Perpisahan Afgan di Konser Dekade
Afgan memutuskan pamit sementara dari dunia musik, “Saya harus mencari inspirasi.” Hal tersebut ia ungkapkan di konser tunggalnya (9/8) di Istora Senayan, Jakarta. Setelah pertama kali berlangsung di Kuala Lumpur percis di tahun perayaan satu dekade. Penggemar di Ibukota mendapat giliran nonton panggung Dekade.
Mengingat hari Jumat, menuju Istora Senayan dari beberapa titik perlu usaha ekstra. Belum lagi pelayanan di antrean penukaran tiket tak sepadan dengan pengunjungnya alias ramai. Konser baru dimulai sekitar pukul 9 kurang. Nasib baik tidak mengecewakan.
Dapat dikatakan, konser Dekade menjadi panggung terkece di awal bulan Agustus. Tata cahaya indah di mata. Apik menerangi langkah Afgan selama bernyanyi. Lagu-lagu yang dibawakan beragam dari album perdana, lagu kolaborasi, hingga single terbaru berjudul “Lenggang Puspita”, sebuah lagu milik Guruh Sukarno Putra yang diaransemen ulang diproduseri Widi Puradiredja.
Di sela pertunjukan, Afgan berterima kasih kepada para tamu undangan. Salah satunya, Fajar ‘Element’ orang yang disebut menemukan Afgan pertama kali, selain Bebi Romeo. Afgan juga membawakan “Biru” dan “Masih Ada” sebagai tanda penghormatan kepada Dian Pramana Poetra, orang yang mempercayai dirinya untuk menjalani karier bermusik.
Kehadiran Marion Jola menambah keseruan, berduet di lagu “Percayalah” dan “Kamu Yang Kutunggu”. Sementara lagu kolaborasi “Feel So Right”, “Never Let Go”, dan “Lagu Cinta” hanya dibawakan secara nyata bersama Rendy Pandugo. Menarik bukan main, Isyana tetap hadir namun dalam bentuk visual.
Menuju akhir penampilan, Afgan ditemani artis tamu Dipha Barus membawa penonton sedikit bergoyang. Saya sendiri hampir tak terasa kalau konser ini akan benar-benar berakhir ketika “Terima Kasih Cinta”, single debut yang melambungkan nama Afgan menjadi penutup yang manis konser perjalanan satu dekade Afgan ini. Konser yang berlangsung kurang lebih selama dua jam ini mendapat tempat spesial di hati saya, meskipun sedih karena Afgan harus pamit.
_____
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …
Selat Malaka Resmi Mengeluarkan Album Penuh Perdana
Band asal Medan bernama Selat Malaka resmi mengeluarkan album penuh perdana self-titled hari Jumat (22/11). Sebelumnya, mereka sudah mengantongi satu single “Angin Melambai” yang beredar tahun lalu. View this post on Instagram …