Proyek Solo Farri Icksan ‘The SIGIT’ dalam Dua Babak
Di tengah kesibukannya untuk mempersiapkan album ketiga The SIGIT, sang gitaris, Farri Icksan juga ancang-ancang untuk perilisan album proyek solonya yang ditargetkan akan beredar di tahun 2021 ini.
Untuk proyek solonya ini, Farri bertindak langsung sebagai penulis lagu, komposer musik, dan pemain musik yang mencangkup gitar, piano elektrik, synthesizer, dan lainnya.
View this post on Instagram
The SIGIT memang tidak sedang vakum. Farri mengaku proyek solonya ini lebih personal karena menceritakan tentang kehidupan pribadinya. dan ia belum berpikir untuk berkolaborasi dengan siapapun.
“Saat ini, saya ingin membongkar-pasang diri saya sendiri sebelum melibatkan pihak lain karena takutnya setelah dibongkar, lupa cara masangnya,” kata Farri kepada Pophariini (30/03).
Produksi rekaman, mixing, hingga mastering pun dikerjakan di studio pribadinya, menggabungkan proses rekaman analog pita dan digital, di mana materi album sudah dipersiapkan sejak setahun yang lalu dan sempat terjadi perubahan konsep.
Farri memilih pengerjaan album melalui proses rekaman analog pita dan digital karena kegemarannya akan alat studio rekaman dan alat musik tua.
“Sehingga yang ada di studio adalah alat-alat dari era ’60 sampai dengan ’80-an yang hampir semuanya analog. Proses rekam digital adalah hanya berupa penyimpanan materi lagu sebelum dipindah ke medium pita sebagai master utama,” jelas Farri.
Hal utama yang ingin disampaikan melalui album solonya ini, ia ingin bercerita mengenai penggalan-penggalan kisah dalam hidup, dan apa yang terjadi di sekitarnya. Farri juga berharap bisa membawakannya secara intim.
Setelah mendekati perjalanan dua dekade bareng The SIGIT, proyek solo ini memang menunjukkan sisi lain dirinya.
“No drum, less fuzz, more delay and reverb. Dan bisa mencantumkan kata ‘cinta’ atau ‘love’ di dalam lirik lagu tanpa harus berambigu ke sana ke sini [tertawa],” ungkapnya.
Tidak ada alasan khusus memilih dua bahasa, Indonesia dan Inggris untuk penulisan lirik lagu di album, melainkan semua mengalir sesuai nalurinya. Alasan menarik, ia kebetulan merasa tidak bagus menggunakan bahasa Sunda.
Selain perihal waktu perilisan, Farri belum bisa menginformasikan perihal judul album. Ia mengungkapkan bahwa albumnya nanti terbagi akan menjadi Part I yang berisi enam lagu yaitu “Run to You”, “Sembunyi Diam Dalam Hening”, “I Lost You”, “Owl & Wolf”, “Lembayung Senja”, “Lihat Anakku”, dan untuk Part II yang memuat total delapan lagu.
Farri Icksan bersama The SIGIT akan tampil dalam gelaran I Don’t Give A Fest (IDGAF) yang tayang di Pophariini.com, mulai tanggal 1 hingga 10 April mendatang. Tonton IDGAF melalui tautan di bawah ini!
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota
Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …
5 Lagu Rock Indonesia Pilihan Coldiac
Coldiac menyelesaikan rangkaian tur The Garden Session hari Kamis, 12 Desember 2024 di Lucy in the Sky SCBD, Jakarta Selatan. Tur ini secara keseluruhan singgah di 7 kota termasuk Balikpapan, Samarinda, Medan, Solo, Bandung, …