Pringgo Merangkum Kisah Personal di Album Perdana Bejana

Nov 19, 2024

Bulan September menandai kelahiran Bejana, album solo perdana Pringgo, penulis lagu sekaligus produser “Kita Ke Sana” dari Hindia dan personel Twentyfirst Night. Bejana adalah kolase kisah personal dari Pringgo yang berkutat di koridor emosi manusia, pertumbuhan, dan transformasi.

 

 

Pringgo mengungkapkan dalam siaran pers, “Semua track di album ini adalah cerminan kejadian kehidupanku selama proses pengerjaan album ini sendiri.”

Tertulis pula, album yang memakan waktu penggarapan 1 tahun ini menjadi artefak yang membuktikan evolusi Pringgo sebagai musisi, yang tecermin dari peleburan pengaruh pop, alternatif, indiepop, britpop, rock, balada, serta inspirasi dari The Beatles, John Mayer, Phoenix, Ben Folds, dan Five.  

“Bejana mewakili wadah dari emosi dan pengalaman kita yang selalu berubah, namun terus menyimpan ruang untuk pertumbuhan dan transformasi,” kata Pringgo.

Berbicara soal focus track album, sang solois memberikan kejutan 2 kolaborator sekaligus, Dochi Sadega di single “Pesan” dan Pamungkas di single “Bittersweet of Rain”.

Kolaborasi dengan kedua musisi ini sudah menjadi rencananya karena saat proses pembuatan lagu-lagu yang terbayang cocok berkolaborasi adalah 2 sosok tersebut.

“Ditambah lagi, dengan adanya mereka berdua, aku ingin memberikan vibe spontaneous karena keduanya memang dapat membuat aku seolah-olah keluar dari zona nyamanku sendiri,” jelasnya.  

Ia juga mengungkapkan bahwa perilisan album ini menjadi cara untuk menenangkan hati dan pikirannya, seolah mencurahkan semuanya ke dalam sebuah bejana.

“Harapannya bagi pendengar tentunya lagu-lagu aku bisa berkenan atau bahkan relate dengan realitas para pendengar masing-masing,” tutup Pringgo.

 

Penulis
Amira Nada Fauziyyah
Tetap melaju kencang di rute yang tak selalu aman.
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Eksplor konten lain Pophariini

Menengok Gegap Gempita Ekosistem Musik ‘Pinggiran’ di Kulon Progo

Pinggiran, pelosok, dan jauh, sepertinya tiga kata itu mewakili Kulon Progo. Biasanya, diksi-diksi tersebut muncul dari orang-orang yang tinggal di pusat kota, pokoknya yang banyak gedung-gedung dan keramaian. Diakui atau tidak, Kulon Progo memang …

Adrian Khalif – HARAP-HARAP EMAS

Jika menghitung dari awal kemunculannya dengan single “Made in Jakarta”, Adrian Khalif dapat dikatakan butuh waktu 7 tahun untuk sampai di titik tenar lewat perilisan single “Sialan” kolaborasi bareng Juicy Luicy. Itu pun berproses …