Liputan: Love and Fabulous Festival

Feb 14, 2018

Sebelas pertunjukan spesial dalam tajuk “Love and Fabulous Festival 2018” sukses berlangsung pada hari Sabtu, 10 Februari lalu di JCC Senayan. Artis lokal maupun luar berbagi panggung satu malam.

Andien dengan konsep Metamorfosa 2.0 membuka panggung Love Area. Ia sempat bercerita tentang perjalanan kariernya, sebelum membawakan lagu “Indahnya Dunia”.

photo credit: Syafira Muthiary

Di panggung yang berbeda, Yura Yunita ‘menggairahkan’ dengan setelan merah dikelilingi tuan-tuan. Sebut saja RAN, Teza Sumendra, dan aktor Reza Rahadian sebagai tamunya.

photo credit: Syafira Muthiary

Tak kalah menarik Kahitsna (Kahitna Female Version) berisi Radhini, Lala Karmela, dan Mikha Tambayong yang diarahkan oleh Ava Victoria membawakan lagu-lagu Kahitna, salah satunya “Cerita Cinta”. Masing-masing juga mendapat kesempatan menyanyi sendiri.

photo credit: Syafira Muthiary

Sebagian yang hadir cukup mematuhi dresscode yang disarankan oleh penyelenggara yaitu memakai pakaian hitam atau merah lantaran jomblo, dan yang berpasangan kompak memakai baju putih. Giliran Raisa naik ke atas panggung, penonton langsung dibuat adem seperti rambutnya yang tak dibiarkan tergerai. 

Meski festival ini menghadirkan Anne Marie dan CL, panggung Passion Area tak biasa oleh Nidji Electronic Version (N.E.V). Kelima personel Nidji berkolaborasi dengan Dea dan Sophia Latjuba.

Sementara Barasuara membawa konsep Hening Taifun sangat kalem, lirik-liriknya tetap membius. Berbeda di panggung sebelahnya, Hope Area yaitu gerombolan D’Essentials of Groove. Panggung yang penuh harapan positif ini asyik menggoyangkan tubuh penonton. The Brand New Heavies asal Inggris hadir menutup panggung tersebut.

Di penghujung acara, panggung dengan nuansa yang penuh semangat diisi Thorne & Roses (Jevin Julian dan Random Brothers). Mereka ditemani Neonomora, Ramengvrl, dan Andini yang tampil bergantian.

Syafira Muthiary

Penulis
Pohan
Suka kamu, ngopi, motret, ngetik, dan hari semakin tua bagi jiwa yang sepi.

Eksplor konten lain Pophariini

Band Rock Depok, Sand Flowers Tandai Kemunculan dengan Blasphemy

Setelah hiatus lama, Sand Flowers dengan formasi Ilyas (gitar), Boen Haw (gitar), Bryan (vokal), Fazzra (bas), dan Aliefand (drum) kembali menunjukan keseriusan mereka di belantika musik Indonesia.  Memilih rock sebagai induk genre, Sand Flowers …

Nyala Aksara: 25 Tahun Grindcore Pioner Semarang, AK//47

Saat ini AK//47 berbasis di Oakland, California, Amerika Serikat. Namun, Indonesia, terutama Semarang, tidak dapat dilepaskan dari tubuh AK//47