Navicula dan Endah N Rhesa bersama NATURE Merilis Segara Gunung

Apr 18, 2024

Navicula, Endah N Rhesa, dan NATURE merilis lagu berjudul “Segara Gunung” hari Kamis (18/04) dalam rangka menyambut Hari Bumi yang diperingati setiap tanggal 22 April.

 

Lagu “Segara Gunung” memasukkan elemen suara-suara alam khas Nusantara seperti hutan hujan tropis dan samudra untuk mewakili Indonesia dalam menyukseskan insiatif yang dilakukan perusahaan musik global digital Kanada, Sounds Right.

Seperti kita ketahui, Navicula merupakan band asal Bali yang selalu fokus mengangkat isu lingkungan dan duo Endah N Rhesa ikut mendukung hal tersebut. Di mana NATURE atau diartikan alam menjadi nama musisi resmi dengan profil yang dibuat dan terverifikasi oleh Spotify.

Bukan sekadar mendengarkan, siapapun yang memutar lagu-lagu persembahan NATURE sama dengan membantu penggalangan dana untuk konservasi alam dan rehabilitasi ekosistem yang diluncurkan The Museum for the United Nations – UN Live. Hal ini bertujuan untuk mendorong percakapan global tentang pentingnya peran alam dan mendukung jutaan pecinta musik untuk ambil tindakan nyata dalam melindungi planet kita.

Selain Indonesia, berbagai musisi dari berbagai negara juga terlibat di gerakan global ini antara lain Kolombia, Norwegia, Venezuela, Kenya, Denmark, Inggris, Amerika Serikat, dan India.

Proses rekaman lagu kolaborasi Navicula dan Endah N Rhesa / Dok. Kopernik

 

“Inisiatif ‘Sounds Right’ sangat penting bagi Indonesia. Negara kita adalah negara kepulauan terbesar di dunia, dengan area hutan hujan terbesar ketiga di dunia, dan salah satu ekosistem yang paling beragam secara biologis di bumi. Namun, deforestasi, perubahan iklim, dan polusi merusak alam dan membawa kepunahan bagi banyak makhluk hidup,” kata Gede Robi, vokalis Navicula dalam siaran pers.

Navicula dan Endah N Rhesa menampilkan suara hutan hujan tropis dan laut Indonesia dalam lagu “Segara Gunung”.

“Segara Gunung adalah penjelajahan puisi dan musik tentang interaksi dinamis antara energi maskulin dan feminin yang diwakili oleh gunung dan laut. Lirik lagu ini adalah kisah cinta antara keduanya dan merupakan metafora penciptaan kehidupan dan pentingnya keseimbangan alam,” jelas Endah.

Kedua kolaborator yaitu Navicula dan Endah N Rhesa berpartisipasi dalam inisiatif ini melalui gerakan global Music Declares Emergency (MDE) yang menyatukan musisi dan pecinta musik dalam merespon krisis iklim dengan slogan ‘No Music on a Dead Planet’.

Indonesia merupakan negara pertama di Asia yang tergabung dengan MDE global di bawah naungan Indonesian Climate Communications Arts & Music Lab (IKLIM). IKLIM memproduksi musik, seni, dan konten lainnya untuk mendidik, menginspirasi, dan memobilisasi individu dan komunitas untuk mengambil tindakan iklim.

“Masalah lingkungan dan krisis iklim disebabkan oleh ketidakseimbangan antara apa yang kita ambil dari alam dan apa yang kita berikan kembali kepada alam. Music Declares Emergency Indonesia diluncurkan pada Hari Bumi tahun lalu (22 April 2023). Setahun kemudian, Hari Bumi tahun ini, kami bangga menjadi bagian dari ‘Sounds Right’ yang secara resmi mengakui alam sebagai seorang seniman yang memiliki haknya sendiri,” tutup Robi.

 

Penulis
Pohan
Suka kamu, ngopi, motret, ngetik, dan hari semakin tua bagi jiwa yang sepi.
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Eksplor konten lain Pophariini

CARAKA Suarakan Berbagai Emosi di Album Terbaru NALURI

Unit pop asal Tegal, CARAKA resmi luncurkan album bertajuk NALURI (15/12). Melalui sesi wawancara yang berlangsung pada Senin (16/12), CARAKA membagikan perjalanan band dan hal yang melatarbelakangi rilisan terbarunya.     CARAKA merupakan band …

Rayakan Hidup, Geura Luncurkan Album Mini Dansa Melirih

Solois pop asal Samarinda, Geura meluncurkan album mini berjudul Dansa Melirih (20/12). Lewat sesi wawancara yang berlangsung hari Senin (16/12), pria yang bernama Muhammad Wisnu Yudistira ini menceritakan karier musiknya dan bagaimana kisah di …