Nadya Fatira Cerita tentang 10 Tahun di Album Kedua

Nadya Fatira resmi melahirkan album kedua yang diberi judul sama dengan zodiaknya, Pisces. Berisi total sebelas lagu, “Biasa-Biasa Saja” yang dipilih menjadi single penanda rilisnya sang album.
Album Pisces menampilkan single-single yang sudah dirilis sebelumnya antara lain “Bersaudara”, “Penyendiri”, “Lagu Tanpa Huruf R”, “Dia”, “Ibu Terhebat”, dan “Langit Yang Salam”.
Selalu ada yang menarik dari proses penggarapan album band atau musisi. Nadya punya ceritanya sendiri. Ia mengatakan bahwa album ini justru kurang fokus sama tema cinta.
“Gue lebih banyak bahas tentang keresahan diri sendiri, keluarga, dan kehidupan secara luas. Terus juga proses collecting lagunya berproses 10 tahun,” kata Nadya kepada Pop Hari Ini.
Seperti lagu “Biasa- Biasa Saja” tentang pasang surut kehidupan, di mana setiap manusia pasti pernah mengalami rasa memiliki lalu kehilangan, bahagia lalu bersedih.
Nadya hanya mencoba mengajak pendengar agar tak berlebihan menyikapi hal-hal yang bersifat duniawi. Ia mengatakan, setiap tahun manusia itu pasti mengalami perubahan pola pikir. “Jadi, ini kayak album yang menemani proses pendewasaan gue. Kayak cerita gue selama 10 tahun belakangan aja. Ngalir gitu aja,” ungkap Nadya.
Selama melewati waktu pengerjaan album, ia menyebutkan dua nama yang cukup mempengaruhi prosesnya yaitu Dave Matthews Band dan John Mayer. Banyak berpengaruh apa tidaknya soal aransemen dari musisi lain, Nadya secara keseluruhan mengerjakan sendiri musiknya.
“Gue lebih mentingin pesannya sampe daripada gegayaan bikin aransemen yang ribet. Maunya, musiknya ngalah kayak cuma buat sekedar nemenin liriknya bercerita. ‘Kan kekuatan lagu gue juga kebanyakan di lirik. Ya, itu yang harus ditonjolin,” tutup Nadya.
Silahkan simak album Pisces:
Nadya juga baru merilis video musik terbaru untuk singel berjudul “Biasa-Biasa Saja”
____

Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
6 Album Indonesia dengan Bas Terlegit Favorit Ginda Bestari
Pada Jumat (14/02), kami menghadiri D’Addario Event Launch di Mall of Indonesia, Jakarta Utara. Acara tersebut dimeriahkan oleh sederet gitaris dan bassist ternama Indonesia. Salah satu yang namanya tak asing lagi adalah Ginda Bestari. …
Wawancara Eksklusif Teenage Death Star: Mengajak 12 Musisi ke Taman Bermain Thunder Boarding School
Teenage Death Star rilis album! Rasanya kalimat itu sendiri sudah jadi berita yang menarik bagi para pegiat musik lokal. Pasalnya, band ini hanya memiliki satu album penuh bertajuk Longway to Nowhere sejak terbentuk tahun …