Nadhif Basalamah Berbagi Cerita Hidup di Album Penuh Perdana

Jun 25, 2024

Nadhif Basalamah akhirnya mempersembahkan album penuh perdana dengan memakai judul namanya sendiri, Nadhif hari Jumat (21/06). Perilisan ini menjadi langkah menuju babak baru perjalanan bermusiknya setelah memberi pemanasan lewat single “Sesuatu” dan “Isi Kepalaku”.

 

Jujur, tenang, dan autentik menjadi esensi album ini. Konsep self-titled yang dipakai bukan tanpa alasan, namun hadir sebagai bentuk refleksi dari perjalanan pribadi Nadhif. Ia ingin memberikan kesan personal dan kuat di hadapan para pendengarnya

Tak seperti album mini yang lalu, semua lagu di album penuh ini menggunakan lirik bahasa Indonesia untuk menceritakan fase-fase kehidupan nyata Nadhif tentang kebahagiaan, kehilangan, kerinduan hingga renungan di tengah masa awal dewasa. 

“Album ‘Nadhif’ bukan hanya tentang diri saya, melainkan juga tentang kehidupan secara saya selama 24 tahun hidup. Album ini mengangkat berbagai perjalanan yang mungkin pernah dialami oleh banyak orang, seperti bagaimana memaknai hari-hari yang berlalu, bahkan perjalanan di mana seseorang berada di titik berserah setelah banyak peristiwa yang terjadi kehidupannya. Saya harap, para pendengar dapat merasakan dan memahami cerita-cerita yang telah saya tuangkan dalam lagu-lagu ini,” kata Nadhif dalam siaran pers.

Cerita-cerita yang dituangkan terbagi menjadi empat fase yaitu patah hati, menunjukkan sisi rapuh, jatuh cinta dan rasa syukur, serta pendewasaan dan intropeksi diri. 

“Ada lirik ‘Bertahan, bertahap… Kurasakan berharap berhenti’ jadi salah satu bagian di mana saya ingin bilang, kalau setiap tulisan ini adalah langkah yang nggak akan pernah selesai, karenanya bertahan bertahap adalah kunci untuk saat ini,” ungkap Nadhif. 

Pembuatan album juga melibatkan sederet produser dan musisi seperti Petra Sihombing, Ibnu Dian, Mikha Angelo, Marco Hafiedz, Enrico Octaviano, Rega Dauna, dan masih banyak lagi. Nadhif sempat berbagi cerita penggarapan lagu bersama Mikha.

“Waktu pembuatan lagu bareng Mikha, ada yang sudah bawa dengan lirik, ada juga yang benar-benar tangan kosong, proses eksplorasi musik banyak terjadi di tempat. Sementara bareng Ibnu Dian, proses rekaman saya banyak hands-on, di sini saya juga ajak Rega Dauna untuk isi harmonika dan ada alat musik lainnya yang belum pernah digunakan,” tutupnya. 

Simak pula video lirik lagu-lagu di album melalui kanal YouTube nadhif basalamah dan cerita pembuatan kedelapan lagu di album melalui akun Instagram @nadhifbasalamah.

 

Penulis
Pohan
Suka kamu, ngopi, motret, ngetik, dan hari semakin tua bagi jiwa yang sepi.
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Eksplor konten lain Pophariini

Juicy Luicy – Nonfiksi

Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …

Selat Malaka Resmi Mengeluarkan Album Penuh Perdana

Band asal Medan bernama Selat Malaka resmi mengeluarkan album penuh perdana self-titled hari Jumat (22/11). Sebelumnya, mereka sudah mengantongi satu single “Angin Melambai” yang beredar tahun lalu.     View this post on Instagram …