Raih AMI Awards 2018, Seringai : Penghargaan Bukanlah Target

Sep 28, 2018

Meraih penghargaan musik terbaik sejatinya merupakan dambaan setiap musisi tanah air dalam berkarya. Beberapa mungkin menjadi target mereka, namun tidak dengan Seringai, meski meraih penghargaan AMI Awards 2018, penghargaan menurut mereka tidak pernah jadi sebuah target.

Seringai Meraih Predikat Karya Produksi Metal/Hardcore Terbaik di AMI Awards 2018 untuk lagu “Selamanya” pada ajang Anugerah Musik Indonesia ke-21 pada Rabu (26/9) malam kemarin yang diadakan di Econvention, Ancol, Jakarta. Kedua anggota Seringai yang hadir di perhelatan semalam baru saja memasuki arena ketika nama band mereka diumumkan sebagai pemenang untuk kategori tersebut sehingga mereka tidak sempat menerima trofi AMI di atas panggung.

Selain Seringai para nominee lainnya yang berada dalam kategori tersebut adalah Burgerkill (“Superficial”), Down For Life (“Liturgi Penyesatan” (versi akustik), Taring (“Slaptika”) dan Tikam (“Mangsa”).

Drummer Seringai, Edy Khemod dalam ucapan terima kasihnya menjelaskan bahwa sebuah kompetisi tak pernah menjadi budaya bagi Seringai. Untuk itu, Khemod juga mengucapkan selamat untuk para saudara-saudara para nomine kategori ini.

Seringai, makin soid! / dok. Seringai.

“Terima kasih AMI Awards untuk penghargaannya. Setiap kali Seringai memulai membuat musik, penghargaan tidak pernah menjadi sebuah target. Dan kompetisi juga tidak pernah menjadi budaya diantara teman-teman musik keras, justru saling rangkul dan dukung. Mungkin itu yang lebih dibutuhkan daripada berkompetisi. Selamat juga untuk saudara-saudara kami dari Burgerkill, Taring, Down For Life dan Tikam. Kita semua juara!” ujar Edy Khemod.

Gitaris Ricky Siahaan mengucapkan terima kasih kepada AMI Awards yang telah mengapresiasi album terbaru Seringai, Seperti Api.

“Kami kerja keras untuk membuat album terbaru ini. Jadi ketika ada yang mengapresiasi lebih dengan memberi penghargaan ini, tentu saja saya senang. Thanks AMI,” imbuh Ricky Siahaan.

{enampakan boxset Seringai Seperti Api.

Seperti diketahui “Selamanya” merupakan single perdana Seringai dari album studio terbaru mereka yang rilis pada 29 Juli lalu, Seperti Api. Album yang memuat 11 karya teranyar dari Seringai ini juga meraih pujian dari para kritikus musik dan media massa ternama di Indonesia. Format CD boxset dari album ini telah ludes terjual sebanyak 2000 copy dalam kurun waktu seminggu, sementara CD regular masih beredar hingga sekarang melalui label demajors.

Ini adalah penghargaan AMI kedua bagi Seringai, sebelumnya mereka pernah memenangkan penghargaan di kategori Solo, Duo/Grup Metal Terbaik pada AMI Awards 2013. Untuk melihat daftar lengkap pemenang AMI Awards lainnya, klik di sini 

Penulis
Wahyu Acum Nugroho
Wahyu “Acum” Nugroho Musisi; redaktur pelaksana di Pophariini, penulis buku #Gilavinyl. Menempuh studi bidang Ornitologi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, menjadi kontributor beberapa media seperti Maximum RocknRoll, Matabaca, dan sempat menjabat redaktur pelaksana di Trax Magazine. Waktu luang dihabiskannya bersama bangkutaman, band yang 'mengutuknya' sampai membuat beberapa album.

Eksplor konten lain Pophariini

Bogor – Surabaya PP: Catatan Perjalanan Swellow, The Jansen, Texpack, dan Rrag

Menghadiri undangan dari Moonswimmer kolektif Surabaya yang menghelat acara bertajuk “Asal Bunyi: Bogor Jatuh Di Surabaya” di Colors Pub, Gubeng, Surabaya.

Traffic Jam Asal Solo Mengawali Album Mini dengan Single Untuk Apa?

Tidak memiliki materi baru selama 3 tahun, Traffic Jam asal Solo kembali dengan single anyar berjudul “Untuk Apa?” hari Jumat (03/05). Band beranggotakan Anisa (vokal), Bintang (vokal, gitar), Billy (bas), Ernest (gitar), dan Rovega …