Monica Karina dan Teza Sumendra Menyatu dalam Single Gentle Agreement
Monica Karina melanjutkan perjalanan bermusiknya lewat perilisan single kolaborasi bersama Teza Sumendra dalam judul “Gentle Agreement” yang dilepas hari Jumat (26/07).
Penyanyi sekaligus penulis lagu kelahiran Jakarta ini menyuguhkan lirik yang sensual dengan menyatukan beberapa pengaruh musik dari R&B, dancehall, hingga neo soul.
Lirik lagu “Gentle Agreement” menceritakan tentang hasrat membara antara dua insan yang menyatu dan melebur tanpa perlu adanya sebuah status atau ikatan pasti. Teza yang memberikan ide judul lagu ini.
“Dari tema penulisan liriknya ngomongin tentang ‘unspoken rules’ atau aturan-aturan tersirat. Tentang ngelakuin sesuatu sama seseorang, with no strings attached, hanya pure feeling and lust. Jadi kaya ‘gentle agreement’ itu istilah buat situasi itu,” kata Teza dalam siaran pers.
Lagu ditulis oleh Monica dan Teza dengan menggaet Ezra Kunze dan diproduseri oleh Greybox. Bukan lagu baru, namun materi ini sebenarnya sudah rampung dan mengendap selama tiga tahun sampai akhirnya didistribusikan Pon Your Tone.
“Aku bener-bener nervous waktu pertama kali tau bakal kerja bareng Teza. Me, Ezra and Kiki (Greybox) are such huge fans of his work. Gilanya, waktu proses recording dan beat lagi diputer, Teza udah nemu melodi untuk hook-nya dulu. Keren banget dan dari situ aku mikir cara terbaik untuk melengkapi part yang udah Teza bikin,” ungkap Monica.
Mereka berdua mengaku tidak memiliki pengalaman mengulik beat dancehall, namun hal ini tak menghalangi kedua musisi untuk tetap menyelesaikan sang lagu.
“Secara vokal, dua orang ini (Teza dan Monica, red) punya karakter yang beda banget. Di lagu ini, Teza mengawali lagu dengan powerful, dan Monica menimpali dengan gayanya yang halus. Mereka melengkapi satu sama lain,” ujar Ezra.
Sementara Greybox yang bertindak sebagai produser mengatakan lagu sempat banyak mengalami perombakan sampai akhirnya ia memakai formula awal karena itu yang ternyata paling tepat.
“Banyak feedback dari luar yang nanya kenapa lagunya Monica Karina tapi kolaborator ditaruh di depan. Sebenernya nggak ada aturan yang mewajibkan kolaborator di part tengah atau belakang. Justru aku ngeliatnya sebagai cara untuk menghargai musisi lain yang udah kita ajak collab gitu,” jelas Greybox.
Perilisan single kolaborasi bersama Teza menjadi bukti eksistensi karier solo Monica setelah beberapa kali menjadi kolaborator musisi lain. Ia tak merasa terbebani dengan kesuksesan lagu-lagu lama.
“No pressure at all, but to have the same success will always be a good thing. Justru dari proses lagu ini pembelajaran paling berharganya adalah untuk berkomitmen dalam pengkaryanya dan berusaha nggak overthinking biar tetap produktif untuk rilis,” tutup Monica.
Artikel Terkait
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Banda Neira Kembali: Menyapa Penggemar Setelah Sewindu Hiatus
“Sampai kita tua…sampai jadi debu…” Penggalan lirik tersebut mungkin sudah ramah di sebagian telinga masyarakat Indonesia. Di Alam Sutera, setidaknya malam minggu itu, penonton langsung berbondong-bondong maju ke paling depan. Mereka bernyanyi bersama, suasana …
Pitchwave Mengajarkan untuk Tidak Lari dari Masalah di Single Escape
Band alternatif asal Makassar bernama Pitchwave resmi merilis karya anyar bertajuk “Escape” hari Jumat (06/12). Single ini merupakan refleksi tentang siklus yang tak pernah berakhir, di mana seseorang terus menerus berusaha menghindar dari kenyataan …