Panduan Lagu Esensial Untuk Menonton Noah Di Synchronize 2019
Peterpan, sekarang Noah, mungkin menjadi contoh ideal pencapaian sebuah band pop. Sukses dengan penjualan album, terpacak menjadi headline pemberitaan media, dan tentu saja sukses mengencani wanita-wanita cantik pesohor negeri ini. Untuk poin terakhir barangkali hanya dimonopoli oleh vokalisnya dan sayangnya ia lebih banyak dikenal dengan berita seputar siapa yang sekarang dikencani Ariel. Padahal Ariel adalah singer/songwriter alias penyanyi sekaligus juga penulis lirik yang populasinya sangat sedikit di kancah musik Indonesia.
Kegemilangan karir Peterpan/Noah, terutama setelah meledaknya penjualan album Bintang Di Surga, meninggalkan jejak penting. Mereka bisa mendekatkan elemen musik Britpop yang masih dianggap segmented dengan cengkok khas Melayu yang dekat dengan keseharian kuping sebagian besar orang Indonesia. Beberapa band kemudian berusaha menjadi pengekor, dengan eksekusi yang hasilnya menyedihkan.
Tiga nama tersisa dari Peterpan/Noah, yakni Ariel, Lukman, dan David, akan tampil di hari terakhir Synchronizefest 2019 tepatnya pada Minggu, 6 Oktober 2019. Pop Hari ini memilihkan lima lagu Peterpan dan Noah paling esensial yang menjadi cetak biru bagi band bentukan Bandung 19 tahun silam ini. Apakah salah satunya akan dimainkan?
Peterpan – Kukatakan Dengan Indah
Lagu ini masuk dalam daftar “150 Lagu Indonesia Terbaik” versi majalah Rolling Stone Indonesia. Ariel menampilkan karakternya sebagai penulis lirik: murung, masygul, sekaligus misterius (termasuk urban legend yang menyebut kalau ada vokal mendiang Nike Ardilla). Semua itu ditumpahkan dengan baik dalam lagu yang durasinya cukup ganjil untuk ukuran sebuah lagu pop arus utama. Meski diawali dengan mood yang muram, namun bagian reffrain tetap menampilkan karakter utama lagu-lagu Peterpan yang mudah memancing orang yang tidak familiar sekalipun buat bersenandung, minimal di dalam hati. Jeda beberapa detik sebelum reffrain seperti ingin memberikan kesempatan pendengarnya buat menyanyikan liriknya yang renyah dan segera menancap di kuping pendengar.
Peterpan – Yang Terdalam
Sebagai generasi yang tumbuh besar di era MTV, video klip punya pengaruh signifikan dalam menentukan preferensi konsumsi musik. Album Taman Langit berikut isinya tidak menggerakkan saya untuk pergi ke toko kaset meski hype-nya hampir mirip ketika Sheila On 7 merilis album pertama empat tahun sebelumnya. Namun video klip garapan The Jadugar berhasil memaksa saya untuk setidaknya mendengarkan “Yang Terdalam”. Klip ini dieksekusi dengan teknik one take shot. Mengambil set lokasi di pertokoan jalan Sabang, Jakarta Pusat, para personil Peterpan yang saat itu jumlahnya masih enam orang bergantian keluar masuk frame dalam sekali take. Ariel yang jadi bintang utama konon harus jumpalitan berlari keliling blok untuk bolak-balik masuk frame. Konsep yang sederhanya, namun perlu perhitungan matang.
“Menghapus Jejakmu”
Ditinggal pergi dua personel, Andika dan Indra yang kemudian membentuk The Titans, Peterpan justru berhasil memproduksi album dengan output yang lebih elegan di Hari yang Cerah…. Setidaknya kalau dibandingkan dengan betapa cheesy-nya hits single mereka sebelumnya seperti “Mimpi Yang Sempurna” atau “Ada Apa Denganmu”. Dengan intro gitar akustik yang menggelitik, “Menghapus Jejakmu” sebagai single pertama di album produksi tahun 2007 ini adalah sebuah pernyataan sikap kalau mereka ternyata bisa naik kelas. Video klipnya, digarap oleh sutradara Sim F, adalah salah satu penampilan terbaik Dian Sastro sebagai model setelah penampilannya di “J.A.P”.
Hari Yang Cerah Untuk Jiwa Yang Sepi
“Hari Yang Cerah…” adalah tiga menit 57 detik berisi semua hal yang diperlukan untuk menemani patah hati secara paripurna. Ada suasana yang berantakan, keengganan untuk bertemu dengan dunia luar, juga keputusasaan. Sekali lagi Ariel menegaskan diri sebagai the guy next door yang selalu menjadi perhatian semua orang, baik kaum adam apalagi kaum hawa. Sebagai anak baru, kehadiran David memberikan karakter kuat dalam lagu yang kental dengan pengaruh sound dari Keane ini.
“Walau Habis Terang”
Peterpan menutup akhir episodenya dengan elegan. “Walau Habis Terang” seperti merangkum semua kekuatan musik yang berhasil mengantarkan Ariel cs. ke puncak tertinggi karier mereka sebelum semuanya berubah karena kasus video seks Ariel, juga pergantian nama dan konsep baru di Noah. Ada lirik mengawang yang selalu menciptakan ruang untuk menerka-nerka apa maksudnya. Ada lick-lick gitar yang selalu tepat guna. Ada sound Britpop, terutama Keane, Coldplay, serta Travis, yang tidak pretensius namun menciptakan satu corak yang khas. Juga sedikit cengkok Melayu untuk agar mudah menyusup ke kuping-kuping lokal. Intinya, kita bisa menemukan kelezatan di setiap lapisan aransemennya.
Noah – “Separuh Aku”
Ada ekspektasi tinggi ketika Noah, nama baru Peterpan, merilis album Seperti Seharusnya. Maklum, beragam marketing gimmick berhasil membetot perhatian publik untuk menunggu bagaimana selanjutnya mereka akan bermusik. Meski belum mampu untuk menyamai kekuatan beberapa hits single di era Peterpan, “Separuh Aku” masih bisa membuktikan kalau Ariel, Lukman, Uki, Reza dan David masih menjadi the big thing. Untuk kali pertama Ariel memasrahkan penggarapan lagu pada David dan tugas itu ditunaikan dengan baik.
Noah – Mendekati Lugu
Diambil dari album Keterkaitan Keterikatan yang menjadi kali terakhir Uki bergabung sebelum ia meninggalkan semua gemerlap panggung untuk menjalani pilihan hidup sebagai pembelajar agama. Noah mencoba untuk sedikit melepas corak musik yang selama ini menaungi mereka dan mencoba untuk relevan dengan tren musik saat ini. Hasilnya adalah lagu yang cukup menyegarkan tanpa harus kehilangan elemen-elemen yang selama ini menjadi kekuatan mereka.
____
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota
Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …
5 Lagu Rock Indonesia Pilihan Coldiac
Coldiac menyelesaikan rangkaian tur The Garden Session hari Kamis, 12 Desember 2024 di Lucy in the Sky SCBD, Jakarta Selatan. Tur ini secara keseluruhan singgah di 7 kota termasuk Balikpapan, Samarinda, Medan, Solo, Bandung, …