Para Kartini Di Balik Dunia Musik Kita
Ada kutipan yang mengatakan “music industry is a man’s world”. Bayangkan bagaimana sulitnya para musisi perempuan bisa diterima dengan setara di dalamnya. Itu para musisinya, lalu bagaimana dengan para perempuan yang ada di balik layar dunia musik kita? Mereka adalah para sosok di balik layar yang juga bekerja keras di dalam industri musik Indonesia saat ini. Maka itu Pop Hari Ini berbincang dengan beberapa perempuan tangguh di balik layar musik Indonesia saat ini. Dari fotografer, pendiri/direktur booking agent artis, manajer artis, show director hingga publicist/road manager artis.
Rendha Rais – Fotografer Panggung Seringai dan Tulus
Jelaskan pekerjaan kamu saat ini dan sebagian besar hal-hal yang dikerjakan setiap harinya Fotografer. Kerjaan saya bukan 9 to 5 jadi nggak setiap hari harus kerja. Di weekdays saya juga banyak foto untuk profil dan katalog. Setiap weekend saya menggeluti dunia foto panggung sisanya saya pake buat travelling. Sejak kapan menggeluti dunia ini? Kurang lebih 10 tahun Sejauh ini apa pencapaian terbaik dalam pekerjaan kamu? Jalan-jalan ke berbagai tempat dan bertemu orang banyak dari berbagai macam pekerjaan. Bagaimana rasanya menjadi perempuan dalam pekerjaan ini? Senang bahkan menikmatinya. Hal paling berat sebagai perempuan dalam pekerjaan ini adalah? Jikala harus mengerjakan semuanya sendirian. Capekkkkk apalagi kalau lagi dateng bulan. Ceritakan (kalau ada) keuntungan menjadi perempuan dalam pekerjaan ini? Kalau lagi foto panggung suka dikasih space motret karena jarang ada fotografer cewek moto panggung. Bagaimana membagi waktu dengan urusan asmara atau (kalau sudah menikah) rumah tangga? Alhamdulillah selalu dapet pasangan yang mengerti pekerjaan saya.. Haha meskipun ketemunya jadi jarang. Selama ini pernahkah urusan asmara diuntungkan gara-gara pekerjaan ini? Hm apa ya?! dapet gebetan satu profesi hahaha
Riri Cholid – Manajer Bisnis TulusCompany & manajer Ari Renaldi
Jelaskan pekerjaan kamu saat ini dan sebagian besar hal-hal yang dikerjakan setiap harinya? Saya bekerja sebagai manajer bisnis untuk TulusCompany – TULUS dan juga music arranger Ari Renaldi. Keduanya, saya bertugas untuk menyusun rencana bisnis, menjalankan dan mengatur tim serta waktu agar semuanya terealisasi sesuai rencananya. Sejak kapan menggeluti dunia ini? Mei 2013 Sejauh ini apa pencapaian terbaik dalam pekerjaan kamu? Bikin konser tunggal TULUS (Konser Gajah TULUS – Jakarta), yang diadakan hanya selisih 3 hari paska hari pernikahan saya. Haha. Bagaimana rasanya menjadi perempuan dalam pekerjaan ini? Seru! Menjadi seorang Ibu, Istri, dan manajer, menurut saya punya tantangan sendiri. Tantangannya adalah harus cermat membagi waktu dan tenaga. Sebanyak-banyaknya kewajiban pekerjaan yang harus dituntaskan, kebahagiaan dan kesehatan keluarga tetap harus diutamakan. Hal paling berat sebagai perempuan dalam pekerjaan ini adalah? Disiplin waktu. Membagi waktu yang proporsional antara pekerjaan, menghabiskan waktu yang berkualitas dengan suami dan anak, dan rehat untuk diri sendiri. Ceritakan (kalau ada) keuntungan menjadi perempuan dalam pekerjaan ini? Bisa bawa anak ke tempat kerja atau kalau lagi rapat santai. Bagaimana membagi waktu dengan urusan asmara atau (kalau sudah menikah) rumah tangga? Haha, masih belajar. Belum menemukan formula yang tepat. Tapi saya mengandalkan “alarm” yang ada di diri saya. Tanpa dibuat-buat, sebagai istri pasti punya “alarm” kapan saya terlalu sibuk dengan pekerjaan, dan memutuskan untuk rehat sejenak demi waktu yang berkualitas untuk suami dan terutama anak. Selama ini pernahkah urusan asmara/keluarga diuntungkan gara-gara pekerjaan ini? Sesekali perpanjang tinggal di satu kota/negara, untuk lanjut liburan sama anak dan suami. :))
