Pecandu Narkotbah Jadi Lagu Koil Paling Rumit dan Kencang
Koil resmi menandai babak baru perjalanan mereka dengan merilis single anyar dalam tajuk “Pecandu Narkotbah” hari Minggu (14/05). Single ini merupakan salah satu upaya Koil untuk menyelesaikan album keempat yang tertunda belasan tahun.
Menurut gitaris Donnyantoro, lagu “Pecandu Narkotbah” merupakan lagu sisa dari penggarapan album Blacklight. Ia menambahkan, lagu sudah banyak mengalami perubahan aransemen sejak diciptakan tahun 2005 lalu.
“Sejak dibuat 18 tahun lalu, lagu ini sudah mengalami bongkar pasang aransemen berulang kali, sebelum akhirnya sampai ke versi seperti sekarang. Tapi mood-nya, sedikit banyaknya masih melingkar di range musik era Blacklight Shines On namun tentunya dengan gaya yang berbeda,” kata Donnyantoro dalam siaran pers.
Para personel Koil merasa, “Pecandu Narkotbah” adalah lagu dengan aransemen yang lebih kompleks dibanding lagu-lagu mereka sebelumnya. Tidak hanya itu, lagu juga dirasa paling kencang yang pernah ada di katalog musik Koil.
Dari segi lirik, lagu ini menawarkan kata-kata menohok tentang fenomena kesalehan (ketaatan dalam menjalankan ibadah) sosial. Meski begitu, Verdiantoro ‘Otong’ sang vokalis tetap menyisipkan diksi-diksi humor yang menjadi ciri khasnya menulis lirik.
Perilisan “Pecandu Narkotbah” juga menyertakan tujuh versi remix yang dikemas dalam judul The Ghost Spell Evangelist. Nama-nama yang melakukan remix untuk lagu ini antara lain EfanEvanEpan, Kassaf, dan Batu Besi Pasir. Proses remix dilakukan di bawah kurasi dari pemain bas dan synthesizer Adam ‘Vladvamp’ Joswara.
Di hari yang sama dengan peluncuran lagu, Koil sempat melakukan release party yang mengambil tempat di The Hallway Space, Bandung. Dalam perayaan tersebut, penampilan Koil dibuka oleh band muda dari Bandung, Sunbath. Koil juga mengajak Fanny dari Soegi Bornean berkolaborasi di atas panggung.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota
Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …
5 Lagu Rock Indonesia Pilihan Coldiac
Coldiac menyelesaikan rangkaian tur The Garden Session hari Kamis, 12 Desember 2024 di Lucy in the Sky SCBD, Jakarta Selatan. Tur ini secara keseluruhan singgah di 7 kota termasuk Balikpapan, Samarinda, Medan, Solo, Bandung, …
Ustad Yusuf mansur harus dengerin lagu ini! haha
saya adalah satu dari sekian manusia tumbuh dewasa dg black light shine on dan jujur pencandu adalah lagu yg suka dan benci disaat yg sama.dimana saya sangat menyuka musiknya tapi saya benci liriknya.