POP HARI INI

The Now Sounds of Indonesia

  • Articles
  • Videos
  • Irama Kotak Suara
  • Review

POP HARI INI

POP HARI INI
× ESC
Type a keyword to search
POP HARI INI
× ESC
  • Articles
    • Latest
    • Features
    • Review
    • Pop Life
    • AllAheadTheMusic
  • Videos
    • Manusiawi
    • Goodlive Session
    • Pernah Ga Pernah
    • 5 Lagu Pilihan
    • Sehidup Semusik
  • Program
    • Irama Kotak Suara
    • Kolom Kampus
    • Musisi Menulis
  • Events
    • IDGAF
  • Partners
    • Organic Records
  • Stores
  • Audio
    • Inspigo
  • Advertorial
  • About
  • Contact
  • FAQ
  • Advertising
  • Career/Internship
  • Review

Morgensoll – Eternal

Gerald Manuel • Feb 10, 2023

Sejak dilepas 27 Januari 2023, saya kebingungan memaknai Eternal dari Morgensoll sebagai album penuh atau EP. Pasalnya, Eternal hanya memiliki empat lagu, namun secara durasi butuh waktu 40 menit 38 detik untuk menikmatinya.

Jika melihat laman Wikipedia, sebuah rilisan dapat disebut album penuh jika memiliki lebih dari 8 lagu, dengan durasi sekitar 30-60 menit. Sedangkan, album mini/EP biasanya terdiri dari 4-5 lagu, dan berdurasi sekitar 10-30 menit.

Eternal disebut album di layanan streaming musik. Mari sepakat terlebih dahulu, bahwa Eternal adalah sebuah album penuh berdasarkan durasi dan sebutan dari sang pencipta.

Pertama-tama, saya harus mengapresiasi Morgensoll untuk produktivitasnya. Sebab, Eternal tidak memuat satu pun dari banyak single yang mereka lepas sebelumnya. Hal ini menjadi alasan awal mengapa album ini layak disimak.

Kesegaran dari segi materi yang disuguhkan, sebenarnya sudah lebih dari cukup untuk meyakinkan saya akan kecakapan Morgensoll. Kalau dipikir lagi, kehadiran mereka dengan mengusung genre post-metal yang masih kurang akrab di telinga umum, ini cukup menarik.

Empat nomor yang terdapat dalam Eternal, menawarkan kisahnya masing-masing. Meskipun tiga dari empat lagu adalah instrumental. Namun, judul dari setiap track semacam panduan imaji dalam menafsir makna lagu lewat fragmen-fragmen musikal yang ditawarkan.

Album dibuka lagu “Adiaphora” dalam suasana yang suram. Kesuraman hampir satu menit tersebut disambut dengan tegas oleh instrumen utama. Permainan drum dari Bagas Wisnu gagah memimpin jalannya lagu.

Lain lagi dengan lagu “Familiar Changes” yang menampilkan vokalis dari Avhath, Ekrig. Tambahan vokal pada lagu ini tidak mengendurkan kekuatan riff Morgensoll. Uniknya, jeritan ‘kering’ ala Ekrig terasa mudah berbaur dengan sound berat dan ‘bulat’ yang diusung Morgensoll.

 

“Familiar Changes” diakhiri dengan transisi halus yang mengantar ke track selanjutnya, “Euthanasia”. Euthanasia sendiri adalah tindakan medis yang bertujuan untuk menghilangkan penderitaan seseorang dengan mengakhiri hidupnya. Definisi ini tergambar jelas dalam setiap bagian lagu. Suasana mencekam dan depresif dari awal lagu menggambarkan penderitaan sang objek.

Perubahan terjadi pada menit 3:10. Saat ketukan drum semakin rumit, memberikan bayangan prosedur Euthanasia sedang dijalankan. Hentakan drum di menit 5:01 praktis menghentikan kegaduhan dan disambut dengan ketenangan sebagai pertanda berakhirnya lagu dan ‘derita’ objek tersebut.

Eternal diakhiri dengan “Getun” yang dalam bahasa Jawa memiliki arti kecewa. Melalui judul ini, saya memaknai dua kekecewaan. Pertama, kekecewaan objek atas akhir perjalanannya yang dikisahkan dalam album ini. Kedua, kekecewaan pendengar yang mendapati, bahwa empat menit terakhir dari lagu berdurasi 15 menit hanya lah kekosongan belaka.

Hal itu mungkin menjadi satu-satunya kritik terhadap Morgensoll. Waktu pendengar yang terbuang selama empat menit untuk menanti kelanjutan dari lagu “Getun” berakhir sia-sia. Secara efektif, lagu misalnya hanya berdurasi 11:37 menit, rasanya itu cukup.