Ade Putri – Publicist Eva Celia, road manager Jamie Aditya
Jelaskan pekerjaan kamu saat ini dan sebagian besar hal-hal yang dikerjakan setiap harinya Publicist untuk Eva Celia dan Road Manager Jamie Aditya. Selain itu, sehari-hari sibuk dengan urusan F&B dan travelling. Sejak kapan menggeluti dunia ini? Tahun 2002 mulai dengan jadi Road Manager Superman Is Dead, lantas tahun 2007 – 2016 jadi Road Manager Seringai. 2017 sampai sekarang pegang Jamie Aditya dan Eva Celia. Sejauh ini apa pencapaian terbaik dalam pekerjaan kamu? Ada beberapa yang sistem kerjanya gue bantu rancangkan dan sampai sekarang terpakai terus karena efisien dan efektif. Bagaimana rasanya menjadi perempuan dalam pekerjaan ini? Kadang menyebalkan juga ketika harus menghadapi mereka yang nggak percaya dengan kemampuan gue, hanya karena gue perempuan. Tapi bisa berbalik puas ketika bisa menunjukkan kualitas kerja. Hal paling berat sebagai perempuan dalam pekerjaan ini adalah? Ya itu tadi; dianggap sebelah mata. Padahal bagus atau buruknya hasil kerja nggak bisa ditentukan oleh gender kan? Ceritakan (kalau ada) keuntungan menjadi perempuan dalam pekerjaan ini? Kadang suka diutamakan juga karena perempuan. Dikasih tempat lebih awal, misalnya. Tapi ini adalah semacam keuntungan yang buat gue nggak perlu dianggap menguntungkan juga. Bagaimana membagi waktu dengan urusan asmara atau (kalau sudah menikah) rumah tangga? Kalau pun ada pasangan, ya harus mengerti dong. Ini kan kerjaan. Tapi juga harus pintar membagi waktu. Ini berlaku di pekerjaan dan kegiatan apapun sih. Once you wanna be committed into something, you know there’s something you gotta give as well. Selama ini pernahkah urusan asmara diuntungkan gara-gara pekerjaan ini? Kayaknya nggak ada sih. Gue nggak terlalu suka mencampuradukkan urusan beginian dengan pekerjaan juga. Males kalau jadi bikin nggak fokus dengan pekerjaan. Bisa berabe, jekkk.
Asthie Wendra Show Director/Stage Manager Untuk Berbagai Acara
Jelaskan pekerjaan kamu saat ini dan sebagian besar hal-hal yang dikerjakan setiap harinya Show Director/Stage Manager: mengatur jalannya sebuah pertunjukan, baik untuk private /corporate event, maupun untuk public event (konser, festival, dsb) Sejak kapan menggeluti dunia ini? Dunia event sudah sejak kuliah, tapi mulai intens di show management sejak 2007 (masuk DBB/Vertigo Jakarta), tahun 2012 Show Director/Stage Manager mulai bener-bener jadi profesi sampai sekarang. Sejauh ini apa pencapaian terbaik dalam pekerjaan kamu? Menangani berbagai konser artis dalam dan luar negeri. Bisa ke luar negeri buat jadi Stage Manager sebuah band di festival internasional. Bagaimana rasanya menjadi perempuan dalam pekerjaan ini? Ada suka dukanya, tapi lebih banyak sukanya. Hal paling berat sebagai perempuan dalam pekerjaan ini adalah? Lebih ke fisik sih, karena kebanyakan di dunia ini kan laki-laki. Harus preparing event mulai dari konsep, rundown sampe begadang-begadang dan kadang gak tidur, semakin dekat harinya bisa lebih gak tidur buat supervisi produksi, soundcheck, GR, sampai show-nya. Beruntung di awal jadi Show Director/Stage Manager langsung dapetnya event-event outdoor festival musik metal/rock, akhirnya jadi biasa. Ceritakan (kalau ada) keuntungan menjadi perempuan dalam pekerjaan ini? Lebih gampang pendekatan ke partner kerja, baik itu klien, EO, vendor, artis, sampai dengan team sendiri. Bagaimana membagi waktu dengan urusan asmara atau (kalau sudah menikah) rumah tangga? Beruntung punya suami yang kerja di dunia yang sama, jadi dia mengerti banget gimana kerjaan gue. Bagi waktunya, kalau lagi gak ada event ya banyakin di rumah dan bareng sama suami dong. (walaupun ujung-ujungnya yang diobrolin kerjaan masing-masing lagiii) Selama ini pernahkah urusan asmara diuntungkan gara-gara pekerjaan ini? Gara-gara pekerjaan ini, sekitar 10 tahun lalu jadi kenal cowok ganteng baik hati yang sekarang jadi suami! Hahahah
