makanan sebagai bagian komponen yang penting. Selain itu juga Bali memiliki makanan yang begitu khas dibanding daerah lain di Indonesia dari segi bumbu yang digunakan. Di Bali ada istilah “Base Genep”, dalam bahasa Indonesia “base” berarti bumbu dan “genep” berarti lengkap, jadi base genep sendiri adalah bumbu lengkap. Base Genep itu terdiri dari 15 jenis bahan, di antaranya seperti; kencur, jahe, lengkuas, kunyit, bawang merah, bawang putih, cabai, garam, terasi dan rempah-rempah lainnya. Biasanya masakan yang menggunakan bumbu ini salah satunya adalah ayam betutu.
Pada edisi kali ini mungkin saya akan memberikan sedikit rekomendasi makanan yang cukup untuk menjadi destinasi wisata kuliner. Tetapi sebelum teman-teman melanjutkan membaca tulisan ini, saya sedikit mengingatkan bahwa rekomendasi yang ada di bawah mungkin beberapa berisi makanan non halal. Karena tidak bisa dipungkiri juga mayoritas makanan masyarakat Bali banyak menggunakan daging babi. Saya sendiri juga tidak mengkonsumsi babi karena larangan mengkonsumsi, jadi dalam edisi kali ini saya mengajak teman-teman dari Madness On Tha Block (MOTB) untuk ikut memberi rekomendasi beberapa kuliner yang wajib teman-teman kunjungi jika ke Bali. Tentu juga beberapa rekomendasi dari saya pribadi.
MOTB sendiri adalah grup musik rap yang berbasis di Denpasar, Bali. Dalam perform-performnya di panggung MOTB kerap kali menjadikan makanan sebagai teks bagian dari pertunjukan. MOTB sering membawa makanan khas Bali seperti lawar (olahan daging yang dicincang kecil, dicampur dengan sayuran kacang panjang yang dipotong kecil lalu dicampur dengan potongan kelapa tua yang dicincang kecil-kecil dan dibumbui dengan bumbu lengkap Bali) atau sate babi dan arak untuk dibagikan kepada penonton sebelum manggung. MOTB beranggotakan 5 pemuda ugal-ugalan asal Denpasar, Kid Clique, Loseyes, W. Jenggo, B-Radio dan Da Kriss. Dalam performnya di atas panggung pula mereka kerap kali membawa gaya bercandaan ala anak muda kota Denpasar ke dalam teks dialognya dengan penonton. Dengan demikian MOTB menjadi salah satu grup musik yang sangat pas untuk saya ajak memberikan rekomendasi wisata kuliner untuk memanjakan lidah teman-teman saat berkunjung ke Bali.
Tetapi, karena ini konteksnya adalah makanan tentu rekomen dari teman-teman MOTB dan saya sangatlah subjektif dan tergantung selera. Tentu tidak semua makanan yang akan kami rekomendasikan akan terlihat cocok dan pas di lidah teman-teman sekalian. Mungkin saja teman-teman juga mendapatkan rekomendasi dari informan lainnya. Karena Bali sendiri juga adalah salah satu daerah yang memiliki hidangan makanan enak yang cukup sangat banyak.
Rekomendasi makanan dari saya dan MOTB akan saya bagi ke dalam beberapa kelas, yaitu; “Kelas Underground” adalah kuliner-kuliner lokal yang mungkin bisa dibilang hidden gem kalau bahasa anak sekarang yang kulinernya memang ditemukan dari mulut ke mulut, kuping ke kuping, desas ke desus. “Kelas Pop” adalah kuliner-kuliner lokal Bali atau kuliner yang bukan makanan khas Bali tapi cukup terkenal di beberapa penjuru kota Denpasar, Bali. “Kelas Skena”, adalah kuliner lokal yang beririsan dengan kegiatan kreatif ataupun pemiliknya sendiri sering terlibat dalam lingkaran kreatif seni lintas disiplin di Denpasar, ataupun kuliner lokal yang memiliki cara jualan yang lebih “gaul” untuk hari ini. Let’s Go!
