Pro-Kontra DI Ajang Wacken Metal Battle Indonesia 2019

Jun 25, 2019

Audisi untuk festival musik ekstrim terbesar di Jerman, Wacken Open Air (WOA) telah diselenggarakan di Bandung hari Sabtu malam kemarin (22/06). Acara yang berjudul ‘Wacken Metal Battle Indonesia 2019’ kemarin bertempat di Dome Balerame Sabilulungan, Soreang, Kabupaten Bandung. Dan dari 10 band yang berhasil menjadi juara adalah band hardcore asal Bandung, Taring.

Dalam ajang babak final yang diselenggarakan kemarin 10 band unjuk gigi di hadapan para tim juri dan para penonton pecinta musik ekstrim. 10 band itu datang dari seluruh penjuru Indonesia antara lain, Belantara (Bogor), Carnivored (Tangerang), Hellcrust (DKI Jakarta), Kaluman (Bandung), Kapital (Kutai Kartanegara), Katzenmeister (Bandung), Over Power (Kediri), Paint In Black (Lampung), Taring (Bandung) dan Wafat ( Surabaya).

Taring sendiri dalam kompetisi ‘Wacken Metal Battle Indonesia 2019’ ini berhasil menyisihkan total 206 band yang tersebar di 70 daerah di Indonesia. Dan berhasil meyakinkan tim juri yang terdiri dari Arian 13 (Seringai), Man (Jasad) dan Luuk Van Gestel (Doomstar Bookings, Belanda), dengan Eben (Burgerkill) sebagai steering committee

Rencananya Taring akan berangkat ke Jerman pada akhir Juli 2019. Karena acara ‘Wacken Open Air’ akan digelar pada 1-4 Agustus 2019. Keputusan memilih Taring sebagai pemenang ini sempat menimbulkan pro-kontra. Terutama karena Taring dianggap masih satu lingkaran pertemanan dengan para tim juri. Sebagai info, drummer Taring, Gebeg beberapa tahun ini jadi partner siaran Extreme Moshpit dengan Ebenk (Burgerkill). Namun hal itu disanggah langsung Eben melalui akun Instagramnya.

https://www.instagram.com/p/BzCmCZQlCtP/?utm_source=ig_web_copy_link

Sementara saingan berat Taring di audisi ini band Kapital asal Kalimantan yang juga telah mempunyai nama besar dalam kancah musik metal gagal memenuhi ekspektasi banyak orang untuk maju sebagai pemenang.

Kapital. Foto: DCDC

 

____

Penulis
Fari Etona
Pendenger musik pop dan rock, serta pecinta binatang dan pemakan buah-buahan.

Eksplor konten lain Pophariini

Band Rock Depok, Sand Flowers Tandai Kemunculan dengan Blasphemy

Setelah hiatus lama, Sand Flowers dengan formasi Ilyas (gitar), Boen Haw (gitar), Bryan (vokal), Fazzra (bas), dan Aliefand (drum) kembali menunjukan keseriusan mereka di belantika musik Indonesia.  Memilih rock sebagai induk genre, Sand Flowers …

Nyala Aksara: 25 Tahun Grindcore Pioner Semarang, AK//47

Saat ini AK//47 berbasis di Oakland, California, Amerika Serikat. Namun, Indonesia, terutama Semarang, tidak dapat dilepaskan dari tubuh AK//47