Nadia Yustina – Pendiri/direktur Amity Asia Agency
Jelaskan pekerjaan kamu saat ini dan sebagian besar hal-hal yang dikerjakan setiap harinya Saya membuat booking agency company bernama Amity Asia Agency. Sebagai direktur tugas saya mengelola dan supervisi. Sehari-hari making sure seluruh event booking artis-artis kami berjalan lancar dan administrasi terselesaikan. Di luar itu, tugas saya melakukan business development untuk perusahaan dan untuk masing-masing artis. Sejak kapan menggeluti dunia ini? Untuk dunia musik mulai dari tahun 1999, tapi untuk booking agency itu sekitar tahun 2005. Sejauh ini apa pencapaian terbaik dalam pekerjaan kamu? Sepertinya membuat Amity Asia ini. Setelah bertahun-tahun, akhirnya berhasil membuat model bisnis dan sistem yang paling stabil dan sesuai. Walaupun belum evolve secara sempurna. Bagaimana rasanya menjadi perempuan dalam pekerjaan ini? Sulit. Stereotype perempuan yang sering muncul di antara anak band adalah bahwa mereka groupies. Para perempuan harus bekerja ekstra di dunia ini. Dari membuktikan diri agar tidak dipandang sebelah mata sampai mempelajari trik-trik agar tidak dipergunakan atau dilecehkan. We have to think like a man, tolerate the attitudes and in the same time we need to protect ourselves at all times. Hal paling berat sebagai perempuan dalam pekerjaan ini adalah? Menjaga diri. How to hold your liquor, how to say no without offending the other party, and how to look at other way and not being so judgmental. In the past, mungkin yang paling berat adalah menerima judgmental kalau saya bukan perempuan baik-baik karena sering pulang malem, sering ada di bar atau club, minum alkohol dan nongkrong sama cowok-cowok sampai malam. But that’s how this business is done. Ceritakan (kalau ada) keuntungan menjadi perempuan dalam pekerjaan ini? We have our own special way. Seringnya kalau ada deadlock antara artis dan vendor atau EO kehadiran perempuan cukup berpengaruh. Karena dari sweet talk sampai harus cerewet marah-marahnya perempuan itu powerful. Laki-laki kalau sudah dicerewetin/dimarahin sama perempuan tendensi lebih banyak menyerah. Soalnya nggak bisa juga dipukul sama mereka. Kalau antar laki-laki bisa main pukul-pukulan aja beres. Bagaimana membagi waktu dengan urusan asmara atau (kalau sudah menikah) rumah tangga? This is a tough one since I suck at romance. Mungkin kendala terbesarnya karena saya dikelilingi sama artis-artis, dan artinya sering harus ke luar kota dengan mereka dengan saya sebagai satu-satunya perempuan. Lalu telpon saya juga bisa saja dihubungi tengah malam kadang malah buat urusan curhat dari artis. Sangat sulit untuk menjelaskan dan pastinya sulit untuk nggak mikir macem-macem kenapa saya sering pulang malem. Selama ini pernahkah urusan asmara diuntungkan gara-gara pekerjaan ini? Pernah dikit. Dulu pernah pacaran sama cowok yang bisnisnya restoran gitu. Dan dia perlu promote restorannya. Trus saya ngajak artis yang kerja bareng kesitu. Jadi ada poin lebih lah ya. Merasa berguna buat pacar.
____
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Fraksi Penemu Sepeda Bercerita tentang Hobi di Single Gocapan
Setelah merilis single “Olahgaya” 2023 lalu, Fraksi Penemu Sepeda asal Bogor resmi meluncurkan karya terbaru berupa single dalam tajuk “Gocapan” hari Rabu (23/10). Lagu ini menceritakan serunya pengalaman bersepeda sambil mencari sarapan pagi. …
Beltigs Asal Bandung Menandai Kemunculan Lewat Single Pelican Cove
Bandung kembali melahirkan band baru yang menamakan diri mereka Beltigs. Band ini menandai kemunculan mereka dengan menghadirkan single perdana “Pelican Cove” hari Kamis (07/11). Beltigs beranggotakan Naufal ‘Domon’ Azhari (gitar), Ferdy Destrian …