Lirik Lagu Terakhir Kali Wijaya 80 tentang Fase Penerimaan dalam Sebuah Perpisahan

Wijaya 80 resmi merilis single “Terakhir Kali” tanggal 6 Desember 2024. Dalam waktu sebulan setelah peluncuran, lagu ini berhasil menarik perhatian publik dan menjadi perbincangan hangat di jagat maya. Tak heran angka pendengarnya mencapai lebih dari 4 juta di platform streaming musik.
Tepat sebulan usai lagu tersebut gentayangan di mana-mana, kami berkesempatan mewawancarai salah satu personel Wijaya 80, Erikson Jayanto melalui WhatsApp (06/01) untuk menggali cerita dan proses kreatif di balik penggarapannya.
Lewat lagu ini, Wijaya 80 ingin menyuarakan bahwa terkadang tak semua hal punya akhir yang bahagia.
“Nikmati saja patah hatinya. Tidak semua yang dikira akan selalu bersama bisa berakhir bahagia. Terkadang berakhir dengan pelukan, pelukan perpisahan,” ujar Erikson.
Erikson juga membagikan bahwa lagu “Terakhir Kali” ditulis pada akhir masa pandemi, bertempat di apartemen kawasan Kebagusan, seusai menghadiri pernikahan seorang teman di Bandung.
Ketika ditanya tentang tanggapan Wijaya 80 terhadap viralnya lagu ini, Erikson mengungkapkan rasa syukur, “Tidak menyangka aja lagunya viral. Kami mengucapkan terima kasih kepada pendengar yang memilih atau sering memutar lagu ini di media sosial dan digital platform”.
Sebagai penutup, Erikson memberikan sedikit bocoran kalau tidak ada halangan album mini perdana Wijaya 80 segera rilis. Simak langsung lirik lagu “Terakhir Kali” di bawah ini.
Telah lama aku menyimpan surat cinta ini
Surat cinta yang takkan pernah sampai pada dirimu
Hari ini aku sadari duka ku menahun
Tertimbun di balik senyum dan canda tawaku
Tak ada patah hati yang sembuh
Di satu dua hari
Ku menjaga dirimu hanya untuk dimiliki yang lain
Sungguh tak ada cinta seperti ini
Ini kah kisah cinta yang ku alami
Yang ku cinta selama ini teruntuk dirimu di hatiku
Terlalu indah semua yang ku alami
Yang ku cinta selama ini
Izinkan diriku memelukmu terakhir kali
Hari ini aku sadari duka ku menahun
Tertimbun di balik senyum dan canda tawaku
Tak ada patah hati yang sembuh
Di satu dua hari
Ku menjaga dirimu hanya untuk dimiliki yang lain
Sungguh tak ada cinta seperti ini
Ini kah kisah cinta yang ku alami
Yang ku cinta selama ini teruntuk dirimu di hatiku
Terlalu indah semua yang ku alami
Yang ku cinta selama ini
Izinkan diriku memelukmu terakhir kali
Tak ada patah hati yang sembuh
Di satu dua hari
Ku menjaga dirimu hanya untuk dimiliki yang lain
Sungguh tak ada cinta seperti ini
Ini kah kisah cinta yang ku alami
Yang ku cinta selama ini teruntuk dirimu di hatiku
Terlalu indah semua yang ku alami
Yang ku cinta selama ini
Izinkan diriku memelukmu
Ini kah kisah cinta yang ku alami
Yang ku cinta selama ini teruntuk dirimu di hatiku
Terlalu indah semua yang ku alami
Yang ku cinta selama ini
Izinkan diriku memelukmu terakhir kali

Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
The Floppy’s Menemani Pendengar Lepas Penat di Single Kedua
Usai menandai kemunculan dengan lagu “Until All The Time” bulan Januari lalu, kini band pop rock asal Serang, The Floppy’s kembali dengan single kedua bertajuk “Rayakan Akhir Pekan” yang beredar tanggal 21 Maret lalu. …
Mengigau Asal Tangerang Angkat Tema Keseharian di Single Perdana
Band post-punk asal Tangerang, Mengigau menandai kemunculan mereka dengan sebuah single berjudul “Komuterlelap” yang dilepas hari Minggu (06/04). Lagu tersebut dipilih sebagai karya perdana karena membawa karakter khas Mengigau yaitu tema yang dekat dengan …