Kelas Underground
Warung Be Genyol, Buk Yeyen – Darmasaba
Makanan ini berangkat dari olahan daging babi, genyol sendiri adalah lemak di antara daging dan kulit babi. Teksturnya kenyal seperti jeli dan berwarna putih. Tempat makan ini adalah tempat makan yang sangat sering disinggahi oleh teman-teman MOTB ketika selesai manggung di gigs-gigs lokal yang berdekatan dengan lokasi warung ini. Bumbu yang digunakan adalah bumbu makanan khas Bali yaitu base genep, selain be genyol sebagai menu utama tentu ada dalam satu porsi sudah dilengkapi dengan sayur, sambal khas Bali, babi goreng, jeroan babi goreng dan sate. Cita rasa Be Genyol Buk Yeyen ini sangat direkomendasikan oleh teman-teman MOTB karena memiliki cita rasa yang sangat enak dibanding beberapa warung yang juga menjual olahan be genyol.
Warung ini berlokasi di Jalan Tanah Putih No. 23, Darmasaba, Kec. Abiansemal, Kab. Badung, Bali.
Warung Balung Tianyar “Mudah” – Kuta
Masih dalam olahan daging babi, tapi kali ini berbeda dari sebelumnya. Jika sebelumnya lebih banyak memanfaatkan genyol atau lemak babi, makanan kali ini mengolah “balung”, di Bali balung adalah bagian kaki yang berisi dagingan dan kulit. Di Warung Balung Tianyar “Mudah” olahan balung ini dijadikan menu kuah kuning yang berbumbu khas Bali, rasanya gurih, pedas dan sangat kaya akan rempah. Selain itu juga menu tambahannya ada aneka gorengan jeroan babi dan babi kecap. Yang paling utama kenapa makanan ini ramai selain enak adalah “mudah”, dalam bahasa Inonesia berarti murah. Selain itu juga warung ini beroperasi 24 jam, itu menjadi hal utama kenapa anak-anak muda Denpasar sehabis nonton gigs atau tipsy memilih makanan ini untuk disantap. Ditambah juga di sini pengambilan kuah balungnya self service, artinya teman-teman bisa mengambil sendiri semaunya.
Warung ini berlokasi di Jalan Tuan Lange No. 20A, Kuta, Kec. Kuta, Kab. Badung, Bali.
Babi Guling Pande – Bangli
Makanan yang satu ini juga cukup terkenal di kalangan muda-mudi para medioker. Meski cukup jauh jaraknya dari pusat kota Denpasar, biasanya makanan ini sering dinikmati oleh teman-teman musisi jika berkunjung ke Bangli untuk urusan jalan-jalan atau menggelar acara konser di sana. Babi guling adalah makanan yang sangat mudah dijumpai di Bali, berbeda dengan babi guling yang biasanya dijumpai di sepanjang jalan-jalan di kota Denpasar babi guling Pande ini memiliki cita rasanya yang lebih gurih dan kaya akan rasa bumbu Bali. Biasanya setiap warung pedagang babi guling di Bali selalu mempunyai karakteristik dan cara sendiri dalam metode penggulingan babi. Terutama untuk mejaga kualitas rasa dan kualitas kulit babi ketika diguling, ada yang menggunakan air kelapa, ada yang menggunakan minyak kelapa, ada yang menggunakan soda dan lainnya untuk melumuri kulit terluar babi untuk menghasilkan kualitas kriuk kulit babinya.
Dalam satu porsi nasi campur babi guling di Babi Guling Pande, teman-teman sudah mendapat nasi, sayur yang diguling di tengah perut babi dengan bumbu genap Bali, lawar, urutan, daging guling, kulit dan sambal. Warung makanan bagai rutinitas wajib untuk dikunjungi tiap kali melangsungkan acara di Bangli, tentu sebagai legalisir teman-teman akan melihat banyak stiker brand, band dan komunitas dalam etalase warung tersebut. Warung ini beroperasi hanya di malam hari, dari pukul 22.00 hingga habis, jika teman-teman berkunjung kemari akan melihat para pelanggan yang begitu ramai dan makan di tengah warung ataupun sekitar warung bahkan di pinggir trotoar karena terlalu ramainya.
Warung ini berlokasi di Jalan Erlangga No. 16, Cempaga, Kec. Bangli, Kab. Bangli, Bali.
