Pop Tips: Menjajal Panggung Internasional ala Lightcraft
Ada banyak cara musisi Indonesia bisa eksis di blantika musik di tanah airnya sendiri. Dengan rajin merilis banyak album dan diapresiasi oleh media musik dan fans. Ada yang menggelar tur sampai keliling Indonesia.
Dan ada pula yang sukses menjajal panggung demi panggung internasional.
Baru-baru ini ada tiga band yang berlaga di festival kelas internasional.
Yang pertama adalah Beside, band metal yang baru bermain awal Agustus ini di Wacken Festival, salah satu festival metal bergengsi di Jerman. Kedua ada Speaker First, band rock asal Bandung, sukses menjajal Woodstock Festival di Polandia. Dan ketiga ada Lightcraft, unit indierock/dreampop ibukota yang baru saja berlaga di V-Rox Festival, festival rock di Rusia tanggal 4-6 Agustus kemarin.
Menjadi band yang sering mondar-mandir dari panggung ke panggung di banyak negara menjadi sebuah prestasi tersendiri dalam perjalanan karier alias portofolio Lightcraft. Sepanjang perjalanan, band ini sudah berlaga di banyak negara, dari Singapura, Malaysia, Taiwan, Korea Selatan, India, Kanada, Amerika Serikat, sampai di Rusia.
Kami penasaran ingin tahu tips bagaimana bermain di festival mancanegara. Di sela konser mereka di Rusia, kami berhasil mengorek informasi penting. Silahkan disimak.
Tips 1 Mencari informasi
Setiap band dengan bebas bisa memilih panggung apa saja yang ingin diikutinya. Ada banyak festival bertebaran di Google. Atau bisa juga dari pengalaman band yang sudah pernah main di festival internasional sebelumnya. Cari tau alamat web untuk bisa daftar. Website semacam gigmit.com menarik untuk dicoba.
Tips 2 Daftar
Jika sudah mendapatkan informasi yang akurat, tunggu apalagi? Langsung daftar. Tiap band akan diberikan alamat email atau mengisi daftar kosong untuk diisi dengan informasi terkait tentang band kamu, dari nama personil sampai contoh lagu untuk didengarkan. Nah, untuk kasus Lightcraft, meski mereka ada akun di digital music service, mereka memilih untuk menaruh akun semacam Bandcamp atau Soundcloud sebagai referensi musik mereka. Alasannya, akun Spotify bisa memicu kecenderungan image bahwa band kamu bernaung label besar/booking agent oleh beberapa panitia festival sehingga mereka menganggap band kamu sulit dijangkau karena harus lewat agent. Namun, tidak semua festival punya anggapan seperti itu.
Tips 3 Jika band kamu di-approved
Jika band kamu di-approved, kamu akan mendapatkan balasan email dari panitia festival. Mereka akan menjelaskan secara detil apa-apa saja yang mereka sediakan, apakah mereka menanggung semua kebutuhan transportasi dan akomodasi dari Jakarta ke negara tujuan atau tidak, nah ini bisa jadi hal untuk dirundingkan ke internal band apakah festival ini mau diambil atau tidak. Bersama dengan email ini, mereka juga mengirimkan surat undangan resmi sebagai materi untuk mengurus visa, jika kamu menyetujui persyaratan dari festival tersebut.
Tips 4 Jangan berhenti mencoba
Prinsip dari mendaftar di festival-festival internasional sama seperti konsep memancing. Dari 10 festival yang kamu daftar, hanya 1 atau 2 yang disetujui. Kemungkinan terburuk adalah tidak ada jawaban sama sekali. Jangan menyerah, teruslah mencoba.
Tips 5 Perbanyak kenalan
Sama halnya di Indonesia, Membina dan menjaga hubungan yang baik dengan pelbagai pihak dari panitia acara, orang label independen, scenester dan lain sebagainya menjadi satu dari tips kamu bermain di panggung di dalam negeri. Sama juga seperti di luar negeri, ada banyak label independen juga mereka yang bergerak di scene independen yang bisa di-approach. Terlebih jika band kamu bermain di satu festival di luar negri, selalu ada orang-orang tertentu dari negara lain yang scouting band-band tertentu untuk kemudian bisa mengajak kamu untuk bermain dari satu festival ke festival lainnya. So, belajarlah bersosialisasi.
Semoga pop tips ini berguna bagi band kamu untuk memulai mencari celah bermain di panggung internasional.
Semoga sukses.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Daftar Label Musik Independen dari Berbagai Kota di Indonesia 2024
Berbicara tentang label musik tentu bukan hal yang asing lagi bagi siapa pun yang berkecimpung di industri ini. Mengingat kembali band-band yang lekat dengan label raksasa sebagai naungan, sebut saja Dewa 19 saat awal …
Wawancara Eksklusif Kossy Ng dan Dimas Ario Spotify: Edukasi Stream dan Musik Berbayar Masih Jadi Tantangan Besar
Saat menentukan apa saja yang ingin diangkat untuk KaleidosPOP 2024, tim redaksi Pophariini langsung berpikir soal keberadaan platform streaming musik yang menjadi salah satu tolok ukur kesuksesan perjalanan band dan musisi di era ini. …