Lightcraft Sukses Guncang Mongolia
Kuartet anthemic indie-rock Lighcraft belum lama ini sukses mengguncang Playtime Festival 2018 di Mongolia. Digelar 6-8 Juli kemarin, ini adalah festival musik pertama di Mongolia yang mereka jalani.
Sebelumnya, kuartet ini sudah wara-wiri ke beberapa festival di luar negeri, dari V-Rox 2017 di Vladivostok, Liverpool Sound City (Inggris), Canadian Music Week (Kanada) sampai festival bergengsi South By Southwest (SXSW) di Austin, Texas, Amerika Serikat.
Ada cerita unik tentang bagaimana mereka bisa bermain di Mongolia. Semuanya berawal tidak sengaja ketika Lightcraft bertemu dengan founder festival tersebut saat mereka tampil di festival musik V-Rox 2017 di Rusia. Ternyata sang pendiri Playtime Festival menonton ketiga penampilan lightcraft saat disana, dan ia langsung mengundang band asal Jakarta ini untuk ikut serta di Playtime Festival 2018. Sesederhana itu.
Venue Playtime Festival sangat unik, festival ini digelar di kawasan perbukitan yang berangin. Suhu 7 derajat Celcius memaksa mereka menggunakan jaket tebal untuk melawan dingin. Lightcraft tak sendiri, duo elektronik asal Bandung, Bottlesmoker juga menjadi wakil Indonesia di festival bergengsi di Mongolia ini.
Tujuh lagu digeber Lightcraft yang naik panggung pada Sabtu (7/7) malam. Penampilan mereka disambut dengan sangat hangat dan antusiasme tinggi. Set mereka terdiri dari lagu-lagu yang akan dimuatkan di dalam album terbaru mereka Us Is All yang rencananya akan dikeluarkan akhir bulan Agustus.
“Kami sungguh terkejut melihat reaksi penonton, dan juga dengan jumlah orang yang menyaksikan aksi kami – seperti melihat lautan manusia! Mereka menari, bertepuk tangan, dan ikut menyanyi. Bayangkan saja, saat itu adalah pertama kalinya mereka melihat dan mendengarkan kami, tapi mereka sudah sampai ikut bernyanyi; memang luar biasa. Kami merasa sangat terharu. Sambutan mereka betul-betul sebuah penghormatan bagi kami sebagai sebuah band dari Indonesia yang mungkin mereka tak pernah dengar sebelumnya,” ujar gitaris Fari.
Senada dengan Fari, vokalis Imam mengaku sangat bangga bisa menginjakkan kaki di Mongolia dan menghibur penikmat musik di sana.
“Merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami dapat menjadi wakil dari Indonesia saat tampil di festival-festival seperti Playtime ini. Dan lagi-lagi kami belajar sangat banyak dan menemukan banyak kawan baru dari pengalaman kali ini. Akan menjadi sebuah kenangan yang sangat indah bagi kami semua, dan semoga dapat membuka pintu untuk peluang yang lebih banyak lagi untuk kami dan juga untuk teman-teman musisi dan band tanah air,” tutup vokalis Lightcraft, Imam.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …
Selat Malaka Resmi Mengeluarkan Album Penuh Perdana
Band asal Medan bernama Selat Malaka resmi mengeluarkan album penuh perdana self-titled hari Jumat (22/11). Sebelumnya, mereka sudah mengantongi satu single “Angin Melambai” yang beredar tahun lalu. View this post on Instagram …