Uncategorized

LOGAMULIA, Proyek Musik Keras Comi dan Cito Payung Teduh

Feb 11, 2019

Musik itu cair, saking cairnya terkadang menyajikan banyak kejutan. Banyak musisi terkenal di satu band dengan musik tertentu, namun punya sisi lain ketika ia bergabung di band yang berbeda. Perkenalkan LOGAMULIA, sebuah band groove thrash metal dari Jakarta yang digawangi oleh Ahmad “Apit” Hafidzullah (Purgatory, ex-­‐ End OF Journey), Pratama Putra “Ayi” Rahardjo (Straightout, ex-­‐Resistensi)  dan dua orang yang tak asing lagi di industri musik populer Indonesia, Abdul Aziz “Comi” Turhan Kariko & Alejandro “Cito” Saksakame dari band Payung Teduh.

Band ini berawal dari semangat Comi untuk melanjutkan bermusik di genre metal setelah 10 tahun berkiprah di genre musik folk dengan rekan-­‐rekannya di band Payung Teduh. Comi kemudian mengajak Apit, vokalis Purgatory yang dikenalkan oleh Derry, yang merupakan road manager Payung Teduh. Sahabat Comi dari kecil, Avo, kemudian memperkenalkan Comi dengan Ayi, gitaris metal yang sejak dahulu ingin diduetkan oleh Avo namun tidak pernah mendapat jadwal yang cocok karena kesibukan Comi bersama Payung Teduh. Setelah mendapatkan gitaris dan vokalis, untuk posisi drummer, Cito memilih mengajak rekan terdekatnya di Payung Teduh, Cito, yang akhirnya melengkapi formasi band LOGAMULIA.

 

Single perdana mereka, “Musuh Publik” yang dirilis 7 Februari  lalu, terdengar garang di kuping. Warna-warna metal core mengalun dengan sisipan rock progresif, kencang dan tegas pula lirik-lirik yang disampaikan.

“Lagu Musuh Publik terinspirasi dari sekelompok orang yang difitnah, dihina, dan dijelek-­‐jelekkan di muka publik oleh pihak lain. Meskipun sekelompok orang ini sebenarnya bisa dengan mudah menghancurkan pihak yang memfitnah, mereka lebih memilih untuk diam dan melakukan hal yang lebih bermanfaat untuk mereka sendiri,” ungkap mereka lewat siaran pers yang diterima PHI.

Comi (duduk) dan Cito (kiri atas): LOGAMULIA / dok. LOGAMULIA.

Bagi fans Payung Teduh yang biasa dininabobokan dengan musik dan lirik yang teduh, band ini mungkin bukan pilihan yang menarik, sedangkan untuk penggemar musik cadas, LOGAMULIA layak dipertimbangkan.

Penulis
David Silvianus
Mahasiswa tehnik nuklir; fans berat Big Star, Sayur Oyong dan Liem Swie King. Bercita-cita menulis buku tentang budi daya suplir

Eksplor konten lain Pophariini

Perayaan 11 Tahun Prambanan Jazz 2025

Prambanan Jazz 2025 sukses terlaksana tanggal 4-6 Juli 2025 di Candi Prambanan. Festival besutan Rajawali Indonesia yang tahun ini berusia 11 tahun ini menampilkan beragam penampil lokal seperti Dewa 19 feat. Marcello Tahitoe, Kahitna, …

MAKO. Rilis Single dan Video Musik Hidupmu

Setelah mempersembahkan single perdana “Angkasa” Februari lalu, musisi sekaligus dokter muda Rayhan Maditra, yang dikenal dengan nama panggung MAKO. kembali melanjutkan langkahnya lewat perilisan single “Hidupmu” bersama Redrose Records sebagai naungan.     Berbeda …