Proyek Musik Danilla, I Talk Too Much When I’m Drunk Rilis Single Perdana Front Door

Proyek musik elektronik asal Jakarta yang menamakan diri mereka, I Talk Too Much When I’m Drunk (ITTMWID) resmi merilis single perdana bertajuk “Front Door” melalui label Laguland sebagai naungan.

Cukup serius, proyek ini langsung menginformasikan judul album penuh perdana mereka yang diberi judul I Love Too Much When I’m Drunk untuk rilis tanggal 25 Agustus 2025. 

 

 

Melalui “Front Door”, proyek ini menyodorkan narasi yang jujur dan kontemplatif tentang kegamangan dalam hubungan antar manusia, saat dua orang saling menunggu, tapi tak satu pun berani mengetuk pintu terlebih dahulu. Sebuah kisah yang terasa akrab di tengah realitas emosional masa kini, di mana rasa sering kali tertahan dalam diam.

Lagu tersebut lahir dari pengalaman kecil yang dialami para personel saat berada di studio. Ketika tengah menunggu pesanan minuman, sang kurir ternyata sudah berdiri di depan pintu cukup lama, tanpa mengetuk atau memberi tanda. Momen itu justru memicu refleksi mendalam.

“Tanpa pemberitahuan, tanpa ketukan pintu, ternyata dia sudah lama berdiri di depan,” ujar Miguel Sanchez, yang mengisi bagian synth di lagu ini dalam siaran pers.

“Diamnya yang tiba-tiba itu membuat kami tersadar, betapa seringnya dalam hidup kita menunggu dalam senyap, hanya karena tak berani mengungkapkan lebih dulu.”

Dari sana, “Front Door” berkembang menjadi kiasan di ruang ambang antara berkata dan diam, antara keberanian dan rasa takut ditolak.

Ditulis secara kolaboratif oleh Tan Sian Ling (vokal), Miguel Sanchez (synth), Adit Margonda (programming), dan Samji Rende (gitar), lagu ini diproduksi dengan pendekatan minimalis namun emosional. Vokal Tan hadir dengan sentuhan yang intim dan nyaris rapuh, sembari diiringi beat elektronik halus dan lapisan synth yang berkelindan.

Estetika suara dalam “Front Door” menciptakan atmosfer sunyi yang tidak hampa. Namun justru keheningan itu menjadi bagian penting dari narasinya, menggemakan konsep “Diam yang Berbicara” dari filsuf Jerman, Martin Heidegger, yang juga menjadi salah satu inspirasi tematik dalam proses kreatif mereka.

Tak hanya berhenti pada audio, “Front Door” hadir dalam format video musik sejak 3 Juli lalu. Video ini disutradarai langsung oleh Tan Sian Ling, dan menampilkan Bisma Karisma sebagai penari utama.

“Kami ingin Bisma menafsirkan lagu ini sebagai seseorang yang berdiri di depan pintu. Ia ragu, ingin mengetuk tapi takut. Atau mungkin justru ingin pergi,” ujar Tan.

Video ini menghadirkan interpretasi gerak atas emosi yang tak terucap melalui tubuh, bukan kata-kata. Tarian menjadi cara lain untuk merespon lagu ini, menghidupkan pesan bahwa sering kali, tubuh lebih jujur dari lisan.

 

 

ITTMWID terbentuk di Jakarta pada masa pandemi 2020, melalui ruang kreatif studio Ruang Waktu Music. Selain Miguel Sanchez, Samji Rende, Tan Sian Ling, dan Adit Margonda, formasi juga menyertakan Piyush Vishwajeet.

Sebagai proyek passion yang juga melibatkan musisi Danilla Riyadi sebagai penggerak awal, ITTMWID memadukan pendekatan eksperimental, liris, dan jujur terhadap cinta dan emosi manusia modern.

 

 

Album perdana mereka, I Love Too Much When I’m Drunk dijanjikan sebagai “album koktail” yang memiliki campuran rasa yang pahit, hangat, getir, dan manis dalam dosis yang nyaris tidak seimbang, dan itu memang yang diniatkan oleh mereka.

“Lagu ini adalah kumpulan momen antara,” ujar Tan Sian Ling. “Antara sadar dan tidak, antara tinggal atau pergi, antara mengetuk pintu atau membiarkannya tertutup.”

“Front Door” adalah lagu untuk siapa pun yang pernah berdiri di depan perasaan sendiri, takut untuk masuk, dan akhirnya diam saja. 

 

Penulis
Muhammad Shidqi Aldiansah
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Eksplor konten lain Pophariini

Flag Of Hate Hadirkan Lagu Romantis Bernuansa Gothic Metal

Unit gothic metal asal Tangerang Selatan, Flag Of Hate resmi merilis single terbaru bertajuk “Secret of the Ancient” hari Senin (30/07). Ini merupakan single bertema romantis, yang tetap mempertahankan atmosfer gelap ala musik gothic …

Hevay Perkenalkan Cumbia Instrumental Penuh Ritme Lewat Sorepaso

Band asal Bandung, Hevay resmi merilis album debut bertajuk Sorepaso (10/06), sebuah karya instrumental yang terdiri dari sembilan trek tanpa vokal. Album ini hadir sebagai eksplorasi genre cumbia dengan pendekatan yang ritmis, sederhana, namun …