Nadhif Basalamah Berbagi Cerita Hidup di Album Penuh Perdana
Nadhif Basalamah akhirnya mempersembahkan album penuh perdana dengan memakai judul namanya sendiri, Nadhif hari Jumat (21/06). Perilisan ini menjadi langkah menuju babak baru perjalanan bermusiknya setelah memberi pemanasan lewat single “Sesuatu” dan “Isi Kepalaku”.
Jujur, tenang, dan autentik menjadi esensi album ini. Konsep self-titled yang dipakai bukan tanpa alasan, namun hadir sebagai bentuk refleksi dari perjalanan pribadi Nadhif. Ia ingin memberikan kesan personal dan kuat di hadapan para pendengarnya
Tak seperti album mini yang lalu, semua lagu di album penuh ini menggunakan lirik bahasa Indonesia untuk menceritakan fase-fase kehidupan nyata Nadhif tentang kebahagiaan, kehilangan, kerinduan hingga renungan di tengah masa awal dewasa.
“Album ‘Nadhif’ bukan hanya tentang diri saya, melainkan juga tentang kehidupan secara saya selama 24 tahun hidup. Album ini mengangkat berbagai perjalanan yang mungkin pernah dialami oleh banyak orang, seperti bagaimana memaknai hari-hari yang berlalu, bahkan perjalanan di mana seseorang berada di titik berserah setelah banyak peristiwa yang terjadi kehidupannya. Saya harap, para pendengar dapat merasakan dan memahami cerita-cerita yang telah saya tuangkan dalam lagu-lagu ini,” kata Nadhif dalam siaran pers.
Cerita-cerita yang dituangkan terbagi menjadi empat fase yaitu patah hati, menunjukkan sisi rapuh, jatuh cinta dan rasa syukur, serta pendewasaan dan intropeksi diri.
“Ada lirik ‘Bertahan, bertahap… Kurasakan berharap berhenti’ jadi salah satu bagian di mana saya ingin bilang, kalau setiap tulisan ini adalah langkah yang nggak akan pernah selesai, karenanya bertahan bertahap adalah kunci untuk saat ini,” ungkap Nadhif.
Pembuatan album juga melibatkan sederet produser dan musisi seperti Petra Sihombing, Ibnu Dian, Mikha Angelo, Marco Hafiedz, Enrico Octaviano, Rega Dauna, dan masih banyak lagi. Nadhif sempat berbagi cerita penggarapan lagu bersama Mikha.
“Waktu pembuatan lagu bareng Mikha, ada yang sudah bawa dengan lirik, ada juga yang benar-benar tangan kosong, proses eksplorasi musik banyak terjadi di tempat. Sementara bareng Ibnu Dian, proses rekaman saya banyak hands-on, di sini saya juga ajak Rega Dauna untuk isi harmonika dan ada alat musik lainnya yang belum pernah digunakan,” tutupnya.
Simak pula video lirik lagu-lagu di album melalui kanal YouTube nadhif basalamah dan cerita pembuatan kedelapan lagu di album melalui akun Instagram @nadhifbasalamah.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
CARAKA Suarakan Berbagai Emosi di Album Terbaru NALURI
Unit pop asal Tegal, CARAKA resmi luncurkan album bertajuk NALURI (15/12). Melalui sesi wawancara yang berlangsung pada Senin (16/12), CARAKA membagikan perjalanan band dan hal yang melatarbelakangi rilisan terbarunya. CARAKA merupakan band …
Rayakan Hidup, Geura Luncurkan Album Mini Dansa Melirih
Solois pop asal Samarinda, Geura meluncurkan album mini berjudul Dansa Melirih (20/12). Lewat sesi wawancara yang berlangsung hari Senin (16/12), pria yang bernama Muhammad Wisnu Yudistira ini menceritakan karier musiknya dan bagaimana kisah di …