Raisa – It’s Personal
Pertanyaan yang selalu mengusik pikiran, apakah pendengar musik di era ini masih mendengarkan album studio secara utuh?
Kalau bukan untuk Rekomendasi ini, kemungkinan besar saya sudah jarang melakukannya. Walaupun saya menganggap, album merupakan harta paling berharga yang pernah dimiliki oleh band atau musisi.
Jeda enam tahun dari album penuh terakhirnya, Raisa penyanyi yang pernah saya ajak foto bareng sekitar 10 tahun lalu dalam sebuah acara di Taman Ismail Marzuki. Ia mempersembahkan sebelas nomor untuk album keempatnya, It’s Personal.
Banyak panggung Raisa yang saya datangi, dimulai dari penonton yang bisa dihitung jari sampai penonton yang entah berapa jumlahnya. Kesan yang tak pernah runtuh dari setiap kali menontonnya, ia penyanyi wanita yang berkelas dan memesona.
Di tahun ini Raisa menghadirkan album penuh yang berbeda, nyaris tidak pernah dilakukan di album-album yang sebelumnya (silakan koreksi jika saya keliru) dengan mencantumkan nama kolaborator di dua lagunya, Sam Kim dan Kara Chenoa.
Saya akan mulai membeberkan It’s Personal dari “Cinta Sederhana”. Nomor pembuka di album penuh ini memiliki lirik dengan perasaan yang terlampau sunyi. Berbeda dengan lanjutannya, “Teman Biasa”. Lagu yang menurut saya masih memiliki semangat meskipun berbicara harapan setelah hubungan bubar.
Kolaborasinya dengan Sam Kim untuk “Someday” tak perlu mendapatkan komentar yang mengada-ada karena memang sudah cukup enak didengarkan. Sementara lagu “Kutukan (Cinta Pertama)”, melodi gitarnya dirasa pas bersahutan dengan kuatnya vokal Raisa.
Selain “Teman Biasa”, nomor yang mencuri perhatian saya adalah “Ragu”. Dimulai dengan “Hmmm, yeah”, namun saya tetap tidak mendapatkan kejutan apapun. Setidaknya, lagu ini masih khasnya Raisa.
Tiba di nomor “Long Nights, Slow Mornings”, membuat saya harus mengatakan bosan dengan kesederhanaan aransemen musik yang dihadirkan. Kemudian “Tentang Dirimu” mewujudkan tempo yang dibuat hampir sama membosankan. Ketika suasana hati terpuruk untuk melupakan seseorang apa iya perlu disampaikan dengan cara sedih dan selalu begitu?
Tak sampai habis mendengarkan lagu yang tadi. Saya langsung memutar “You Better Believe Me”. Katakanlah, saya menginginkan lagu Raisa lebih banyak yang memiliki mood yang seperti ini. Ocehan Kara Chenoa membuatnya jadi berwarna. Andai mereka saling bersahutan secara intens, mungkin lebih berkesan.
Masuk ke nomor “Berdamai”, saya berkesimpulan area Raisa dalam bernyanyi lagu yang sepelan ini akan selalu berhasil. Namun, saya mengandalkan lagu penutup di album berjudul “Jangan Cepat Berlalu” ketimbang nomor sebelumnya “Love & Let Go”.
Dua lagu terakhir di album tadi memunculkan, lagi-lagi peraşaan yang sama saat mendengarkan. Wanita yang mengendap dalam kesunyian, mempertanyakan rasa-rasa setiap harinya.
Album ini menyesuaikan judulnya, seakan bersifat pribadi, atau cuma Raisa yang tau. Hingga dirasa tak ada kejutan yang menonjol, terutama sisi aransemen musik. Padahal Raisa sangat bisa menciptakan pembaruan. Balik lagi, jika hanya kesederhanaan yang masih tetap diutamakan pun tak masalah.
Sambil mempertanyakan masih adakah orang yang mendengarkan album penuh. Saya menanti jawaban dari semesta, apakah karier bemusik yang dibangun Raisa lebih dari satu dekade membawa album It’s Personal ini tetap bisa memiliki kekuatan untuk bersaing dengan penyanyi wanita lain yang sama bagusnya?
Artikel Terkait
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
We Are Neurotic Mempersembahkan Album Mini Terbaru Asian Palms
Trio disco dan jazz asal Jakarta, We Are Neurotic menutup tahun 2024 lewat perilisan album mini terbaru yang diberi nama Asian Palms (13/12) bersama C3DO Recordings sebagai label naungan. Album Asian Palms …
Yella Sky Sound System Rayakan 1 Dekade Lewat Album Mini The Global Steppers
Unit dub kultur sound system asal Jakarta, Yella Sky Sound System merayakan satu dekade eksistensi lewat perilisan album mini terbaru bertajuk The Global Steppers (20/12). Dipimpin oleh produser sekaligus selektor Agent K, album mini …
Masih. Saya termasuk orang yg masih mendengarkan 1 album penuh.