Perdana, Ngaret, Dansa Akhir Pekan Tetap Berjalan
Dansa Akhir Pekan persembahan 23S Event berlangsung hari Minggu (25/06) di rooftop Gedung Parkir Elevated Parking B, Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat.
Acara ini menghadirkan musisi asal Malaysia, Noh Salleh sebagai bintang utama. Sebelumnya, panggung diisi oleh Pemuda Sinarmas, The Upstairs, dan Pure Saturday yang tampil bergantian menghibur para pengunjung di Panggung Akhir Pekan.
Sementara tenda bernama Heyfolks! Stage yang membuka keseluruhan Dansa Akhir Pekan menampilkan nama-nama seperti DJ Acum, DJ Djoha, DJ Saktiyo, dan DJ Bongky Lebon.
Di hajatan perdananya, Dansa Akhir Pekan terpaksa harus menunda waktu manggung deretan penampilnya akibat hujan deras. Pemuda Sinarmas yang seharusnya melakukan aksi pukul 19:00 WIB baru muncul 2 jam setelahnya.
Meskipun lampu panggung belum bisa menyala karena hujan tak kunjung berhenti, Pemuda Sinarmas tetap memberikan usaha terbaiknya dengan lagu-lagu remix yang dihasilkan dari kaset pita sebagai media utama penampilannya.
The Upstairs yang judul lagunya digunakan untuk nama festival ini membuka penampilan dengan lagu “Rona Merah Tembaga”, yang dilanjutkan single-single hit mereka seperti “Terekam (Tak Pernah Mati)”, “Matraman”, dan pastinya “Dansa Akhir Pekan”.
Dalam kesempatan tersebut, Jimi sempat memperkenalkan The Bandells, band bentukan anaknya, Pijar Cakrawala. Menurut Jimi, kehadiran Pijar yang ditemani Rayyan Auliadi (drumer The Bandells) karena rasa penasaran lagu “Disko Darurat” dibawakan langsung.
“Katanya mereka mau lihat ‘Disko Darurat’ seperti apa sih. Nih, seperti ini boy,” kata Jimi sebelum bernyanyi.
Usai penampilan The Upstairs, kini giliran Pure Saturday yang unjuk gigi. Meski jumlah penonton yang hadir bisa dibilang sedikit ketimbang jumlah penonton Pure Saturday di panggung lain. Namun, siapapun asyik menikmati keintiman yang terbentuk.
“Kalau anak-anak Pure Saturday bilang ini acara teman-teman dekat sih,” ungkap Satria, vokalis Pure Saturday tentang Dansa Akhir Pekan.
Saat membawakan lagu “Kosong”, Satria atau yang akrab disapa Iyo sempat turun dari panggung. Para penonton otomatis menyambutnya dengan penuh semangat dan menciptakan sing-along.
Tiba di penghujung acara, Noh yang memang cukup tenar di Indonesia merasa tersanjung dengan sambutan yang ia terima di negara tetangganya. Bahkan, Noh mengatakan, malam itu adalah pertama kali sejak sekian lama ia tampil dalam format full band.
Tidak hanya tampil full band, Noh turut mengajak Ade Paloh, Bilal Indrajaya, dan Romantic Echoes untuk berkolaborasi membawakan materinya.
Acara Dansa Akhir Pekan patut berbenah, jika berencana melanjutkan konsep ini di edisi selanjutnya dengan penataan tempat yang lebih siap agar waktu tak banyak yang terbuang. Terutama memprioritaskan kenyamanan dan keamanan bagi pengunjung acara.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
5 Alasan rumahsakit Enggak Bubar
Dalam perhelatan Kabar Bahagia: 30 Tahun Perjalanan rumahsakit beberapa waktu lalu, kami sempat bertemu dan berbincang dengan para personel rumahsakit di balik panggung hari Sabtu (14/12) di Bali United Studio, Jakarta Barat. Selain membahas …
Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota
Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …