LUC fest Taiwan: Siap-siap Musisi Asia “Bedol Desa” ke Indonesia
Akhir pekan lalu Pophariini diundang untuk hadir ke LUC fest, Festival dan konfrensi musik Asia/Internasional dua hari di Taiwan. Selain para musisi dari berbagai negara, LUC fest juga dihadiri oleh para delegasi yang terdiri dari promotor, records label, booking agent, manajer, A&R dari berbagai negara seperti Spanyol, Inggris, Belanda, Hong Kong, Filipina, Jepang, Korea, Singapura dan tentu saja Indonesia.
Menariknya di penyelenggaraan yang ketujuh tahun ini, mereka memilih Indonesia untuk menjadi focus country. Itu kenapa pengisi acaranya didominasi oleh musisi independen Indonesia. Musisi seperti, Hindia, Reality Club, Dongker, Milledenials, Jevin Julian, Coldiac dan Mantra Vutura serta Isyana Sarasvati yang menjadi salah satu headliner utama tampil di 10 tempat terpisah yang tersebar di beberapa titik di kota Tainan. Yang berjarak sekitar tiga jam dari ibukota Taiwan.
Sebagai salah satu penampil utama, Isyana memukau para penonton. Membawakan musik progresif metal dengan sisipan unsur musik piano klasik dan dalam tampilan Isyana yang manis dan nge-pop. Sementara untuk lainnya, Reality Club, Hinda, The Milledenials dan juga Coldiac yang bermain di venue lebih kecil juga mendapatkan respon yang tidak kalah baik.
Indonesia juga menjadi fokus tersendiri dalam seminar soal pasar di Indonesia yang berjudul, “Exploring the Challanges and Opportunities of the Indonesian Music Market” yang dimoderatori oleh Adilla, dengan nara sumber Kukuh dari Sun Eater dan Irfan Poppish dari Indonesia-Taiwan Pop Bureau. Diskusi ini membahas soal skena musik indenden Indonesia dan bagaimana karakter pasarnya. Yang terakhir ini menjadi pembahasan yang cukup seru. Mengingat luas area dan besarnya jumlah penduduk dan pendengar musik di Indonesia bagi negara-negara lain di kawasan Asia adalah peluang bisnis yang sangat menjanjikan.
Jadi siapkah Indonesia menampung ‘bedol desa’ dari negara-negara Asia dan sekitarnya? Kita biarkan waktu yang menjawabnya. Yang jelas tangan kita akan selalu terbuka lebar-lebar.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
The Club’s Asal Jambi Memilih Kisah Cinta ala Gen Z sebagai Tema Single Perdana
Unit indie pop/alternatif asal Jambi, The Club’s memulai perjalanan dengan melepas single perdana “Someday” (11/01). The Club’s adalah Himam (vokal, gitar), Doy (gitar), Jipel (bas), dan Agoy (drum). Pada 13 Januari, kami …
Svara Durbala Menandai Kemunculan Lewat Single Nyalakan Terang
Grup musik pop alternatif/indie asal Sukabumi, Svara Durbala merilis single perdana berjudul “Nyalakan Terang” hari Jumat (10/01). Svara Durbala beranggotakan Raden (vokal, gitar), Fahsya (gitar), dan Alvin (bas). Kami pun mewawancarai Fahsya, Raden, …