Warung Soto Tenda Orange – Kreneng, Denpasar
Soto di Indonesia begitu banyak ragamnya, soto begitu cukup digemari untuk dikonsumsi. Saya yakin bahwa seluruh penduduk Indonesia pasti suka dengan soto, tapi tentu soto memiliki banyak ragam rasa sesuai daerahnya. Soto mengalami perkembangan rasa ketika merajah seluruh daerah di Indonesia. Termasuk soto yang akan menjadi rekomendasi selanjutnya, soto kali ini sangat berbeda dari soto pada umumnya yang ada di daerah Jawa. Jika biasanya soto memiliki kuah yang kuning, kali ini cukup berbeda. Di Bali, soto memiliki kuah yang bening, berangkat dari olahan kaldu yang kemudian berisi irisan lobak dan bumbu rahasia tiap pedagang soto di Bali. Di Pasar Kreneng, ada lapakan tenda seperti senggol yang cukup banyak menjual soto bening ini, salah satunya adalah Warung Soto Tenda Orange, Kreneng. Menunya beraneka ragam, ada soto ayam, soto ceker, soto sapi dan soto babi. Dari banyaknya pedagang soto di Pasar Kreneng, Warung Tenda Orange menjadi yang terfavorite karena rasanya yang begitu gurih dan sangat menyegarkan, sangat cocok disantap saat malam hari sebagai penghangat badan, apalagi jika ditambahkan sambal dan perasan jeruk nipis.
Selain soto ada juga menu lain seperti nasi jingo, telur setengah matang dan aneka gorengan. Keunikan dari warung ini juga terletak pada pedagangnya, pedagangnya begitu ramah dan humoris, kalau makan di sana jangan kaget ketika pedagangnya mengeluarkan candaan ala Bali yang begitu menyentil. Jika makan di sini selain menyiapkan perut lapar juga harus menyiapkan mental yang Tangguh jika suatu saat ternyata teman-teman adalah sasaran roasting si pedagang untuk dijadikan candaan untuk mencairkan suasana. Tentu, sebagai legalisir teman-teman akan melihat sangat banyak stiker brand, band dan komunitas di warung ini. Warung ini beroperasi di malam hari dari pukul 19.00 hingga habis.
Warung ini berlokasi di Jalan Rampai No. 1, Dangin Puri Kangin, Kec. Denpasar Utara, Denpasar, Bali.
Kelas Pop
Warung 8 Kari Ayam Pedas – Padang Sambian
Makanan kali adalah makanan halal yang cukup sangat terkenal di bilangan Kota Denpasar, dulunya warung ini beroperasi di dekat lampu merah Petitenget, Seminyak di depan toko 8, itulah mungkin kenapa kari ini lebih dikenal dengan sebutan Warung 8 Kari Ayam Pedas. Dulunya warung ini berjualan menggunakan grobak dan sangat ramai, jika teman-teman melewati lampu merah Petitenget secara spontan akan menoleh melihat antrian panjang warung ini, tapi kali ini warung ini sudah pindah dan sudah memiliki ruko sendiri. Tapi rasanya tidak berubah dan tetap sangat gurih pedas, kari ini memiliki cita rasa yang cukup berbeda jika dibandingkan kari yang biasanya dijual pada warung-warung nasi campur. Ayamnya seperti digoreng terlebih dahulu setengah matang, lalu kemudian direndam bersama dengan kuah karinya yang begitu pekat dan sangat pedas. Bahkan beberapa food vlogger terkenal seperti Nex Carlos juga mengamini bahwa kari ini menjadi makanan yang “gak ada obat”, selain itu juga ada menu seperti ayam pedas, soto ayam, nasi pecel, rawon dan tentunya kari ayam pedas. Makanan ini juga sangat sering dikunjungi oleh teman-teman MOTB atau teman-teman seusai menyaksikan gigs, beroperasi dari jam 19.00 – 02.00 dini hari.
Warung ini beralamat di Jalan Gunung Sanghyang No. 250B, Padangsambian, Kec. Kuta Utara, Kab. Badung, Bali.
Warung Soto Bakso Merbabu – Denpasar
Soto kali ini hampir mirip dengan soto di Pasar Kreneng, hanya saja soto di Warung Soto Bakso Merbabu ini tidak memiliki olahan daging babi. Dia hanya menggunakan daging sapi saja, jadi cukup bisa dinikmati oleh kalangan sejuta umat. Soto berkuah bening dan segar ini masuk ke dalam makanan yang sangat patut untuk dicoba karena memiliki kuah yang begitu gurih khas daging sapi, menu yang disediakan di warung ini adalah soto daging sapi, soto bakso, soto daging dan bakso, dan soto sumsum sapi. Warung ini buka jam 06.30 – 19.00 di hari senin hingga sabtu, dan jam 06.30 – 14.30 di hari minggu. Jadi soto ini bisa dinikmati untuk sarapan ataupun makan siang.
