Rama Natawidjaja Asal Bekasi Siap Mencuri Perhatian dengan Single Anyar

Setelah menandai kemunculan dengan 2 single bertajuk “Your Gone” dan “No More Strings on Me” tahun 2022 lalu, kini solois Rama Natawidjaja asal Bekasi kembali dengan lagu anyar dalam judul “Wahai Gunung Dan Laut” yang dilepas hari Kamis (16/05).
Rama Natawidjaja mengawali perjalanan musik bersama RABR sebagai band tribute The Beatles. Setelah berhasil merilis lagu original di tahun 2019, ia memutuskan untuk menjajal karier solo di tahun 2022.
“Solo project ini sekaligus sebagai wadah gue untuk mengeksplorasi musikalitas gue lebih dalam lagi,” kata Rama via WhatsApp (21/05).
Bicara soal karya terbaru, Rama mengaku proses pengerjaan lagu “Wahai Gunung Dan Laut” yang mulai ditulis tanggal 10 Maret 2024 ini melibatkan Rio Clappy sebagai produser, engineer rekaman, pengaransemen, sampai tahap mixing dan mastering.
Penyanyi yang juga piawai bermain gitar ini menyampaikan, bahwa ia siap dan akan terus berusaha untuk mencuri perhatian di industri musik dengan karyanya.
“Mungkin masih terbilang dengan cara lama kali ya. Kayak cari-cari panggungan untuk perkenalkan karya, nyebar press release ke teman-teman media, promo di media sosial, bikin-bikin konten, dan gue juga mulai berusaha untuk memperbanyak relasi ke orang-orang yang sekiranya terlibat di dalam industri musik karena minimal bisa dapet ilmu deh dari situ,” ucap Rama soal usahanya di industri musik.
Sang solois kabarnya akan menambah katalog single Agustus mendatang. Sementara itu, ia merekomendasikan beberapa musisi yang wajib didengarkan dari kota yang sama dengannya seperti Adam Kadriel, Sinatras, Kabar Burung, Gusti Irwan Wibowo, dan band yang masih ia jalani, RABR.
Menurut Rama, Bekasi mengalami perkembangan dengan munculnya musisi-musisi baru yang memainkan musik beragam. Nama-nama yang ia sebutkan merupakan beberapa musisi yang ia gemari.
“Mereka itu memiliki gaya musik yang beragam pula. Jadi pilihan warna musiknya lebih banyak aja gitu, menarik untuk dicoba dengarkan satu-satu,” pungkasnya.

Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Band Bandung Era 2000-an, Astrolab Rilis Album Mini Transcending Time
Lama tak merilis karya musik, Astrolab setelah 18 tahun akhirnya meluncurkan album mini bertajuk Transcending Time (25/01). Seorang pelukis, pemahat patung, hingga penari akan selalu menyisakan jejak terakhir yang terawat dengan baik …
RAN Luncurkan Video Musik Kapan? yang Dibintangi Yono Bakrie
Setelah terakhir meluncurkan video musik “Hey Tunggu Dulu” Oktober 2024, RAN menghadirkan visualisasi terbaru masih dari album TEATER NESTAPA berjudul “Kapan?” (21/02). Seperti tiga video sebelumnya “Rahasia #1”, “Rahasia #2”, dan “Hey …