Primitive Monkey Noose Asal Kalimantan Lepas Album Mini Terbaru
Band punk rock asal Batulicin, Kalimantan Selatan, Primitive Monkey Noose atau disingkat PMN resmi mengeluarkan materi terbaru yang dirangkum dalam album mini kedua Waja Sampai Kaputing (25/08). Album berisi 7 lagu yang memilih Demajors sebagai naungan.
PMN adalah Richie Petroza (vokal), Oveck Arsya (gitar), Ridho (gitar), Wan Arif Fadly (panting), Denny Sumaryono (bas), dan Juli Yusman (drum). Mereka menamakan album Waja Sampai Kaputing diambil dari bahasa Banjar yang memiliki arti “Terus berusaha sampai akhir hayat”, sejalan dengan semangat punk yang mereka usung.
Lagu “Kada Kawa Kawan Ae” terpilih sebagai focus track album. Menurut PMN, lagu ini mengajak siapa pun untuk bernyanyi dan teriak bersama. Lagu juga dirasa bisa memperkuat karakter band yang membawa isu lokalitas sejak pertama kali muncul lewat album mini Anthem of South Borneo tahun 2022 lalu.
Sama seperti materi-materi sebelumnya, gaya bertutur PMN dalam membawakan lagu-lagu di album masih menggunakan lirik yang terkesan sederhana. Tema yang diangkat meliputi cinta terhadap tempat asal mereka di pesisir Tenggara Kalimantan, keresahan sosial, dan seni bertahan hidup.
PMN masih menghadirkan musik keras bertempo cepat. Suara berat Richie untuk menyampaikan lirik-lirik lagu tidak hanya membuktikan kemajuan band dalam konteks musik, melainkan juga pemikiran.
Selain bisa didengarkan melalui layanan streaming musik, album juga beredar dalam format cakram padat via Demajors.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Wawancara Eksklusif Kossy Ng dan Dimas Ario Spotify: Edukasi Stream dan Musik Berbayar Masih Jadi Tantangan Besar
Saat menentukan apa saja yang ingin diangkat untuk KaleidosPOP 2024, tim redaksi Pophariini langsung berpikir soal keberadaan platform streaming musik yang menjadi salah satu tolok ukur kesuksesan perjalanan band dan musisi di era ini. …
We Are Neurotic Mempersembahkan Album Mini Terbaru Asian Palms
Trio disco dan jazz asal Jakarta, We Are Neurotic menutup tahun 2024 lewat perilisan album mini terbaru yang diberi nama Asian Palms (13/12) bersama C3DO Recordings sebagai label naungan. Album Asian Palms …