Salah satu personil MOTB mengatakan salah satu ciri khas warung ini terletak pada kesegaran sambalnya, menurut Kid Clique sambalnya mendapat julukan “Sing Dadi Campahin” artinya tidak boleh diremehkan. Biasanya jika teman-teman makan makanan berkuah selalu menyertakan sambal untuk dicampur, biasanya sambalnya selalu sambal yang dimasak atau dicampur dengan beberapa bumbu penyedap, tapi di sini murni cabai yang segar. Jika dicampur ke dalam soto akan memberikan rasa yang begitu pedas dan segar, tentu jangan dilupakan perasan jeruk nipis untuk menambah kesegaran di kala menikmati panas dan mulai macetnya Kota Denpasar. Warung ini juga termasuk makanan yang legend karena sudah berjualan puluhan tahun.
Warung ini beralamat di Jalan Gunung Merbabu No. 1, Pemecutan, Kec. Denpasar, Kota Denpasar, Bali.
Warung Batan Sabo – Denpasar
Rekomendasi makanan selanjutnya adalah Chinese Food, makanan ini juga direkomendasikan oleh salah satu personil MOTB yang sangat hobi menjelajahi kuliner-kuliner di bilangan Kota Denpasar. W. Jenggo sangat dikenal di kalangan teman-temannya sebagai penjelajah kuliner Denpasar, dia mengetahui banyak rekomendasi makanan apapun yang teman-teman cari. Bagi W. Jenggo sejauh ini Chinise Food yang cocok di lidahnya adalah Warung Batan Sabo karena rasa Chinese Food yang mungkin sudah melakukan adaptasi dengan lidah orang Bali. W. Jenggo juga mengatakan bahwa Warung Batan Sabo ini jadi salah satu warung pilihannya jika ingin makan Chinese Food dan sayuran capcay, sangat cocok untuk meningkatkan nafsu makan. Selain itu juga olahan daging babinya juga cukup enak. Meski harganya lumayan mahal, rasanya sangat cukup untuk membayar itu semua. Sangat patut untuk dikunjungi dan dicoba karena hampir seluruh personil MOTB mengamini Chinese Food yang satu ini cukup enak. Warung ini buka dari hari senin sampai sabtu pada jam 08.00 – 17.00.
Warung ini beralamat di Jalan Sumatera No. 73, Dauh Puri Kangin, Kec Denpasar Barat, Denpasar, Bali.
Nasi Rawon Pangi – Singaraja
Makanan ini berlatar belakang nasi campur dengan bumbu yang autentik, berlatar belakang masakan rawon yang kita kenal berasal dari Jawa Timur ini sudah mengalami proses adaptasi dengan daerahnya berpijak. Berbeda dengan rawon pada umumnya, rawon pangi ini memiliki cita rasa yang begitu gurih. Jika teman-teman berkunjung ke Bali bagian utara tepatnya daerah Singaraja karena tujuan wisata, bekerja ataupun manggung. Teman-teman sangat diwajibkan untuk berkunjung untuk menikmati kuliner yang satu ini, selain menu utama yaitu kuah rawon pangi ini dalam satu porsi juga teman-teman sudah mendapatkan aneka ragam lauk lainnya, seperti mesere (daging sapi yang disisit kecil dengan bumbu balado), krupuk paru, sayur urab, limpa goreng dan sambal. Dalam satu porsi tersebut teman-teman bisa merasakan bagaimana gurihnya rawon pangi dan perangkat lauk lainnya yang sudah mengalami adaptasi sesuai dengan lidah orang Bali, yang tentunya ada cita rasa pedas gurih.
Para personil MOTB juga mengamini bahwa Nasi Rawon Pangi ini masuk dalam jajaran another level of nasi campur. Bahkan salah satu personil MOTB yang biasanya jika makan di warung yang baru pertama disinggahinya tidak pernah merasakan seantusias ini, hingga nambah. Jadi ini akan menjadi salah satu kuliner yang sangat wajib dicicipi jika berkunjung ke Singaraja, saya sendiri menjamin bahwa teman-teman tidak akan menyesal. Kuliner ini terletak di tengah Pasar Anyar, Singaraja. Buka setiap hari dari jam 21.00 – habis (biasanya sampai subuh). Jika teman-teman bingung mencari lokasi tepatnya, bisa langsung saja menuju Pasar Anyar, dan tanyakan oleh warga setempat titik kordinasi Nasi Rawon Pangi.
