Port Moresby Asal Jogja Rilis Album Perdana The Unknown Unknowns

Band grunge alternatif asal Yogyakarta bernama Port Moresby resmi menghadirkan album penuh perdana bertajuk The Unknown Unknowns hari Jumat (31/05). Sejak muncul dengan single “Random and Repeat”, band sudah mengantongi 2 single dan 1 maxi-single.
View this post on Instagram
Port Moresby beranggotakan Khusnudhoni Hendra Muhammad (bas, vokal), Faraaj Andi Kusuma (gitar, vokal latar), Muhammad Harits Hibatullah (gitar), dan Stevano Wicaksono (drum).
Pophariini menghubungi pihak Port Moresby untuk sesi wawancara mengenai album ini. Perbincangan dimulai dengan menanyakan kabar terkini skena musik kota asal mereka.
Sang gitaris yang akrab disapa Harits berujar, gairah komunitas musik di Jogja selalu meningkat setiap tahunnya. Meski ia mengaku adanya pandemi sempat membuat banyak band macet tampil karena tidak ada gigs.
“Setelah pandemi reda, gairahnya mulai bangkit lagi hingga sekarang, meningkat dan semakin meningkat terus. Kami ini salah satu band yang lahir dari masa-masa macetnya gairah musik Jogja karena pandemi waktu itu,” jelas Harits via WhatsApp (29/05).
Sejak terbentuk di tahun 2021, Port Moresby selalu berusaha untuk tampil di panggung dengan energi yang total untuk mencuri perhatian pendengar. Hal ini disampaikan Faraaj yang menegaskan pelepasan energi di panggung adalah cara band agar penonton ikut merasakan apa yang ingin mereka sampaikan.
“Semoga dengan hal-hal yang kami keluarkan, baik dari karya maupun perform bisa meracuni teman-teman penonton juga untuk merasakan mood dan energi yang sama,” ucap Faraaj.
Berbicara album The Unknown Unknowns, Joni sang pemain bas mengatakan lirik dari lagu-lagu dalam album diambil dari masalah yang dialami semua personel Port Moresby. Penamaan judul albumnya juga baru tercetus saat semua lagu di album rampung ditulis.
“Gak tau kenapa frasa tersebut fit banget untuk merangkum semua lirik lagunya. Tentang ketidaktahuan terhadap apa yang bahkan kami gak tahu. Lebih tepatnya, itu semua adalah refleksi tentang ketidakpastian hidup yang bisa datang begitu saja di waktu-waktu yang aneh,” ucap Joni.
Penggarapan album ini melibatkan semua personel Port Moresby. Harits mengungkapkan, pengerjaan album menjadi semacam tonggak pencapaian band, mengingat hampir semua bagian album dikerjakan secara swadaya oleh mereka.
“Tapi sangat tidak menutup kemungkinan juga pastinya, besok kami akan mulai bekerja sama dengan berbagai pihak kayak sound engineer untuk proyek-proyek rilisan selanjutnya,” pungkasnya.

Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Band Bandung Era 2000-an, Astrolab Rilis Album Mini Transcending Time
Lama tak merilis karya musik, Astrolab setelah 18 tahun akhirnya meluncurkan album mini bertajuk Transcending Time (25/01). Seorang pelukis, pemahat patung, hingga penari akan selalu menyisakan jejak terakhir yang terawat dengan baik …
RAN Luncurkan Video Musik Kapan? yang Dibintangi Yono Bakrie
Setelah terakhir meluncurkan video musik “Hey Tunggu Dulu” Oktober 2024, RAN menghadirkan visualisasi terbaru masih dari album TEATER NESTAPA berjudul “Kapan?” (21/02). Seperti tiga video sebelumnya “Rahasia #1”, “Rahasia #2”, dan “Hey …
Congrats Guys!