Laze Ungkap Perjalanan Menuju Kesaktian dalam Album DIGDAYA

Laze resmi melepas album baru yang diberi nama DIGDAYA hari Jumat (27/10) dengan menggandeng Preachja Records sebagai naungan. Karya musik berisi 13 lagu ini disebut perjalanan menuju kesaktian tak terkalahkan yang sesungguhnya.
Sang rapper menampilkan energi buas yang ia rasa belum pernah disampaikan sebelumnya kepada para pendengar di album ketiganya ini. Selain mengoceh, Laze berperan sebagai produser untuk sebagian besar lagu-lagu untuk albumnya.
Dalam memproduksi musiknya, Laze menggandeng kolaborator lama Marcellino Aditya. Pertemuan ini berhasil menghasilkan perpaduan instrumentasi klasik Indonesia dengan beat drum yang modern.
Album DIGDAYA turut menghadirkan sejumlah kolaborator, seperti Ayub John pada lagu “Porsi Curah”, Dzulfahmi dan Rand Slam “Tanpa Perayaan”, Liam Amadeo dari duo Livingeroom “Digdaya” dan “Merah Muda Biru”, Akara “Menciptakan Hening”, serta Wicigo Shawty “Di Pinggir Jurang”.
Laze juga menjelaskan makna dari DIGDAYA sebagai kata yang menjadi judul album. Kata tersebut ia digunakan untuk melambangkan proses penggalian kekuatan lewat pelampiasan dan perlawanan terhadap diri sendiri.
“Besar harapan agar DIGDAYA jadi soundtrack perjuangan anda semua melawan naik turunnya kehidupan sambil meneguhkan jiwa,” ungkap Laze dalam siaran pers.
Selain bisa didengarkan di berbagai layanan streaming, Laze menghadirkan visualizer untuk albumnya di bawah ini.
Sehari sebelum album beredar, listening party album DIGDAYA berlangsung di Zodiac, Jakarta Selatan. Pergelaran yang memperdengarkan semua trek ini dimeriahkan Wicigo Shawty dan Liam Amadeo sebagai perwakilan kolaborator album.

Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
6 Album Indonesia dengan Bas Terlegit Favorit Ginda Bestari
Pada Jumat (14/02), kami menghadiri D’Addario Event Launch di Mall of Indonesia, Jakarta Utara. Acara tersebut dimeriahkan oleh sederet gitaris dan bassist ternama Indonesia. Salah satu yang namanya tak asing lagi adalah Ginda Bestari. …
Wawancara Eksklusif Teenage Death Star: Mengajak 12 Musisi ke Taman Bermain Thunder Boarding School
Teenage Death Star rilis album! Rasanya kalimat itu sendiri sudah jadi berita yang menarik bagi para pegiat musik lokal. Pasalnya, band ini hanya memiliki satu album penuh bertajuk Longway to Nowhere sejak terbentuk tahun …