Kunto Aji – Pengantar Purifikasi Pikir
Saya awali tulisan ini dengan sebuah fakta di laman Spotify Kunto Aji: Dari lima slot lagu di popular, sebanyak empat single Kunto Aji bertengger di, kalau boleh disebut chart, populer, satu lagu lain dari single lepasan di 2020 bersama Nadin Amizah bertajuk “Selaras”. Empat lainnya berasal dari albumnya di 2018, Mantra-Mantra.
“Rehat” menduduki jumlah streams paling banyak, disusul “Pilu Membiru”, “Sulung” dan “Saudade”. Album barunya, Pengantar Purifikasi Pikir sudah dirilis sejak 14 September lalu, namun tak satupun lagu di album ini yang melesat menduduki chart lagu populer.
Apa sebab?
Anggapan bisa saja salah. Mungkin mas Aji belum membawakan lagu-lagu di album ini sesering mungkin, atau mungkin karena belum adanya konser tunggal atau alasan lain yang mungkin karena lagu ini belum lah familiar di TikTok?
Dari sisi penggemar, mungkin penggemar Mas Aji belum siap dengan lagu-lagu baru di album ini dan masih mengultuskan Mantra Mantra sebagai album paling nancep yang mengubah hidup mereka. Namun sekali lagi, anggapan saya bisa saja salah.
Saya rasa, jika ada ketakutan tertentu dari Kunto Aji bahwa apakah album barunya kelak bisa mengalahkan Mantra Mantra, saya rasa Pengantar Purifikasi Pikir punya kans besar. Percayalah bahwa setiap album musik lahir keresahan sang penulis, maka tentunya setiap album punya ledakan magisnya sendiri-sendiri. Bahwa nantinya apakah album ini bakal viral atau tidak bagi saya itu tidaklah penting karena good album speaks itself!
Layaknya Mantra Mantra, Pengantar Purifikasi Pikir pun punya ‘mantra’-nya sendiri. Sembilan lagu yang saya dengar punya tekstur sound yang luar biasa. Layer demi layer dibangun dalam arsitektur lagu, mood pun dibangun pelan-pelan dalam lanskap mengawang dan sinematik.
Bicara soal sinematik, itu kesan pertama saya ketika dua kali memasang album ini secara utuh. Ia seperti membangun fragmen yang disusun dari awal hingga akhir. Saya salut bagaimana dari tema dan lirik, ia membangun altruisme “Urip iku Urup” yang dipikulnya dari budaya nenek moyangnya, Jawa diurai satu persatu dengan baik.
Saatnya melepas egoisme, bagaimana kita harus hidup lebih berarti untuk orang lain, mencari makna “hidup yang menyala”. Coba cermati nomor pertama dan terakhir di album ini yang justru menjadi pengantar yang bagus untuk mengenali album ini secara dalam.
Lirik-lirik dalam digurat Aji dan ditulis dalam tulisan yang baik. “Orang Asing Dalam Cermin” adalah favorit saya.
“Selama yang kau cari masih saja berputar-putar / Selama itu aku kan datang sebagai ingatan, sebagai tamparan / Selama itu terang cahaya”
Saya memaknainya bahwa selama ini kita melihat diri kita sebagai orang lain. Kita yang terasa sempurna, namun di balik cermin hanyalah mahluk biasa yang tak berdaya.
“Perjalanan Menawar Racun” juga menjadi nomor favorit saya, hadir dengan aransemen dengan beat yang cepat, sesuatu yang jarang terdengar dari rekaman-rekaman yang pernah dibuat Kunto Aji.
Lirik berupa rapalan berkumandang:
“Ragamu masih, Jiwamu masih / Nafasmu masih, langkahmu masih/Hidupmu masih, mimpimu, harapmu.”
Sebuah rapalan menggaungkan harapan, bahwa selama jiwa raga kita masih ada, kita masih berdaya dan bisa menjadi ‘urup’ untuk orang lain.
Pengantar Purifikasi Pikir, Good job, Kunto Aji!
Artikel Terkait
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota
Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …
5 Lagu Rock Indonesia Pilihan Coldiac
Coldiac menyelesaikan rangkaian tur The Garden Session hari Kamis, 12 Desember 2024 di Lucy in the Sky SCBD, Jakarta Selatan. Tur ini secara keseluruhan singgah di 7 kota termasuk Balikpapan, Samarinda, Medan, Solo, Bandung, …