Perantaranya Luncurkan Single 1983 sebagai Tanda Cinta untuk Ayah
Setelah merilis single “This Song” pada 2022 lalu, Perantaranya asal Jakarta Utara kembali hadir dengan single baru “1983” (08/11).
Kami berkesempatan untuk berbincang mengenai perjalanan terbentuknya band ini hingga kisah yang melatarbelakangi karya terbaru mereka hari Rabu (20/11) via WhatsApp.
Perantaranya dibentuk Fabio (vokal), Maitreya (gitar), dan Joey (gitar) di tahun 2019.
“Berawal dari tidak berani mengungkapkan perasaan masing-masing, akhirnya kami memutuskan untuk membuat musik sebagai perantara atas apa yang dirasakan. Dua tahun kemudian, Rendhika (bas) dan Mehari (drum) ikut bergabung untuk memperkuat formasi Perantaranya. Pada 2023, Vega (kibor) bergabung dengan Perantaranya sehingga pada akhirnya melengkapi formasi band,” kata Fabio.
Ketika ditanya kisah di balik single “1983”, Joey menjawab ia mendedikasikannya untuk sang ayah, Richard “Transpose” Leppa, yang lahir pada 30 Mei 1983. Kini ayah Joey telah menang melawan penyakitnya dan tenang di sisi sang pencipta.
“Aku merasa setengah diriku menghilang (selepas kepergiannya). Jadi, aku buat lagu ini sebagai pesan dan pengingat bahwa kehadiran papa tidak akan pernah hilang dari diriku. Aku bangga punya papa kayak Richard Transpose,” ucap Joey.
Lirik “1983” dirangkai oleh Joey bersama Fabio yang membantu menyempurnakan.
“Ku tak bisa, berdiri sendiri tanpa dirimu. Tuhan pun tahu jawaban hidupku. Meskipun tubuhku terbujur kaku, membisu.”
“Kutipan lirik dari lagu ‘1983’ ini lahir dari tangisan, kepedihan, serta kebanggaan yang sarat akan pesan untuk selalu menghargai sosok ayah dan orang terkasih,” ungkap Joey.
Perantaranya mencoba menyebarluaskan pesan ini dengan menempuh dua strategi promosi, yakni offline dan online.
“Strategi promosi online dilakukan dengan memanfaatkan media sosial, seperti Instagram, TikTok, dan YouTube untuk membagikan konten interaktif termasuk menyebarluaskan videoklip ‘1983’. Sedangkan rangkaian promosi offline terdiri dari radio visit, berbagi cerita dengan media lokal dan internasional, serta apabila memungkinkan, kami mengadakan showcase untuk bisa membawakan lagu ‘1983’ secara live dalam waktu dekat,” kata Fabio.
Fabio juga menuturkan, pesatnya perkembangan musik di Jakarta—dengan rilisan baru beragam hampir setiap minggu—menjadi tantangan bagi Perantaranya.
“Meski sarana untuk mendukung para musisi semakin banyak, cepatnya perkembangan ini menimbulkan rasa kaget sekaligus takut. Namun hal tersebut justru memotivasi kami untuk terus beradaptasi dengan dinamika skena musik yang ada,” tutup Fabio.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Maxi Single Mekar Seribu Runtun Jadi Momen Kembali CJ1000
Band yang menamakan genre musik mereka heavy rock ugal, CJ1000 akhirnya kembali berkarya lewat perilisan maxi single Mekar Seribu Runtun berisi dua lagu “Mekar Seribu Runtun” dan “Tangga Semesta II” (15/01). CJ1000 …
Lalahuta Ungkap Cinta yang Terpendam Lewat Single Pintu Rahasia
Lalahuta membuka tahun yang baru lewat perilisan single “Pintu Rahasia” (15/01). Single ini mengangkat sisi kerahasiaan dari kisah cinta dengan menyentuh tema kejujuran dan perasaan mendalam yang sulit untuk diungkapkan. Berdurasi sekitar …
Such a beautiful message