Pamungkas Akhiri Tur Birdy dalam Pelukan
Pamungkas akhirnya menyelesaikan rangkaian Birdy South East Asia Tour hari Sabtu (25/02) di Mahaka Square, Kelapa Gading, Jakarta Pusat. Konser yang berlangsung lebih dari 3 jam ini mempertontonkan nyaris semua materi musiknya, dari mulai album penuh pertama, Walk The Talk hingga album mini Kemarin.
Jakarta yang menjadi kota terakhir tur Birdy mendapat perlakuan sama dengan kota-kota sebelumnya, kecuali soal kehadiran musisi tamu. Pam melakukan pertunjukan ditemani The PeoplePeople, yaitu Raden Rohan, Resya Harbie, Andre Rawis, Dovi Martindas, Karina Christy, Moneva, Keisha Aita, dan Andika Deva.
Ia juga menambahkan suguhan orkestra untuk konsernya, yang kali ini melibatkan Rolanda Sasongko (violin), Irwan Saragih (violin), Mic Usama (viola), Fanny Tsalasa (cello), Harley Korompis (trompet), Cliff Ezra (trompet), dan Faris Sutowijoyo (trombon).
Konser tunggal membawakan puluhan lagu bisa disebut terlalu dini untuk dilakukan musisi yang baru menginjak karier tahun kelima. Pasalnya, waktu yang dihabiskan berjam-jam bukan lah sebentar. Bisa meninggalkan kesan yang membosankan bagi sebagian orang, tanpa kejutan, atau rasa penasaran untuk menonton lagi di kemudian hari.
Di sisi lain, Pam sebagai musisi yang produktif terbukti bisa mempertanggung jawabkan rekaman musiknya secara langsung. Terlepas dari kekurangan masalah teknis yang mungkin saja terjadi.
Pertunjukan malam itu dimulai pukul 19.14 WIB. Bayangan Pam muncul di balik kain putih yang menutupi panggung. Ia membuka aksinya dengan lagu “Flying Solo” yang dihiasi atraksi terbang sesuai tema sang lagu, disusul nomor lain seperti “Birdy”, “Risalah Hati”, dan “A Day That Feels Better”.
Di konsernya, Pam berusaha adil memilih dan menempatkan lagu-lagu dengan tidak mengutamakan hanya yang paling orang suka. Selesai membawakan “Break It”, ia sempat bercerita tentang kejadian tidak mengenakkan yang menimpanya beberapa waktu lalu sebelum membawakan “Kemarin”.
“Setiap panggung gue akan bilang ini, tentang kasus kemarin. Gue selalu bilang, seleksi alam. Di waktu kemarin, gue jadi tau mana yang support mana yang enggak. Ada yang bilang sama gue, udah lah Pam jangan bodoh,” kata Pam sambil menggendong gitarnya.
Selama konser berlangsung, cerita pengalaman hidup tak hanya keluar dari mulut Pam. Penonton yang berdiri tak jauh dari posisi saya mengenang sesuatu yang membanggakan. Wanita ini mengatakan, “Lagu ini bikin gue menang teater” begitu Pam membawakan nomor berjudul “Bambina” dari album Walk The Talk.
Penonton berjumlah lebih dari 2.000 orang tak selalu ikut bernyanyi setiap kali Pam memainkan lagunya dan tak hanya Pam yang terus menerus menyanyikan lagunya. Karina dan Moneva selaku backing vocal mendapat giliran untuk membawakan nomor “I Love You but I’m Letting Go”.
Selain itu, Pam mengundang tiga musisi tamu yang pernah berkolaborasi dengannya, seperti Matter Mos untuk nyanyi bareng di lagu “(Beep)”, Rendy Pandugo “Friends”, dan Romantic Echoes “I’m Down”.
Usai membawakan lagu “The Retirement of U” dan “Live Forever”, Pam dan rombongan sempat pamit untuk beristirahat sekitar 15 menit. Ketika balik ke panggung, The PeoplePeople dan pemain orkestra berganti pakaian putih-putih, warna yang senada dengan setelan yang Pam kenakan sejak awal konser.
Tak sedikit pun energi Pam tampak berkurang untuk menyelesaikan tugasnya dalam menghibur. Sisa lagu yang dimainkan, antara lain “Begin Again”, “Modern Love”, “Jealousy”, “Higher Than Ever”, “Monolog”, “Pupus”, “One Only”, “To The Bone”, dan menyisakan encore “Kenangan Manis”.
Konser berakhir sekitar pukul 22.56 WIB dengan pemandangan yang lebih manis dari lagu. Semua rekan bermusik Pam mengerubunginya dalam pelukan. Mereka saling berangkulan, berbaris menghadap penonton, menundukkan bahu dan kepala sebagai tanda terima kasih kepada yang hadir sambil diiringi rekaman “Please Baby Please” yang tak dinyanyikan Pam dalam setnya.
Tur Birdy Pam ini merupakan hasil kolaborasi MasPam Company bersama SRN Entertainment. Rekaman perjalanan turnya saat ini masih proses penggarapan untuk rilis dalam bentuk film dokumenter yang disutradarai Kafka Keandre. Mari penasaran dan nantikan!
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota
Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …
5 Lagu Rock Indonesia Pilihan Coldiac
Coldiac menyelesaikan rangkaian tur The Garden Session hari Kamis, 12 Desember 2024 di Lucy in the Sky SCBD, Jakarta Selatan. Tur ini secara keseluruhan singgah di 7 kota termasuk Balikpapan, Samarinda, Medan, Solo, Bandung, …