Lingkar Cendala Ganti Genre Lewat Single Catastrophe

Nov 1, 2024

Lingkar Cendala asal Karawang resmi merilis single baru dalam tajuk “Catastrophe” hari Jumat (25/10). Karya ini merupakan penanda perubahan genre band yang awalnya mengadaptasi musik garage punk menjadi doom/post metal.

 

 

Band yang terbentuk tahun 2020 ini beranggotakan Amelia Putri (vokal), Desta Ericksen (vokal, gitar), Rifqi (gitar), Briansyah (bas), dan Tama (drum).

Kami sempat menghubungi Lingkar Cendala untuk meminta langsung cerita dari mereka tentang perjalanan band sampai merilis single “Catastrophe”. Ericksen yang merupakan anggota awal bersama Briansyah mengatakan Lingkar Cendala terbentuk karena keduanya menyukasi musik yang sama.

Lingkar Cendala saat ini merupakan hasil bongkar pasang formasi berkali-kali sampai akhirnya mereka meneguhkan genre doom/post metal.

“Dan setelah dirilisnya single terbaru kami, itu akan sebagai pembuka dan kasih sinyal untuk album penuh kami yang akan dirilis tahun depan,” kata Ericksen.

Rifqi melanjutkan wawancara dengan menceritakan makna dari single “Catastrophe” yang menurut sang gitaris menggambarkan kondisi sosial politik hari ini. Semua orang muak dengan corak kapitalistik dan rakyat makin sengsara karena tertindas.

“‘Kill your master, Kill your leader’, itu yang mau kami kasih tau bahwa kami harus bisa membunuh mereka semua di kepala kami,” jelasnya.

Amel menutup wawancara dengan memberikan laporan pergerakan musik di Karawang saat ini. Ia merasa gejolak musik di Karawang sedang aktif-aktifnya, bisa dilihat dari teman-teman kolektif Lari Ada Gigs yang selalu mengadakan acara.

“Teman-teman kolektif makin banyak saling support. Jenis musiknya pun makin beragam, yang tadinya banyak hardcore, sekarang makin berani explore. Seru,” pungkas Amel.

 

Penulis
Gerald Manuel
Hobi musik, hobi nulis, tapi tetap melankolis.
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Eksplor konten lain Pophariini

5 Lagu Indonesia Pilihan The Cottons

Meski tidak seheboh musisi lainnya, namun tahun ini bisa dibilang juga merupakan tahunnya The Cottons. Bukan sekadar omong kosong, namun jika menengok kembali penampilan mereka di festival atau berbagai acara lain, sudah pasti panggung …

Menengok Gegap Gempita Ekosistem Musik ‘Pinggiran’ di Kulon Progo

Pinggiran, pelosok, dan jauh, sepertinya tiga kata itu mewakili Kulon Progo. Biasanya, diksi-diksi tersebut muncul dari orang-orang yang tinggal di pusat kota, pokoknya yang banyak gedung-gedung dan keramaian. Diakui atau tidak, Kulon Progo memang …