Polusi Udara dan Sampul Album Sajama Cut

Polusi udara di Jakarta yang semakin mengkhawatirkan sempat menjadi perbincangan di Twitter atau kini disebut X. Setelah beredar foto gedung-gedung dengan pemandangan langit yang tak lagi biru, sebuah akun coba menyamakannya dengan sampul album The Osaka Journals milik Sajama Cut.
Band yang dipimpin Marcel Thee ini langsung menanggapi keterkaitan dengan mengunggah kembali sampul album mereka.
The Jakarta Journals?https://t.co/53bV8d4lGC pic.twitter.com/jYIlyvYi1R
— πππ πΎπππ ππ πππππππ βοΈ (@Sajama_Cut) August 15, 2023
Jika melihat foto yang diunggah akun itu bersebelahan dengan sampul Sajama Cut. Pembuat sampul seperti memprediksi.
Pophariini akhirnya menghubungi Marcel via WhatsApp (16/08) untuk meminta keterangan seputar penggarapan sampul The Osaka Journals dan pandangannya soal isu polusi di Jakarta.
Menurut Marcel, alasan Sajama Cut mengunggah kembali sampul mereka karena banyak penggemar yang mention untuk menyamakan gambar polusi langit Jakarta dengan cover The Osaka Journals.
βLucu aja sih, kita liat memang mirip banget kan. Buat kita, Twitter itu medium untuk lucu-lucuan sih dibanding promosi serius dan lain-lain. Jadi momentumnya pas aja, dan syukur-syukur mengingatkan orang dengan The Osaka Journals,β kata Marcel.
Perlu diketahui, sampul album The Osaka Journals yang dikenal orang merupakan versi re-issue (2013). Marcel merasa tidak puas dengan sampul orisinal yang ia buat sekitar tahun 2004/2005, hingga Sajama Cut lebih sering menggunakan sampul terbaru yang menampilkan gedung berkabut.
Dalam mengerjakan gambar untuk versi baru sampul The Osaka Journals, Marcel dibantu oleh Fandy Susanto dari Table Six yang memang kerap terlibat dalam pembuatan visual Sajama Cut sejak album Manimal.
βSama seperti habit sampai sekarang sebenarnya, kami sangat perfeksionis soal cover album, jadi prosesnya lama banget. Lalu, gue dan Fandy janjian, gue ingat dalam 1-2 jam kami benar-benar komit, bahwa kami mesti menyelesaikan cover album hari itu juga,β jelas Marcel.

Sampul baru album The Osaka Journals / Dok. Sajama Cut
Setelah melewati proses seleksi, akhirnya terpilih foto gedung-gedung yang ditangkap Fandy saat ia ke Jepang beberapa waktu sebelumnya. Penambahan kabut dalam foto diakui Marcel demi menambah kesan misterius, vintage, dan retro futuristic pada gambar asli yaitu cityscape.
βJadi, tepat saat itu gue baru pulang dari Jepang. Perasaan dari pengalaman pada waktu di sana masih nempel banget. Terus gue rasa pengin bikin sebuah desain cover atau packaging album yang bisa menyampaikan perasaan abstrak tersebut, dengan cara yang effortless dan simpel,β jelas Fandy soal penggarapan sampul The Osaka Journals (17/08).
Setelah menanyakan seputar sampul, kami juga meminta Marcel untuk menanggapi isu polusi Jakarta yang secara visual mirip dengan album The Osaka Journals.
Marcel mengaku, ia sedih karena hidup di kota yang seharusnya bisa lebih sehat dan indah dan berharap semua pihak dapat bekerja sama untuk memulihkan keadaan ini.
βKarena gue yakin banyak orang seperti gue, yang tidak mau anak-anaknya tumbuh di atmosfer dan cuaca seperti ini,β pungkas Marcel.

Eksplor konten lain Pophariini
Mawar De Jongh Rilis Single Tinggal untuk Film Tinggal Meninggal
Hampir setahun sejak menjadi kolaborator dengan Jaz dalam lagu βBukan Dengan Diaβ, Mawar De Jongh akhirnya kembali membawa single terbaru βTinggalβ (04/06) untuk mengisi soundtrack film Tinggal Meninggal. Melalui siaran pers, film …
Menjaga Militansi Perjuangan Musisi
Militan. Pendekatan personal. Capek. Tapi tetap dilakoni. Saban siang dan malam. Tak kenal lelah. Berlebihan kedengarannya, tapi begitu adanya. Selalu ada upaya yang diupayakan. Angka-angka penghasilan mandek. Dikonversi ke dalam penerimaan negara juga enggak …