Sebagaimana ungkapan dalam artikel berikut, Morgensoll secara keseluruhan berhasil mengejar sound approach post-metal yang mereka tuju. Walaupun terdapat riff-riff yang berat, empat judul dalam album tetap terdengar nyaman menyusup telinga, dan ini menunjukkan keseriusan Morgensoll saat post-production.

Eternal tidak hanya memperlihatkan kecakapan setiap personel dalam memainkan instrumennya, tetapi juga memperlihatkan kemampuan penulisan lagu dan pengonsepan album sebagai sebuah band.

Mengingat Morgensoll akan berangkat ke Belgia 19 Mei mendatang, saya rasa Eternal adalah modal yang cukup sebagai bahan unjuk gigi mereka di atas panggung bersama nama-nama besar seperti Kinder, Nordic Giants, hingga Godflesh.


 

Penulis
Gerald Manuel
Hobi musik, hobi nulis, tapi tetap melankolis.
Artikel lain dari penulis →
    Tags
  • Eternal
  • Morgensoll
  • post-metal
Subscribe
Login
Notify of
guest
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Artikel Terkait

  • Review

Foreseen – Suspended Reality

Gerald Manuel • Mar 24, 2023
  • Review

Collapse – Saint

Raka Dewangkara • Mar 20, 2023
  • Review

Atlesta – SINCERELY FOREVER

Anto Arief • Mar 17, 2023

Eksplor konten lain Pophariini

  • #hidupdarimusik
  • Advertorial
  • AllAheadTheMusic
  • Baca Juga
  • Bising Kota
  • Essay
  • Feature
  • Good Live
  • IDGAF 2022
  • Interview
  • Irama Kotak Suara
  • KaleidosPOP 2021
  • KALEIDOSPOP 2022
  • Kolom Kampus
  • Kritik Musik Pophariini
  • MUSIK POP
  • Musisi Menulis
  • New Music
  • News
  • PHI Eksklusif
  • PHI Spesial
  • PHI TIPS
  • POP LIFE
  • Review
  • SEHIDUP SEMUSIK
  • Special
  • Special Video
  • Uncategorized
  • Videos
  • Virus Corona
  • Webinar
  • POP LIFE
Asmarandana • Mar 26, 2023

5 Single Religi Indonesia dengan Streaming Spotify Tertinggi

Single-single religi mulai bertebaran di toko-toko musik digital dan menjadi populer lewat media sosial. Mana single religi yang punya streaming terbanyak?

  • New Music
Raka Dewangkara • Mar 26, 2023

Sekali Lagi, Cerita Selanjutnya dari Soulvibe

Formasi Soulvibe sendiri kini dihuni oleh Bayu Adiputra Imran (vokal), Ramadhan Handyanto Jiwatama (bas), dan Mohammad Caesar Rizal (drum).

POP HARI INI

Situs Pophariini merupakan sebuah perayaan budaya popular Indonesia era kini. Berawal dari sebuah CD, album kompilasi Pop Hari Ini (2016) coba merangkum wajah musik pop Indonesia melalui kehadiran sembilan musisi Indonesia dari industri musik independen.

Berdasarkan hal itu situs Pophariini coba menampilkan wajah industri kreatif dan budaya pop Indonesia saat ini. Melalui beragam fitur ragam konten yang diharapkan bisa menjadi panduan bagi para generasi saat ini. Perayaan Pophariini akan terus bergerak dinamis, mengikuti perubahan. Situs ini adalah salah satu produk kami, dan tidak menutup kemungkinan akan berbagai bentuk lain dari Pophariini.

Info/Help

  • About
  • Contact
  • FAQ
  • Advertising
  • Career/Internship

Subscribe To Our Newsletter

Subscribe to our newsletter for the latest news and updates

Situs Pophariini merupakan sebuah perayaan budaya popular Indonesia era kini. Berawal dari sebuah CD, album kompilasi Pop Hari Ini (2016) coba merangkum wajah musik pop Indonesia melalui kehadiran sembilan musisi Indonesia dari industri musik independen.

Berdasarkan hal itu situs Pophariini coba menampilkan wajah industri kreatif dan budaya pop Indonesia saat ini. Melalui beragam fitur ragam konten yang diharapkan bisa menjadi panduan bagi para generasi saat ini. Perayaan Pophariini akan terus bergerak dinamis, mengikuti perubahan. Situs ini adalah salah satu produk kami, dan tidak menutup kemungkinan akan berbagai bentuk lain dari Pophariini.

Copyright © PT. Adi Ksatria Indonesia | 2017 - 2023 | Code with joy Balarusa Digital
×

Irama Kotak Suara Submission










Upload Media







wpDiscuz
  • Login
Forgot Password?
Lost your password? Please enter your username or email address. You will receive a link to create a new password via email.