Morfossa dari Kota Batu Bawa Angin Segar Lewat Album Muaruam
Band rock alternatif asal Batu, Jawa Timur, Morfossa resmi merilis karya perdana dalam format album bertajuk Muaruam tanggal 24 April lalu. Album ini berisikan 9 lagu dengan menampilkan 3 lagu jagoan yaitu “Inhibisi”, “Selarung”, dan “Hora”.
Lahir pada awal tahun 2023, Morfossa hadir dengan formasi Rio Oktaviano (vokal, bas), Rudy Lenono (suling, vokal latar), Evan Okta (gitar, vokal latar), Alfa Hudan (gitar), Akbar Pribadi (kibor, vokal latar), dan Ilham Zulkarnain (karinding, vokal latar). Mereka dipertemukan saat tergabung dalam kelompok bermusik Keroncong Woekir.
Pophariini menghubungi Evan untuk sesi wawancara tentang album Muaruam. Sang gitaris mengatakan judul sang album diambil dari kata ‘muar’ yang berarti tumbuh dan ‘ruam’ yang berarti luka dan jika dikombinasikan memiliki makna ‘Tumbuh dari luka’.
Rudy menambahkan, kehadiran instrumen suling merupakan cara Morfossa untuk menghadirkan nuansa berbeda di musik rock alternatif yang mereka bawakan.
“Ternyata dengan meleburkan suling dan (musik) rock, menjadi sebuah ciri baru yang mungkin belum dijumpai band rock Indonesia sebelumnya,” kata Rudy via WhatsApp (18/06).
Album Muaruam dikerjakan sejak mereka dibentuk dengan melibatkan beberapa nama lintas disiplin sebagai kolaborator seperti Bejo Sandy (seniman teater), Fajar Mukti (komika), Viktoria Mariantini (vokalis keroncong Anashyr), Samad (drumer Heretica), serta Kakak beradik Hilmi dan Noval Baihaqi (Sakarosa).
Saat ditanya mengenai perkembangan musik di Batu, Evan mewakili rekan-rekannya mengatakan saat ini kotanya banyak didominasi oleh musik hardcore. Untuk itu, Evan merasa kehadiran Morfossa cukup membawa angin segar di kancah musik skena Batu.
“Dengan adanya Morfossa cukup membawa udara segar dan membawa sesuatu yang baru di kota kami dan menambah diferensiasi genre untuk para pendengar dan penikmat musik di Malang raya khususnya di Kota Batu,” pungkasnya.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …
Lirik Lagu Empati Tamako TTATW tentang Mencari Ketenangan dan Kedamaian
Penggemar The Trees and The Wild sempat dibuat deg-degan sama unggahan Remedy Waloni di Instagram Story awal November lalu. Unggahan tersebut berisi tanggapan Remedy untuk pengikut yang menanyakan tentang kemungkinan kembalinya TTATW. …