Mandoors – SONE
Pertengahan tahun 2023 kuartet neo psychedelic / new wave asal Semarang, Mandoors yang sebelumnya telah merilis EP Scepticism (2019) melengkapi katalognya dengan merilis album penuh yang menjanjikan, SONE.
Dalam album 11 lagu ini, aroma new wave langsung terasa saat lagu pembuka menghadirkan permaian synthesizers yang mengingatkan pada musik pembuka TV series Netflix, The Stranger Things. Tapi drum bertalu-talu masuk mengubah anggapan itu. Aroma neo psychedelic kemudian menyengat kuat. Taburan bebunyian synthesizers berlapis lapis, bercampur dengan instrumen musik rock pada umumnya seperti bass, gitar dan drum serta vokal berkarakter tinggi. Semua itu menjadi benang merah album perdana Mandoors.
Sebagai unit neo-psychedelic, Mandoors mengerjakan PR nya dengan baik. Suara gitar jangly 60an, drum bertalu-talu, dibanjiri oleh bebunyian synthesizer yang kawin dengan distorsi gitar yang terdengar sayup-sayup pasti berbalut basah efek modulasi (reverb/echo/phaser).
Lagu yang jadi single pertama mereka, “Mau Jadi Apa” bisa dibilang merangkum musik Mandoors secara keseluruhan. Nuansa Trippy dan dreamy begitu dominan dalam lagu-lagunya yang bernuansa ekperimental tapi masih catchy dan joget-able.
Album perdana, SONE jelas menggambarkan lonjakan musikalitas jika membandingkan dengan rilisan sebelumnya EP, Scepticism (2019). Bila sebelumnya mereka masih terdengar tidak berbeda dengan band-band neo-psychedelic lokal kebanyakan, kini mereka terdengar lebih kuat. Penggunaan synthesizers yang jauh lebih dominan dan maksimal baik sound ataupun aransemennya, plus penggunaan lirik bahasa Indonesia yang tidak kalah menarik jelas membuat mereka ada di posisi berbeda dengan band-band setipe.
Penggunaan lirik bahasa Indonesia ini juga harus dihargai. Merupakan tantangan yang tidak mudah untuk memasukan lirik Indonesia ke dalam musik seperti ini dan SONE berhasil melakukannya tanpa terdengar janggal apalagi tendensius. Mereka hadir puitis sekaligus ambigu,sseperti di lagu “Semestinya” dan juga di lagu “Memaksa”.
SONE menjadi pembuktian Mandoors yang menarik. Penggunaan lirik Indonesia yang sesuai tempatnya, notasi vokal unik dengan karakter tinggi sang vokalis sekaligus gitaris, Kurniawan Nugroho dan dibalut oleh musik yang lebih basah oleh sound sintetik synthesizer. Semua rumusan itu sudah membuat Mandoors tampil berbeda dan berpotensi menjadi besar.
Buat saya pribadi dengan album SONE, Mandoors adalah salah satu nama lokal yang berpotensi bersinar di 2024. Itu jika mereka melakukan PR terberat paska rilis album yaitu, promosi yang gencar dan terencana. Dari kabar terakhir yang terdengar mereka sudah mengerjakan salah satu PR terpenting dari strategi promosi, yaitu menjalankan MANDOORS SONE TOUR 16 titik Jawa-Bali mereka sejak Oktober hingga Desember ini.
Oke, satu PR sudah mereka kerjakan, jadi akankah ramalan ini terbukti? Silakan baca kembali resensi ini di akhir tahun 2024 nanti.
Artikel Terkait
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Di Balik Panggung Serigala Militia Selamanya
Seringai sukses menggelar konser Serigala Militia Selamanya di Lapangan Hockey Plaza Festival hari Sabtu (30/11). Bekerja sama dengan Antara Suara, acara hari itu berhasil membuat program pesta yang menyenangkan untuk para Serigala Militia tidak …
Wawancara Eksklusif Adikara: Bermusik di Era Digital Lewat Tembang-Tembang Cinta
Jika membahas lagu yang viral di media sosial tahun ini, rasanya tidak mungkin jika tidak menyebutkan “Primadona” dan “Katakan Saja” untuk kategori tersebut. Kedua lagu itu dinyanyikan oleh solois berusia 24 tahun bernama Adikara …