Nadin Dan Cinta Yang Bertutup Usia

Jan 7, 2019

Setelah merilis single perdana nya “Rumpang”, yang sudah mencapai 1.5M viewers di Youtube, Nadin Amizah, yang kerap di sapa cakecaine di Instagram, merilis karya terbaru nya “Sorai” pada 1 Januari 2019.

Nadin memulai karir bermusiknya dengan beberapa kolaborasi dengan musisi kebanggaan lokal seperti Dipha Barus dengan “All Good” dan Matter Halo dengan “Teralih.” Namun pada bulan September lalu, Nadin Amizah memutuskan untuk memulai karir solonya dengan single perdananya “Rumpang.”

Melalui “Rumpang” Nadin menceritakan tentang seseorang yang merasa tidak lengkap setelah ditinggal yang tercinta dan tidak bisa mengisi kekosongannya dengan pengganti lain. Namun dengan singel keduanya “Sorai” Nadin memilih sudut pandang yang mengajak pendengarnya untuk tidak hanya bersedih jika ada cinta yang bertutup usia.

Artwork singel “Sorai”

“Sorai” adalah lagu yang bersifat merayakan. Menggambarkan banyak sukacita untuk semua jenis cinta bahkan yang tidak memiliki akhir yang indah. Semua bentuk cinta patut dirayakan, dan meskipun telah berakhir, itu tidak menyangkal bahwa pada satu titik waktu, cinta tersebut indah dan itu patut di rayakan.

“Saya selalu menulis lagu saya sendiri, dan biasanya mereka didasarkan pada pengalaman pribadi.” Nadin menjelaskan, “goodbyes” atau perpisahan akan selalu PT. SORAI RIANG DINAMIKA menyakitkan dan menyedihkan, tetapi kita semua harus mencapai titik syukur dan kemenangan karena dijinkan semesta untuk pernah mengalami cinta seindah itu.

 

____

Penulis
Fari Etona
Pendenger musik pop dan rock, serta pecinta binatang dan pemakan buah-buahan.

Eksplor konten lain Pophariini

Setelah 7 Tahun, Risky Summerbee & The Honeythief Kembali Rilis Karya Anyar

Setelah beristirahat 7 tahun, Risky Summerbee & The Honeythief asal Jogja akhirnya resmi kembali lewat single anyar bertajuk “Perennial” hari Minggu (21/04). Lagu ini merupakan karya pembuka untuk album mini terbaru yang mereka jadwalkan …

Rekomendasi 9 Musisi Padang yang Wajib Didengar

Di tengah gempuran algoritma sosial media, skena musik independen Padang sepertinya tidak pernah kehabisan bibit baru yang berkembang