Rangkai Merilis Mini Album Perdana Antroposentris

Mar 14, 2022

Hampir dua tahun berselang setelah single terakhir “Saat Harus Lapang” dirilis, Rangkai akhirnya kembali dengan membawa materi terbaru berupa mini album perdana yang mereka beri nama Antroposentris.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Rangkai (@rangkaimusik)

Rangkai beranggota Bimo (vokal), Rai (kontrabas), dan Mirza (gitar). Mereka sudah sering membawakan lagu-lagu yang terdapat di mini albumnya dari panggung ke panggung sejak tahun 2019.

Lagu-lagu seperti “Kering dan Palsu”, “Apa yang Salah”, “Air Mata Kita”, “Sahutan Alam”, “Saat Harus Lapang”, dan “Siapa Sangka” yang menjadi single andalan album ini baru direkam secara serius pertengahan 2021 lalu.

Di album ini, Rangkai berfokus pada cerita mengenai antroposentrisme atau didefinisikan sebagai ajaran yang menyatakan bahwa pusat alam semesta adalah manusia. Maka, album dinamakan Antroposentris.

Seperti genre musik yang mereka usung, Rangkai banyak menggunakan alat musik tradisional untuk albumnya sebagai ornamentasi. “Kita juga berusaha memaksimalkan kemampuan bermusik menggunakan alat musik tradisional ini supaya dapat didengarkan lebih luas lagi melalui lagu-lagu yang kami bawakan,” kata Bimo mengenai keunikan album.

Menariknya, proses rekaman untuk gitar klasik dan kontrabas dilakukan secara live di auditorium Institut Français Indonesia Jakarta dengan bantuan Gilang Qidra, sang manajer auditorium. Kemudian vokal utama secara keseluruhan direkam oleh Rendi Kopay di Earspace Studio.

Sementara pengerjaan mixing-nya diserahkan kepada Nur Fitrah Hidayat di Satin Studio. Di mana keenam lagu yang terdapat di album di-mastering oleh Rhesa Aditya (Endah N Rhesa) di Earspace Studio.

Rangkai memercayai Whattheline untuk penggarapan cover art albumnya. Selain menggelar menggelar #100konsergratisrangkai, mereka juga siap mengedarkan album dalam format cakram padat dengan jumlah terbatas di acara Record Store Day Indonesia tanggal 23 April mendatang.


 

Penulis
Pohan
Suka kamu, ngopi, motret, ngetik, dan hari semakin tua bagi jiwa yang sepi.

Eksplor konten lain Pophariini

Lirik Sambutlah The Jeblogs sebagai Anthem Anak Muda

Di artikel lirik kali ini Pophariini memilih lagu “Sambutlah” dari The Jeblogs untuk mengetahui bagaimana barisan kata-katanya bisa tercipta menjadi lirik yang kuat dan dinyanyikan dengan penuh penghayatan dalam setiap aksi mereka di panggung. …

WYAT, The Skit, Teori, dan Barmy Blokes Turut Menyukseskan Latihan Pestapora Solo

Setelah rangkaian workshop dan talkshow berlangsung tanggal 12-14 Juni 2025, Latihan Pestapora Solo persembahan Boss Creator akhirnya terlaksana hari Minggu, 15 Juni 2025 di Pamedan Mangkunegaran. Latihan Pestapora Solo kali ini berhasil mengumpulkan sekitar …