Makanan ini beralamat di Jalan Durian Pasar Anyar, Kp. Kajanan, Singaraja, Kab. Buleleng, Bali.
Nasi Campur Men Karda (Nasi Racing) – Jimbaran
Kuliner kali ini juga adalah salah satu rekomendasi dari salah satu personil MOTB, sesuai namanya yang lebih akrab dikenal dengan julukan “Nasi Racing” warung makan ini hanya beroperasi di malam hari saja. Dikenal dengan julukan Nasi Racing karena kebanyakan para pelanggan yang membelinya adalah anak-anak muda yang biasanya akan berangkat atau sepulang menonton balap liar di seputaran Jimbaran. Maka tidak heran jika nasi campur ini akan sangat ramai dipenuhi dengan anak-anak muda penuh gairah semangat aspal 201 meter.
Nasi campur ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan nasi jinggo yang banyak ditemukan di pinggiran jalan seputar Denpasar atau angkirngan yang banyak bertebar. Hanya saja kelebihannya adalah selain murah, buka di malam hari, tentu kedahsyatan sambalnya yang begitu pedas dan sangat gurih. Dalam satu porsi nasi campur sudah berisi lauk yang beraneka ramag seperti mie goreng, tempe manis yang dipotong kecil-kecil, ayam sisit, abon dan tentu sambal. Lokasinya meski dalam gang tapi sangat mudah untuk ditemukan, kata Da Kriss “Sangat mudah mencari lokasi warung ini, cari Jalan Raya Uluwatu terus masuk ke Gang Gitgit Sari II setelah masuk gang lihat saja ada ramai-ramai dan banyak motor racing yang dimodif, naaaah itu dah dia.”
Kelas Skena
Babi Guling Peken
Babi guling peken berdiri dari keresahan pada saat pandemic, selama pandemic berlangsung hal itu pula yang membentuk gagasan banyak endapan ide untuk terus dieksplorasi terutama di bidang kuliner hingga akhirnya pada 16 Februari 2022, Babi Guling Peken ini berdiri. Basic hidangan babi guling ini adalah babi guling khas Bali yang kemudian diadaptasi dari segi rasa dan kemasan ke dalam bentukan artistik yang lebih modern, dengan tambahan special porkbelly dan Samsam guling ala Babi Guling Peken. Ide dan konsep Babi Guling Peken sendiri sebenernya adalah sebuah representasi dari ownernya yang begitu dengan apa yang dijalankan seperti musik, graphic design, visual art dan fashion yang kemudian coba ditabrakan ke fashion culinary sehingga menciptakan Babi Guling Peken.
Secara tampilan Babi Guling Peken sendiri cukup menarik ketika melihat makanan khas daerah dikemas ke dalam bentuk yang lebih modern, sehingga terkesan begitu dengan trend hari ini. Sehingga menimbulkan kesan bahwasanya makanan adat atau tradisi sebenarnya juga bisa beradaptasi dengan zaman tanpa meninggalkan rasa dan nikmatnya kekayaan khas dari rasa babi guling itu sendiri. Masuk ke dalam warung Babi Guling Peken, berkesan seperti masuk ke dalam sebuah galeri lukis yang juga menyajikan aroma kuliner yang sangat menggugah selera mengundang teman-teman untuk patut mencicipi sekaligus memenuhi gaya hidup kekinian. Jika teman-teman penasaran bisa berkunjung ke laman Instagram mereka @babigulingpeken, buka Selasa sampai Minggu jam 09.30 – 22.00.
Babi Guling Peken beralamat di Jalan Tukad Barito No. 22C, Panjer, Ke. Denpasar, Kota Denpasar, Bali.
