Liputan: Festival Mesin Waktu 2019

Aug 19, 2019

Tepat pada perayaan hari kemerdekaan 17 Agustus 2019 kemarin, Festival Mesin Waktu yang merupakan acara besutan dari Ismaya Live dan Generasi 90an kembali hadir di JIEXPO Kemayoran. Acara ini mengajak kita bernostalgia ke tahun 90an dengan berbagai macam zona yang ada seperti Zona Main, Zona Musik, Zona Jajan, Zona Museum, Zona Karaoke, Zona Nonton dan Zona Nyaman. 

Acara dibuka dengan upacara bendera yang dilakukan oleh anggota paskibra Jakarta Selatan 2018, para pengunjung yang datang berbaris rapi dan dengan khidmat menyanyikan lagu Indonesia Raya. Pada Zona Main, diadakan lomba 17-an khas Indonesia seperti lomba makan kerupuk, lomba balap karung, lomba pensil botol, lomba kelereng, dan lomba bakiak. Selain itu juga terdapat Zona Main versi digital dimana para pengunjung memainkan video game seperti PlayStation, Nintendo, Sega, hingga mesin ding dong.

Antrian panjang yang terlihat di Zona Karaoke tidak mengurungkan niat para pengunjung untuk bernostalgia menyanyikan lagu-lagu 90an. Jajanan SD seperti telur gulung dan makaroni telor turut membawa kita ke masa-masa bersekolah. Di sisi lain, Zona Nonton hadir untuk memanjakan kita dengan tontonan-tontonan jaman dulu seperti film Lupus dan Olga Sepatu Roda. Para pengunjung juga rela mengantri untuk mengabadikan momen di Zona Museum dimana mereka berfoto dengan dekorasi khas 90an.

Zona Musik dibuka dengan penampilan grup Rida Sita Dewi yang menyanyikan lagu-lagu andalan mereka. Selain itu, Rida Sita Dewi juga menyanyikan lagu “Happy Birthday” dan “17 Agustus” dalam rangka Hari Kemerdekaan Indonesia ke-74. Setelah Rida Sita Dewi, P-Project hadir untuk menghibur para pengunjung. Lagu andalan seperti “Hemat” dan “Ku Ingin Jadi Guru” tidak lewat untuk dibawakan. Parodi dari lagu “A Whole New World” yaitu “Kalau Sempat” pun tak lupa mereka bawakan dengan mengajak Sita untuk bergabung bernyanyi bersama-sama. 

Setelah P-Project, penampilan 90s Time Warp yang berisikan Gamaliel, Petra Sihombing, Rendy Pandugo dan Teddy Adhitya disambut meriah oleh penonton. Dibuka dengan soundtrack Power Ranger dan Kera Sakti, 90s Time Warp berhasil membawa penonton bernostalgia dengan menyanyikan lagu-lagu seperti soundtrack dari Doraemon, Sinchan, hingga lagu “I’ll Make Love to You” dari Boyz II Men. Penampilan mereka ditutup dengan lagu “Berharap Tak Berpisah” dari Reza Artamevia yang dibawakan dengan sedikit twist, yakni dangdut koplo pada bagian akhir dengan keempat lelaki tersebut yang berjoget dengan bebas

Malam dilanjutkan dengan Glenn Fredly yang menyayikan lagu “Zamrud Khatulistiwa” ciptaan Guruh Soekarno Putra serta lagu-lagu andalanya seperti “Kasih Putih” serta “Akhir Cerita Cinta”. Di akhir pertunjukannya Glenn mengumumkan bahwa tahun depan ia akan merayakan 25 tahun berkarya. “Saya berjanji kalian akan melihat sebuah konser yang belum pernah anda lihat sebelumnya”, ujar Glenn. 

Acara ditutup dengan penampilan dari Dewa19 bersama Ari Lasso & Dul Jaelani. Penonton dengan kompaknya menyanyikan lagu-lagu seperti “Arjuna”, “Kangen”, hingga “Cinta Kan Membawamu”. “Kalian lah alasan kenapa Dewa19 akan selalu berkarya sampai selama-lamanya”, ujar Ari Lasso. 

 

____

 

Penulis
Elma Nabiila
Mahasiswa hukum yang suka musik dan hobi jalan-jalan.

Eksplor konten lain Pophariini

Bangkit bersama Hindia dan Lomba Sihir

Joyland Festival adalah tempat bagi mereka yang menemukan makna mendalam karya musisi lokal Indonesia. Joyland Festival juga menjadi ajang yang menghubungkan kita dengan para musisi lokal Indonesia yang, lebih dari sekadar menghibur, membawa makna …

Menemukan Makna Hidup Lewat Musik The Cottons

Pernah bercita-cita sebagai seorang musisi namun keterampilan bermusik mandek, praktis menikmati buah karya musisi lokal merupakan alternatif sekaligus kegemaran tersendiri bagi saya. Entah sudah berapa kerabat menilai hobi ini sebagai kesenangan akan tren sesaat …