Pop Hari Itu: Orkes Kumbang Tjari
Di kolom baru Pop Hari Itu, kami akan coba merekomendasikan lagu-lagu pop Indonesia dari era lampau yang direkomendasi oleh beberapa kawan kami. Kali ini bersama Ricky Virgana bassis White Shoes and the Couples Company sekaligus pencinta dan kolektor piringan hitam.
Orkes Kumbang Tjari – Kumbang Tjari (rilisan sekitar tahun 1960an) adalah sebuah album yang sangat bagus dalam menampilkan karya-karya musiknya. Bayangkan sebuah musik latin yang bertransformasi menyatu dengan nada-nada pentatonik Minang yang membuatnya menjadi lebih kaya dibandingan musik asli latin itu sendiri. Nuskan Sjarif seorang gitaris lead satu-satunya di orkes ini adalah juga seorang penyanyi, komposer dan arranger yang merupakan pimpinan dari orkes Kumbang Tjari yang menggubah lagu-lagu di dalam LP rekaman ini menjadi indah, beda dan menyegarkan.
Simak lagu “Taratak Tingga”, “Kumbang Djanti”, “Langkisau” yang berirama cha-cha hustle bercampur rasa psychedelic dengan masuknya vokal Elly Kasim’ dalam dialek Minang disusul suara vokal latar yang tertata sungguh sebuah kemampuan musik yang sangat melampaui zaman bermusik saat itu. Jarang rasanya saya mendengar sebuah musik latin dengan gaya bermain gitar ala surf rock, sepertinya Nuskan Sjarif sukses menggabungkan beberapa gaya musik menjadi satu dalam Orkes Kumbang Tjari.
Orkes Kumbang Tjari. Sisi A 04: Nuskan Sjarif – Mak Tatji
Orkes Kumbang Tjari. Sisi B 05: Nuskan Sjarif – Langkisau
Seperti para pecinta musik di era itu (1960) sudah tidak asing dengan Orkes Minang, karena sebelum hadirnya Orkes Kumbang Tjari kala itu sudah ada Orkes Gumarang dan Orkes Teruna Ria (bersama Oslan Hussein) yang sangat terkenal di Indonesia dalam membawakan lagu-lagu Minang.
Buat para pecinta piringan hitam tanah air album ini masuk dalam kategori sangat sulit didapatkan, kalaupun mendapatkan album ini bisa dengan harga yang selangit atau dengan kondisi kover yang sudah rusak. Kebetulan saya mendapatkan album ini dengan kondisi prima, piringan hitam yang mulus dengan kondisi sampul album yang masih bersih. Saya mendapatkan piringan hitam ini dari seorang teman yang menghampiri sebuah toko musik yang telah tutup selama puluhan tahun di Semarang.
Artikel Terkait
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota
Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …
5 Lagu Rock Indonesia Pilihan Coldiac
Coldiac menyelesaikan rangkaian tur The Garden Session hari Kamis, 12 Desember 2024 di Lucy in the Sky SCBD, Jakarta Selatan. Tur ini secara keseluruhan singgah di 7 kota termasuk Balikpapan, Samarinda, Medan, Solo, Bandung, …