Luise ‘Lu’ Najib, Si Cantik yang Misterius

Awal kuartal kedua tahun ini, Double Deer baru saja menambahkan satu lagi nama musisi dalam keluarga besarnya. Ia adalah Luise Najib atau yang disapa Lu, penyanyi dan penulis lagu perempuan asal Yogyakarta.
Besar di kota Pelajar, Luise ‘Lu’ Najib bukanlah penyanyi sembarangan. Di tahun 2013, ia pernah mencoba menembus ajang The Voice Indonesia. Meski tidak keluar sebagai juara, Lu tetap membangun namanya secara independen. Dirinya merilis lagu-lagunya sendiri berjudul “Winter’s Fault” dan “Love Affair”. Ia pun beberapa kali tampil di konser solo di hadapan penggemarnya di kota pelajar tersebut. Salah satu yang layak dibicarakan adalah saat dirinya tampil di konser yang bertajuk Prologue Concert yang bertempat di IFI-LIP Center, Yogyakarta.
Penampilan itulah yang membuat siapapun berlomba ingin bekerjasama dengan dirinya. Kekuatan karakter vokal powerhouse yang dikombinasikan dengan musik elektronik mengingatkan kami akan sosok Neonomora, namun dengan dinamika yang berbeda. Kecintaannya akan puisi menambah karakter dirinya menjadi lebih unik.

Luise ‘Lu’ Najib / dok. Double Deer.
Tahun ini, bersama Double Deer, Lu tengah sibuk mempersiapkan debut albumnya. Sebuah album yang akan menggambarkan siapa dirinya, kepribadiannya. Sebuah album yang akan berisi suara-suara yang diambil dari bumi pertiwi. Dunia menciptakan beat, melodi dan mood bagi musiknya, gemuruh air, gelombang, angin, air bahkan rayuan jangkrik menambah karakter musiknya.
_______

Eksplor konten lain Pophariini
Sawung Jabo & Sirkus Barock Rilis Album Live Mengejar Bayangan Menangkap Angin
Sawung Jabo menandai 50 tahun perjalanan bermusiknya dengan merilis sebuah album spesial bertajuk Mengejar Bayangan Menangkap Angin: The Live Album, sebuah karya yang menyatukan kembali semangat teatrikal Sirkus Barock dalam balutan aransemen langsung yang …
Morphose Angkat Kisah Asmara di Single Perdana Love Song
Band metalcore asal Semarang, Morphose menandai kemunculan lewat single perdana “Love Song” (11/07). Lewat single ini, mereka menyampaikan bagaimana perasaan-perasaan seperti marah, kecewa, dan kehilangan bisa berjalan beriringan dengan bentuk cinta yang lebih luas. …