Pop Hari Itu – AKA “Cruel Side Of Suez War”

Saya sebelumnya kurang familiar dengan band AKA yang berasa dari Surabaya. Bahkan saya mengenal sosok Ucok AKA sang vokalis lebih kepada proyek Duo Kribo miliknya bersama Achmad Albar sang vokalis God Bless. Dari sana saya baru tahu kalo ia mempunyai band yang bernama AKA yang ternyata adalah singkatan dari Apotik Kali Asin. Sebuah apotek milik orang tua Ucok Harahap, markas dan tempat latihan AKA semasa di Surabaya.
Perkenalan saya dengan AKA berlanjut ketika suatu hari saya melihat cover artwork dari album AKA yang berjudul Cruel Side Of Suez War. Perasaan saya sewaktu melihat desain artwork-nya saat itu bercampur aduk. Karena desain kover albumnya yang fenomenal pada zamannya. Dan dengan judul album yang juga cocok dengan apa yang terlihat, pikiran saya pun melambung berimajinasi seperti apa musik yang mereka ciptakan di album tersebut.
Sesampainya di rumah saya langsung mencari semua lagu-lagu AKA di album Cruel Side Of The Suez War dengan jasa Youtube. Namun hasilnya saya sangat kecewa karena lagu-lagu di album tersebut sangat tidak mewakili karakter dari desain kover album dan nama judul album yang garang itu. Dari 9 lagu yang ada hanya 3 lagu yang menurut saya super keren dan lagu-lagu itu adalah “Abunawas”, “Cruel Side” dan terakhir “Suez War”. Jika mendengar 3 lagu super keren tersebut saya merasa janggal mengapa sisa lagu lainya sangat tidak bagus dan jauh dari apa yang mereka cipatakan di 3 lagu itu. Karena menurut saya AKA pasti bisa membuat 6 lagu tersebut menjadi sebagus yang saya sebutkan di atas.
Ternyata itu yang disebut dengan toleransi terhadap pasar, dan titipan dari label yang menginginkan agar tetap ada lagu cinta yang disukai pasar. Indra Records adalah sebuah label rekaman yang merilis album-album AKA seperti Do What You Like, Crazy Joe dan Shake Me. Hampir di setiap album nya AKA selalu menyelipkan lagu-lagu sangar dan menyegarkan di tengah lagu-lagu bertempo medium bertema cinta kesukaan pasar (katanya). Meskipun album ini hanya berisikan 3 lagu bagus namun buat saya Cruel Side Of The Suez War tetep bisa dibilang sebagai sebuah album yang menarik dengan desain kover dan judul album yang garang. Begitu pula dengan permainan solo synthesizer Ucok AKA di lagu “Cruel Side” yang seperti mendengar Edgar Winter bermain dan menggila dengan synthesizer.
Sejak saat itu saya selalu dihantui oleh desain kover Cruel Side Of The Suez War. Saya merasa harus mempunyai piringan hitam album tersebut. Dan setelah sekian lama saya menunggu akhirnya saya mendapatkan piringan hitam tersebut di kota Banda Aceh.

foto: dok. Ricky Virgana
____

Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- SEHIDUP SEMUSIK
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
5 Album Indonesia yang Memengaruhi Karier LAIR
Menjelang perhelatan Joyland Jakarta, band satu ini masuk daftar 5 Musisi Lokal yang Wajib Ditonton versi kami. Mereka adalah LAIR yang terbukti sukses memeriahkan panggung Lily Pad hari terakhir (26/11). Terbentuk tahun 2018 di Jatiwangi, …
Pudar Terinspirasi Weezer di Single Satuperdua
Usai menandai kemunculan dengan single “Hilang Sementara” Oktober lalu, band rock asal Bandung, Pudar melanjutkan perjalanan dengan yang terbaru dalam judul “Satuperdua” (01/12). Sama seperti single sebelumnya, Pudar mengambil inspirasi dari band seperti Manic …