Standar Lokal
Pernah merasakan sensasi makan ke rumah teman karena diundang ada hajatan atau diundang makan karena teman sedang mencoba masak menu andalannya? Hal itu akan teman-teman dapatkan ketika teman-teman berkunjung ke Standar Lokal, adalah sebuah konsep kuliner yang dibangun dengan jejaring pertemanan dengan menjadi kualitasnya agar tetap nikmat. Berkunjung ke Standar Lokal teman-teman akan merasakan sensasi bagaimana teman-teman berkunjung ke rumah teman sendiri, dengan nuansa pekarangan rumah yang masih asri dan kesejukan alam sekitar yang masih sangat hijau dengan udara yang begitu segar menyejukan. Setelah datang teman-teman akan disuguhi kopi atau teh sesuai yang teman-teman mau. Bercengkrama dengan tuan rumah, bercerita soal perjalanan menuju Standar Lokal, membicarakan soal kabar hingga seputar gogon di skena industri kreatif. Sambil menyaksikan secara langsung proses memasak yang akan dihidangkan nantinya di atas meja. Sebuah pengalaman kuliner yang sangat interaktif.
Dalam satu porsi prasmanan biasanya sudah disuguhi adalah nasi putih, rempeyek kacang, sayur, ayam sisit yang sebelumnya sudah diasap, urutan babi asap dan sambal sere tabia. Sebelumnya urutan adalah campuran dari daging yang dicincang halus, berisi cincangan jeroang yang kemudian dibumbui khas Bali lalu dimasukan ke dalam usus babi. Biasanya bentuknya menyerupai sosis, yang nantinya digoreng lalu diiris tipis. Tapi di Standar Lokal urutan menjadi menu andalan yang patut dicoba karena memiliki cita rasa yang berbeda dari urutan biasanya, selain itu proses pemasakannya juga bisa disaksikan sendiri bagaimana urutan itu diasap bukan digoreng. Tentu menu lainnya pun sangat fresh dimasak ketika teman-teman baru datang ke lokasi. Cara agar teman-teman bisa menikmati hidangan ini harus melakukan reservasi atau pemesanan jadwal H-1 ketika teman-teman ingin mengunjungi Standar Lokal, untuk memastikan ketersediaan tempat. Karena tempat ini tidak dibuka untuk umum dengan kesadaran tetap memaksimalkan kualitas makanan dan kenyamanan pengunjung. Atau jika teman-teman penasaran dengan Standar Lokal juga bisa melihatnya di Instagram, @standarlokal.
Standar Lokal beralamat di Jalan Pura Luhur Batukaru, Wongaya Gede, Kec. Penebel, Kab. Tabanan, Bali.
Suksma BBQ + Love Bali
Ini adalah salah satu rekomendasi kuliner terakhir, yaitu makanan bbq dan grill. Ini juga bisa jadi salah satu pengalaman kuliner yang tidak hanya menyajikan soal rasa, tapi bagaimana owner sekaligus pemeran utama di dapur membangun interaksi dan menjadikan makanan adalah teks utama dalam membangun koneksi antara pemasak dan pelanggan.
Nance, adalah sapaan akrab pemeran utama di Suksma Bbq + Love ini. Ketika saya temui dan sekaligus bercengkrama dengannya, dia bercerita banyak hal dari latar belakangnya dalam karir bermasak, kemudia ide-idenya dalam memperlakukan makanan hingga anggap dia soal memasak adalah sebuah karya utama bagi dirinya. Makanan utama yang disuguhi di tempat ini adalah makanan western, atau makanan kebiasaan orang barat sana tapi coba dikembangkan dan diadaptasi agar bisa diaplikasikan ke budaya sang owner sendiri. Menu diantaranya ada; Smoked Beef Brisket, Smoked Chicken Things dan Local Pork Loin Steaks. Dengan lokasi yang tidak begitu besar dan di tengah pemukiman penduduk yang jauh dari jalan raya utama, membuat suasana di Suksma Bbq + Love ini menjadi hangat dan interaktif. Kedekatan antara pemasak dan pelanggan tidak hanya dari sapaan tapi juga dari jarak. Teman-teman yang berkunjung kesini akan langsung berhadapan dengan dapur pemasak sehingga bisa menyaksikan langsung bagaimana makanan itu disiapkan.
Yang paling menarik juga adalah proses dari smoked atau pengasapan daging sapi tersebut. Bagaiamana setelah daging dirub atau dibumbui, daging kemudian akan melewati proses pengasapan yang begitu lama yaitu 16 jam bahkan lebih. Itu juga kualitas suhu api harus terus dijaga, kemudian setiap 2 jam daging mesti disemprotkan cuka apel beberapa kali. Dan daging yang digunakanpun mesti daging sapi Australia, karena memperhitungkan kekuatan daging agar tidak mudah rapuh setelah melewati pengasapan 16 jam tersebut. Berbeda dengan ayam yang hanya butuh proses pengasapan 4-5 jam saja.
