Liputan dan Foto-Foto Eksklusif Danilla ‘Disco Set’ di IDGAF 2021

Apr 15, 2021
Liputan dan Foto-Foto Ekslusif Danilla ‘Disco Set’ di IDGAF 2021

Setiap penampil yang memeriahkan perhelatan I Don’t Give A Fest (IDGAF) dari tanggal 1 – 10 April 2021 lalu memiliki pesonanya masing-masing. Danilla, salah satu musisi yang ikut memeriahkan pergelaran ini membuat pangling dengan konsep panggung a-la tahun 80an.

Jika biasanya lagu-lagu dirinya cocok untuk dinikmati sambil bersantai, kali ini berkat idenya sendiri, ia tampil benar-benar berbeda dengan musik hingga kostum panggung yang tak seperti biasanya.

Lafa Pratomo, musisi, pencipta lagu, produser sekaligus sosok yang memiliki peran penting dalam karier bermusik Danilla pun berbagi cerita mengenai hal yang paling menantang saat mengaransemen ulang lagu-lagunya untuk Disco Set di IDGAF ini.

“Yang paling menantang itu waktu, karena waktu ngerjainnya kemarin itu cuma berapa hari ya. Dua hari gitu menuju syuting. Selebihnya sih enjoy sih karena ngerjainnya gabrukan. Ngerjain bareng kan bertiga, sama Otta Tarega (kibordis), sama Danilla juga. Jadi, kita ngerjainnya bertiga,” kata Lafa kepada Pophariini (14/04).

Lafa yang bertanggung jawab urusan sound, Danilla yang sudah pasti take vocal, dan Otta yang membuat draft. Semua mereka kerjakan masing-masing di satu studio. Sementara lagu-lagu mana saja yang dibawakan di IDGAF, Danilla sendiri yang menentukan apa saja.

“Kita cari-cari referensi disko 80-an itu kayak gimana bunyinya. Tinggal eksekusi aja,” jelas Lafa.

Penampilan ini mendapatkan banyak pujian. Lafa menilai kesuksesan ini berkat dari mulai pengerjaannya memang sudah happy.

“Sebenarnya tahun lalu tuh sempat udah ada wacana ini kan. Sudah ada wacana pengin ngerilis. Tadinya single doang, yang judulnya ‘Terpaut Oleh Waktu’ tuh sudah dibikin kayak gitu tuh. Sudah dibikin 80an. Terus waktu itu belum ada kesempatan aja sih buat ngerilis.”

“Tadinya kita mau ngerilis single buat iseng-iseng. Trus pas ada kesempatannya waktu itu, si Ucup (Kiki Aulia – Manajer) bilang, ‘Eh, bikin konsep apa ya buat IDGAF?’. Ya sudah akhirnya waktu itu Danilla bilang nyeletuk, ‘Eh, bikin yang konsep 80an aja. Kita terusin aja’.”

Akhirnya dari satu lagu (“Terpaut Oleh Waktu”) diteruskan penggarapannya menjadi delapan lagu yang dibawakan di IDGAF. Danilla mempersiapkan segala sesuatunya menyesuaikan konsep. Selain band pendukungnya, ia sempat ditemani empat penari dari P.A.S.

Mengenai pujian dari para penonton, Lafa yang juga mewakili Danilla tidak besar kepala atas kekaguman orang-orang.

“Aku nggak menilai dari sekian banyaknya pujian karena waktu itu pas syuting sudah selesai. Trus kita kan liat hasil preview videonya, setelah kita liat satu paket dengan videonya. Ya, senang. Puas gitu kayak nonton Aneka Ria Safari. Tapi sekarang dengan kualitas yang lebih jernih. Kalau sekarang banyak pujian, Alhamdulillah. Itu bonus ya,” tutup Lafa.


 

Penulis
Pohan
Suka kamu, ngopi, motret, ngetik, dan hari semakin tua bagi jiwa yang sepi.

Eksplor konten lain Pophariini

Band Rock Depok, Sand Flowers Tandai Kemunculan dengan Blasphemy

Setelah hiatus lama, Sand Flowers dengan formasi Ilyas (gitar), Boen Haw (gitar), Bryan (vokal), Fazzra (bas), dan Aliefand (drum) kembali menunjukan keseriusan mereka di belantika musik Indonesia.  Memilih rock sebagai induk genre, Sand Flowers …

Nyala Aksara: 25 Tahun Grindcore Pioner Semarang, AK//47

Saat ini AK//47 berbasis di Oakland, California, Amerika Serikat. Namun, Indonesia, terutama Semarang, tidak dapat dilepaskan dari tubuh AK//47