Rayakan 21 Tahun, The Rain Suguhkan Hal Berbeda

Dec 24, 2022

Merayakan 21 tahun kariernya pada tanggal 31 Desember nanti, grup band asal Yogyakarta, The Rain melakukan hal yang berbeda. Sebelumnya, perayaan hari jadi ini mereka lakukan dalam bentuk konser tunggal, yaitu Konser Bioskop Tunggal (2018), Konser Nyore Bareng The Rain (2019), dan Konser 20 Tahun Terjebak Bersama (2020).

Tahun ini para personel The Rain yang terdiri dari  Indra Prasta (Vokal & Gitar), Iwan Tanda (Gitar), Ipul Bahri (Bass) dan Aang Anggoro (Drum) akan meluncurkan serial video yang ditayangkan setiap hari dari 6-31 Desember. Total akan ada 26 video yang bisa disaksikan di kanal YouTube The Rain.

“Salah satu alasan kenapa kami tidak menggelar konser tahun ini adalah karena waktu. Beberapa bulan belakangan ini jadwal panggung The Rain cukup padat. Untuk bikin konser itu butuh effort yang besar dan waktu persiapan yang panjang. Jadi kali ini kami pikir untuk melakukan hal yang berbeda sekalian saja, lalu muncul ide bikin serial video ini. Kita maksimalkan waktu disela-sela jadwal manggung untuk bikin episode per episodenya,” ungkap Indra tentang alasan tak gelar konser di tahun ini.

Rentetan video yang diberi judul Dulu, Kini, dan Nanti ini menceritakan tentang perjalanan The Rain merintis band, bagaimana setelah 21 tahun berkarya mereka tetap solid dengan komposisi personel yang sama, serta rencana dan harapan The Rain di masa mendatang.

“Kami ingin merangkum perjalanan The Rain dari dulu sampai sekarang dalam sebuah serial video yang bisa ditonton dari mana saja dan video ini juga mungkin bisa menjadi ajang perkenalan buat yang baru mengenal The Rain. Karena pendengar lagu-lagu kami sudah lebih dari satu generasi. Ada yang sudah mendengarkan kami dari dulu, ada yang baru mendengarkan kami setelah era ‘Terlatih Patah Hati’,” jelas Iwan dalam siaran pers.

Selain rangkuman perjalanan, video ini juga akan memuat live performance, di mana mereka akan membawakan nomor-nomor andalan dari tujuh album yang sudah dirilisnya. Konsep penampilannya pun terbagi dalam beberapa versi, electric set, full band, dan street version yang mengedepankan keminimalisan dengan memakai gitar atau piano saja.

 

Indra menambahkan, salah satu episode favoritnya adalah ketika bandnya tersebut akhirnya menemukan dokumentasi saat mereka merekam album pertama mereka, Hujan Kali Ini.

“Padahal kita sudah mengikhlaskan kalau foto-foto itu hilang, dan Alhamdulillah ditemukan kembali, dan ada sekitar 37 klise yang ditemukan. Akhirnya kita bersama Putra Djohan, fotografer yang ada di balik dokumentasi tersebut, berkumpul dan nonton bareng hasil digitalisasi klise jadul itu. Wah, rasanya campur aduk saat melihat kembali foto-foto lama The Rain,” ungkap Indra.

Dulu, Kini, dan Nanti memakan waktu satu bulan untuk proses shooting dan editing-nya. Para personel The Rain pun juga melakukan sesi latihan ekstra guna membawakan sebagian lagu lama yang sudah lama mereka tidak mainkan, namun akan dibawakan dalam video tersebut.

“Untuk rencana di tahun 2023, mudah-mudahan ada karya baru. Entahlah apa yang akan terjadi nanti, tapi yang jelas kami akan terus bikin karya baru. Semoga kita segera bertemu lagi, jabat erat!”, pungkas Aang.


 

Penulis
Gerald Manuel
Hobi musik, hobi nulis, tapi tetap melankolis.

Eksplor konten lain Pophariini

Juicy Luicy – Nonfiksi

Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …

Selat Malaka Resmi Mengeluarkan Album Penuh Perdana

Band asal Medan bernama Selat Malaka resmi mengeluarkan album penuh perdana self-titled hari Jumat (22/11). Sebelumnya, mereka sudah mengantongi satu single “Angin Melambai” yang beredar tahun lalu.     View this post on Instagram …