Setelah mengeluarkan single “Terbit” dan “Perjalanan Singkat”, akhirnya Pendarra mengeluarkan album penuh perdana yang diberi judul Ode Matahari tanggal 17 Mei 2024.

Band kini solid beranggotakan Arjunet, Desi Kinanthi, dan Bale. Di album berisi total 10 lagu, mereka menghadirkan rangkuman musikal dan perjalanan emosional untuk mengikat pendengar dengan cerita linear yang disajikan dalam 3 babak.

Pendarra menamakan babak pertamanya, Redup untuk mempresentasikan kondisi terluka dan langkah yang terseok dengan melodi yang mengalun dalam lagu “Redup”, “Terbenam“, dan “Lulabi Tua”.

Babak kedua yang dinamakan Menelusuri Gelap mengajak pendengar berdamai dengan keadaan, membasuh luka, dan memberanikan diri untuk menelusuri kegelapan demi mencari seberkas cahaya. Lagu-lagu yang menghiasi yaitu “Di Sudut Purnama”, “Tetaplah Berpijar”, dan “Tak Henti Bersauh” sebagai penggambaran situasi berdamai dan berserah.

Pendarra bersama Dere / Dok. Pendarra

Babak terakhir album ini adalah Menyongsong Benderang. Di mana cahaya mulai terlihat dari kejauhan, harapan semakin kuat, dan muncul keyakinan bahwa cahaya akan ada di ujung jalan. Lagu-lagu yang mewakili babak ini seperti “Bermekaran Dan Mewangi” feat. Dere, “Perjalanan Singkat”, ‘Terbit” feat. Matter Halo, dan “Benderang” untuk memberikan kepercayaan, cahaya datang setelah kegelapan yang pekat.

Musisi yang berasal dari kota yang sama, Bandung, Esa Prakasa hadir selaku produser album ini. Album memadukan tekstur elektronik dengan elemen musik pop-folk, rock, dan eksperimen bebunyian yang disebut Pendarra, setiap babak di album mereka ialah fase perjalanan dan setiap lagu merupakan cerita dari setiap kejadiannya.