Once Mekel – Sigma
Hujan tengah rajin membasahi bumi bergantian dengan matahari yang sesekali menghangatkan. Musik bisa selalu menjadi teman dari apapun keadaan dunia, dan album ini hadir tepat waktu untuk orang-orang yang sedang kehilangan banyak sinar.
Once Mekel terakhir merilis album penuh, Intrinsik 8 tahun lalu menyusul catatan album solo perdana self-titled. Seperti baru kemarin saya menyaksikannya tampil bareng Dewa 19, tiba-tiba ia kembali lagi membawa 9 lagu baru ke dalam Sigma.
Album Sigma dibuka oleh “Ditentukan Untuk Bersama” yang rilis pertama kali 2022 lalu. Kalau harus memilih, saya lebih menyukai lagu hadir dalam versi piano di album ini karena terdengar lebih menyentuh ketimbang yang sudah beredar.
Lagu kedua “Abadi Untukmu” tak kalah merdu dari pembuka. Sejak intro dimulai, sampai Once mengakhirinya dengan lirik “Aku ‘kan tetap abadi untukmu”. Bunyi gitar, synthesizer, dan instrumen gesek membuat lagu ini sempurna, iya sempurna.
Setelah mengkhawatirkan perasaan yang tenggelam, lagu yang berikutnya membuat saya bangun dari permadani di ruangan lembap, tempat menyimak album ini. Once memberi unsur megah di lagu “Untuk Kita” dengan bunyi trompet yang mengiringi keraguan atas hubungan yang sudah tidak jelas.
Lalu, semua diperjelas dengan nomor-nomor yang lain. Tak habis-habis saya mengagumi keteduhan setiap nomor di album ini. Baik lagu “Come From This Rain”, “Telah Berlalu”, maupun kolaborasi Once dengan Bumblefoot dalam “Kau & Aku” yang energik.
Selanjutnya, nomor ketujuh “Sweetest Place” seperti dibuat untuk ancang-ancang menuju sesuatu. Ternyata Once menyempurnakan suasana yang megah itu ke dalam “Gemuruh”. Sesuai judulnya, lagu ini hadir dengan lick gitar yang khas bernuansa rock, ditambah brass section yang membuat kepala dan kaki dijamin bisa ikut bergoyang.
Sigma hanya berdurasi sekitar 30 menit, tapi saya merasa lama sekali saat mendengarkannya secara keseluruhan. Bahkan, tidak bosan. Once dengan suara yang memang satu-satunya dia yang punya, tak pernah gagal mengindahkan nyanyian.
Apakah album ini bisa mendapatkan perhatian lebih dari para pendengar musik Indonesia di tengah ramainya karya bagus? Kamu harus coba memutarnya lebih dari 3 kali dan biarkan Once yang menjelaskan.
Artikel Terkait
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Wawancara Eksklusif Dimas Pradipta Sum It! Studio: Cita-cita Masa Kecil Arsitek, Besar Jadi Arsitek Suara
Di kalangan pendengar, sosok Dimas Pradipta mungkin tidak familiar. Namun jika melihat keterangan kredit lagu-lagu populer, namanya banyak tersemat di layanan streaming musik. Melihat unggahan Instagram Sum It! Studio miliknya, Dimas yang terlibat dalam …
Ramalan 9 Musisi Indonesia yang Bersinar di 2025
Kami menerbitkan artikel ramalan musisi sejak awal 2022 sebagai bentuk harapan bahwa dengan menghasilkan karya yang bagus musisi tersebut pantas untuk mendapatkan apresiasi yang lebih di industri musik. Dari memilih 10 nama, semenjak 2023 …