Menjadi Saksi Kesuksesan Singaraja Fest

May 29, 2023

Singaraja Fest perdana digelar hari Sabtu (27/05). Kesuksesan festival ini berawal dari tiket masuk yang laris manis terjual, baik presale maupun regular. Penyelenggara juga hanya menghadirkan satu panggung yang membuat penonton bisa lebih fokus untuk menyaksikan satu per satu penampil.

Mengingat area parkirnya sangat terbatas, kendaraan khusus pun disediakan oleh penyelenggara. Tampak para pengunjung bergantian diantar ke depan pintu masuk.

Setelah pintu dibuka pukul 12.00 WITA, mereka yang datang lebih awal langsung disambut Ngobarr (Ngobrol bareng Raja Rimba bersama Gofar) di booth Singaraja. Para personel Superman Is Dead yang menemani perbincangan.

Cuaca di Bali sempat mengkhawatirkan siang itu. Namun, judul lagu Deddy Dores “Mendung Tak Berarti Hujan” benar adanya hingga Jun Bintang & The Strongking berkesempatan tampil pertama.

Jun Bintang & The Strongking / Dok. Pohan

“Kenapa saya mau main di depan karena abis ini saya bisa banyak minum bir,” kata Jun Bintang di tengah setnya.

Selain Jun Bintang, local heroes asal Bali seperti KIS, Rajawali Ingkar Janji, Scared of Bums, Joni Agung & Double T, Bagus Wirata, dan Lolot sama memukaunya. Mereka masing-masing memiliki energi luar biasa yang tak kalah dengan nama-nama yang beraksi selanjutnya.

Rajawali Ingkar Janji / Dok. Pohan

Scared of Bums / Dok. Pohan

Pesawat terbang yang menjadi ikon Keramas Aero Park pun berubah warna menjadi merah. Berbagai booth tersedia di sekitarnya. Salah satu yang dikunjungi Jerinx ‘Superman Is Dead’ adalah booth Iceland. Ia sempat meladeni para penggemar untuk foto bersama. Selain itu, Jerinx juga menerima sesi wawancara dari rekan-rekan media.

JRX saat mengunjungi booth Iceland / Dok. Pohan

Saat ditanya tentang penyelenggaraan Singaraja Fest. Jerinx mengatakan perspektifnya, bahwa penyelenggara sangat bijaksana dalam konteks mengutamakan band-band lokal agar mendapatkan tempat atau panggung festival yang seperti ini.

Lolot / Dok. Pohan

“Yang mana kebanyakan festival-festival dengan kaliber yang sama seperti ini biasanya didominasi oleh band-band nasional. Lineup di Singaraja Fest ini sangat memihak local talent dan itu menurut saya itu sebuah sikap yang bijak dan layak diapresiasi dan harus di-support. Misalkan SID tidak main di sini saya akan mengatakan hal yang sama juga,” ungkap Jerinx kepada rekan media.

Merchandise Singaraja Fest yang dilempar para penampil menjadi pemandangan biasa selama Singaraja Fest berlangsung. Usai menyaksikan 7 nama pertama, giliran Parade Hujan, Kangen Band, GIGI, Tipe-X, dan Superman Is Dead yang unjuk gigi.

Detik GIGI membawakan lagu “Jomblo” / Dok. Pohan

Parade Hujan adalah Payung Teduh dan Pusakata. Mereka membawakan lagu-lagu seperti “Muram”, “Menuju Senja”, yang ditutup “Akad”. Kemudian, penampilan Kangen Band menciptakan sing-along. Sambutan dari penonton juga terlihat begitu GIGI tampil membawakan nomor “My Facebook”, “Jomblo”, maupun “11 Januari”.

Tipe-X / Dok. Pohan

Satu-satunya band ska era 90-an, Tipe-X berhasil membuat penonton bergoyang dan nyanyi bareng saat mereka membawakan “Mawar HItam”, “Genit”, dan “Kamu Ngga Sendirian”.

Tiba di penutupan festival, Superman Is Dead yang paling dinanti para pengunjung menghiasi daftar lagu mereka dengan “Bulan & Ksatria”, “Punk Hari Ini”, “Malaikat Bawah Tanah”, “Sunset di Tanah Anarki”, “Kuta Rock City”, dan nomor lainnya.

Superman Is Dead / Dok. Pohan

Sampai jumpa di Singaraja Fest tahun berikutnya atau bertemu lagi di Prost Fest?

 


 

Penulis
Pohan
Suka kamu, ngopi, motret, ngetik, dan hari semakin tua bagi jiwa yang sepi.
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Eksplor konten lain Pophariini

Band Rock Depok, Sand Flowers Tandai Kemunculan dengan Blasphemy

Setelah hiatus lama, Sand Flowers dengan formasi Ilyas (gitar), Boen Haw (gitar), Bryan (vokal), Fazzra (bas), dan Aliefand (drum) kembali menunjukan keseriusan mereka di belantika musik Indonesia.  Memilih rock sebagai induk genre, Sand Flowers …

Nyala Aksara: 25 Tahun Grindcore Pioner Semarang, AK//47

Saat ini AK//47 berbasis di Oakland, California, Amerika Serikat. Namun, Indonesia, terutama Semarang, tidak dapat dilepaskan dari tubuh AK//47