Neonomora : Album Waters ‘Lebih Pakai Hati’
Neonomora menargetkan album barunya, Waters, akan keluar September 2018. Penggarapan kali ini lebih lama dari album sebelumnya, hanya dalam waktu satu bulan. Ia mengalir begitu saja seperti judul albumnya, Waters. Tidak lagi berusaha menjadi orang super power dan superior. “I just wanna be true to myself,” kata Neonomora kepada Pop Hari Ini di backstage We The Fest 2018.
Kejujuran yang ingin disampaikan bahwa albumnya sendu dan lebih pakai hati. “I just think like the industry as well. It makes me think so much. I just wanna really take time to make this album. Nggak mau cepat-cepat lagi kayak dulu. Mungkin pendewasaaan kali yah,” ungkap Neonomora tentang proses albumnya.
Laksana musisi lain punya kisah eksklusif saat bikin album. Neonomora kehilangan sahabat terbaiknya ditambah masalah percintaan. “My own die as well. I don’t know cause.. Mungkin kayak, kenapa Waters artinya tangisan sih. Tadinya, i scream a lot on the records. Sekarang, kayak there a lot of things happening in my life now.”
Pemilik nama asli Ratih Suryahutamy ini sudah tidak lagi bernaung di bawah bendera Frisson Entertainment. “Tadinya, gue ada ibaratnya batu yang bisa bikin gue berdiri enak. Even di backstage gue tau rapih. Sekarang gue zero lagi,” katanya.
Sebelumnya, Neonomora berkolaborasi dengan sang adik, Bam Mastro (Elephant Kind). Namun untuk Waters, ia menggaet banyak produser. Di antara nama yang terlibat, Coki dan Viky dari Kelompok Penerbang Roket. Di mana Coki menyumbangkan lagu berjudul “Humming Song”.
Kebanyakan musisi era ini mempertimbangkan album penuh. Mereka cek ombak terlebih dahulu. Sementara Neonomora tidak mau menyicil single atas penantian, dan bakal memamerkan materi album barunya secara keseluruhan langsung.
“I just think cause i love we like making concept, like artwork. Menurut gue album itu one full concept. Ibaratnya, kayak rumah. Kalau single itu kamar. But, album is like the whole house yang gue bisa cat warna putih atau hitam ya. I just feel like album is like the masterpiece,” tutup Neonomora.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Daftar Label Musik Independen dari Berbagai Kota di Indonesia 2024
Berbicara tentang label musik tentu bukan hal yang asing lagi bagi siapa pun yang berkecimpung di industri ini. Mengingat kembali band-band yang lekat dengan label raksasa sebagai naungan, sebut saja Dewa 19 saat awal …
Wawancara Eksklusif Kossy Ng dan Dimas Ario Spotify: Edukasi Stream dan Musik Berbayar Masih Jadi Tantangan Besar
Saat menentukan apa saja yang ingin diangkat untuk KaleidosPOP 2024, tim redaksi Pophariini langsung berpikir soal keberadaan platform streaming musik yang menjadi salah satu tolok ukur kesuksesan perjalanan band dan musisi di era ini. …