Menilik Pentingnya Visual dalam Musik di Gelombang Dan Cahaya

Dec 2, 2019

Pameran seni media baru bertajuk Wave of Tomorrow kembali membuat perpaduan atau kombinasi yang menarik antara seni, teknologi, dan medium musik. Dimana WoT (Wave of Tomorrow) berangkat dari sebuah pengakurasian antara perkembangan seni dan teknologi baru yang kemudian dikembangkan.

Sehingga pameran karya seni mampu beradaptasi dan menjadi relevan juga up to date. Selain itu, ruang karya yang cukup, memudahkan para kreator semakin menumbuhkan kreasi seni yang lebih luas. WoT hadir sebagai ruang pameran seni media baru yang memadukan karya-karya seni kontemporer, unsur teknologi, sekaligus pertunjukan musik.

Dalam rangka menuju pagelaran yang sesungguhnya, Wave of Tomorrow bekerja sama dengan Pop Hari Ini akan menggelar sebuah Pre-Event yang Diberi tajuk Gelombang Dan Cahaya. Secara harfiah, musik (bunyi) dan cahaya merupakan energi yang berbentuk gelombang yang kemudian dapat diolah dengan teknologi dengan sedemikian rupa sehingga menjadi bentuk kesenian yang bisa dinikmati. Gelombang dan Cahaya adalah sebuah cara untuk menikmati kehidupan yang naik-turun seperti gelombang, yang dirayakan lewat pertunjukan musik dan visual.

Dalam Pre-Event kali ini, Wave of Tomorrow dan juga Pop Hari Ini akan menghadirkan kolaborasi yang menarik antara Random Brothers By Blood, Studio Studio, dan juga B.B.K. Random Brothers by Blood adalah duo elektronik kakak beradik asal Jakarta; Randy Danistha dan Nara Anindyaguna. Mereka menawarkan musik dari synthesizer analog dan modular yang kerap digabungkan dengan berbagai media untuk bisa menjadi satu frekuensi dan bergerak harmonis. Dalam beberapa kesempatan, Random Brothers tampil tidak hanya instrumental, tapi turut mengundang solois Dea Dalila untuk bernyanyi beserta grup orkestra.

Studio Studio adalah sebuah tim visual dan branding dari Jakarta, yang terdiri dari Liko Sukhoi dan Alrio. Mereka menggunakan berbagai medium dan elemen untuk bereksperimen dengan pencahayaan. Sebelumnya mereka telah aktif sebagai di tim visual untuk beberapa artis yang tergabung di kolektif Pon Your Tone.

Studio Studio

Selanjutnya ada Emirpasha Kisyanto, atau lebih dikenal dengan nama panggung BBK, adalah seorang desainer multidisplin. Emir akan meng-handle konten video yang akan menjadi penunjang pencahayaan dan musik. Sebelumnya ia sempat berperan untuk tim  visual grup musik The Trees and the Wild, dan kini aktif membantu visual untuk Tanayu.

Emirpasha Kisyanto, dikenal dengan nama panggung BBK

Nantinya, akan terdapat tiga segmen acara yang terdiri dari Talkshow yang berupa diskusi mendalam tentang bagaimana karya visual dapat menguatkan pertunjukan musik yang dibawakan langsung oleh pelaku seni visual dari band. Diskusi akan bertemakan tentang bagaimana musik kini sudah bertransformasi dan teknologi serta visual dapat mendukung sebuah pertunjukan musik dengan cara menguatkan pesan yang ingin disampaikan. Dalam Talkshow ini Random Brothers, Studio Studio, BBK dan Hondo akan menjadi narasumber.

HONDO: Mohammed Kamga dan Chevrina Anayang

Pada segmen kedua akan ada Workshop. Pada Workshop ini masing-masing narasumber akan menjelaskan bagaimana karya visual dapat menguatkan pertunjukan musik yang dibawakan langsung oleh pelaku seni visual dari band.

Christianto Ario alias Kurosuke

Menjadi penutup acara, akan ditampilkan sebuah Showcase. Showcase nanti adalah perpaduan dari musik, dekorasi instalasi dan visual cahaya. 3 seniman (audio, visual, decor) merepresentasikan kerandoman mereka untuk dilebur menjadi kesatuan karya. Pada Showcase ini, Random Brothers, Studio Studio dan juga BBK akan berkolaborasi untuk membentuk kesatuan yang harmonis.

Bagi yang penasaran banget akan hasil dari kolaborasi spektakuler antara musik, dekorasi instalasi dan visual cahaya ini serta jika kalian adalah musisi atau seniman visual yang penasaran seberapa pentingkah visual dalam pertunjukan musik hari ini silakan datang ke Gelombang dan Cahaya.

 

____

Penulis
Jonathan
Cuma sok tahu tentang musik. Suka foto-foto stage juga.

Eksplor konten lain Pophariini

Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota

Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …

5 Lagu Rock Indonesia Pilihan Coldiac 

Coldiac menyelesaikan rangkaian tur The Garden Session hari Kamis, 12 Desember 2024 di Lucy in the Sky SCBD, Jakarta Selatan. Tur ini secara keseluruhan singgah di 7 kota termasuk Balikpapan, Samarinda, Medan, Solo, Bandung, …