Bagi Nance selaku owner, selain menyajikan makanan ini juga adalah gambaran kecil bagaimana dia merepresentasikan life style yang dipelajari selama proses dan dikembangkan menjadi sebuah karya. Jadi jika teman-teman berkunjung kemari, dia tidak segan-segan untuk bercerita banyak hal soal proses Suksma Bbq + Love dan dirinya dengan ide-ide yang begitu banyak. Selain itu juga makanan yang dihidangkan sangat enak, saya merasakan sendiri bagaimana kenikmatan daging brisket yang diasap selama 16 jam itu begitu lembut, dalam satu porsi itu juga terdapat mac & cheese, salad pilihan saus yang bisa teman-teman coba seperti saus BBQ atau Chimicurri ala Suksma Bbq + Love. Dijamin membuat teman-teman ingin datang kembali lagi dan lagi. Jika teman-teman ingin melihat-lihat, teman-teman juga bisa berselancar ke laman Instagram mereka @suksmabbqlove.bali, buka setiap hari Selasa hingga Minggu dari jam 18.00 – 23.00. Hampir lupa, jika teman-teman ingin berkunjung mesti melakukan reservasi terlebih dahulu, karena tempatnya juga sangat terbatas dan owner ingin menjaga kualitas makanan dan interaksi dengan pengunjungnya tetap hangat.
Suksma Bbq + Love beralamat di Jalan Seroja, Perumahan Nindya Indah Block VI No. 3, Kota Denpasar, Bali.
Sekian mungkin beberapa rekomendasi makanan dari saya dan teman-teman dari Madness On Tha Block (MOTB) yang sebenarnya juga tidak cukup untuk mewakli kuliner Bali sepenuhnya. Berbicara soal kuliner tentu mesti berbicara soal selera, beda orang beda selera. Mungkin saja apa yang saya dan MOTB rekomendasikan tidak cocok di lidah teman-teman sekalian, begitulah selera seperti dalam musik meski tidak cocok patut rasanya untuk coba dinikmati.
Atau mungkin teman-teman pembaca sekalian malah memiliki rekomendasi sendiri menyoal kuliner di Bali, itu juga patut dibagikan kepada kami. Sebagaimana mestinya makanan adalah penunjang pokok dalam siklus kehidupan sehari-hari, tanpa makan kita tentunya tidak dapat menjalankan aktivitas sehari-hari. Bahkan di Bali, makan adalah salah satu alasan berkumpul dan menjadi teks utama dalam memaknai hidup hingga menghargai alam dan sekitarnya. Kita harus percaya bahwa makanan adalah peranan pokok dalam membangun sebuah budaya dan peradaban yang bagus di kemudian hari termasuk musik. Maka dari itu, makanlah makanan yang membuat teman-teman Bahagia. Naaah monto gen malu! Suksma!
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
5 Kolaborasi yang Wajib Disimak di Jazz Goes to Campus 2024
Jazz Goes to Campus akan digelar hari Minggu (17/11) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. Tahun 2024 merupakan pergelaran ke-47 festival tahunan ini. View this post on Instagram A post …
Antara Musik, Visual, dan Sekitarnya (oleh: Sari, Rio, John, Mela, Ricky, Saleh WSATCC)
White Shoes & The Couples Company (WSATCC) dibentuk pada 2002 di kampus Institut Kesenian Jakarta di wilayah Cikini, Jakarta Pusat. Sari, Rio, Saleh menempuh studi di jurusan Seni Rupa dan Desain, sedangkan Ricky, Mela, …
lawar plek ne cen bro?
OTB consists of 5 reckless youths from Denpasar, Kid Clique, Loseyes, W. Jenggo, B-Radio and Da Kriss. In their performance on stage, they often bring the joking style of Denpasar city youth into their dialogue texts with the audience. In this way, MOTB is one of the music groups that is very suitable for me to invite to provide culinary tourism recommendations to pamper my friends’ taste buds when visiting Bali. For clearer information, you can visit our website https://kulinerekstrim.com/