Neonomora Rilis Single Baru Soundtrack untuk Semua

Setahun lebih tak merilis apapun, Neonomora akhirnya kembali dengan materi terbaru yang diberi nama “I Am A Queen” pada 1 November 2021. Tak sendirian, ia menggaet Monica Karina sebagai kolaboratornya.
Neonomora cukup percaya diri memberikan makna yang dalam untuk single ini. Ia mengatakan, benci terhadap beberapa orang di industri karena tidak memiliki etika kerja. Neonomora tak akan membiarkan siapa pun untuk mengomentari.
“Jika ada, itu adalah lagu yang sangat bagus, dengan penulisan lagu yang bagus. Saya tidak mengambil apa-apa dari siapa pun. Saya seorang ratu. Itu cukup jelas. Saya seorang ratu. Sekarang apa?” tulisnya dalam siaran pers.
Lagu “I Am A Queen” dianggap cocok dengan tema album studio ketiganya, Inflammable. Album yang menyanyikan kepercayaan diri dan keberanian. Lagu menghadirkan soundscape elektronik dan bass berbalut nuansa cinta Ibiza.
Di antara nama-nama yang ikut berkontribusi untuk lagunya seperti Sujaswandy Amiarsa, Ikki CVX dan Adityar Andra. Kolaboratornya, Monica Karina turut berpartisipasi menambahkan beberapa bagian di penulisan lagu.
Kerjasamanya dengan Monica seperti tanpa rencana. Tepatnya, saat Neonomora mendatangi sang produser Adityar Andra untuk mengerjakan rework lagu tersebut, Monica Karina juga sedang berada di sekitar studio tempat Neonomora menjalani workshop hingga Neonomora berinisiatif menampilkannya dalam lagu.
“Sepertinya ‘I Am a Queen’ hanya ingin mengungkapkan dirinya sendiri, bahwa saya harus mengambil lagu ini sendiri agar masuk akal. Sungguh aneh bagaimana alam semesta bekerja. Satu hal mengarah ke yang lain, dan kemudian booming, Anda sampai ke tempat yang Anda inginkan dan apa yang benar-benar layak Anda dapatkan,” jelasnya.
Lagu “I Am a Queen” bisa mewakili mereka yang kurang percaya diri. Hadirnya istilah ‘ratu’ sebagai maskulin dan feminin, melanggar makna tradisional dari istilah itu sendiri.
“Saya bisa membayangkan lagu ini dimainkan di gym, peragaan busana hingga klub tari telanjang dan ke lantai dansa. Ini adalah soundtrack kami untuk semuanya. Karena, maksud saya dengarkan saja lagunya. Saya rasa tidak perlu banyak penjelasan lagi,” tutup Neonomora.

Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
6 Album Indonesia dengan Bas Terlegit Favorit Ginda Bestari
Pada Jumat (14/02), kami menghadiri D’Addario Event Launch di Mall of Indonesia, Jakarta Utara. Acara tersebut dimeriahkan oleh sederet gitaris dan bassist ternama Indonesia. Salah satu yang namanya tak asing lagi adalah Ginda Bestari. …
Wawancara Eksklusif Teenage Death Star: Mengajak 12 Musisi ke Taman Bermain Thunder Boarding School
Teenage Death Star rilis album! Rasanya kalimat itu sendiri sudah jadi berita yang menarik bagi para pegiat musik lokal. Pasalnya, band ini hanya memiliki satu album penuh bertajuk Longway to Nowhere sejak terbentuk tahun …