Bertepatan dengan Hari Kretek Nasional 3 Oktober 2022, Bottlesmoker merayakannya dengan merilis “Sound of Kretek”.

Merasa tembakau sudah menjadi bagian dari warisan budaya yang memperkaya budaya Indonesia, grup yang beranggotakan duo Angkuy dan Nobie ini mencoba merangkum perjalanan tersebut dalam bentuk “Sound of Kretek” yang menceritakan perjalanan kretek, mulai dari kebun tembakau di desa, hingga ke segala aktivitas masyarakat di sudut-sudut kota dalam bentuk bebunyian dengan menggunakan teknik soundscape.

Soundscape merupakan kumpulan bebunyian dari berbagai objek yang ada di suatu tempat dan waktu tertentu. Istilah yang muncul pertama kali oleh Michael Southworth dan dikenalkan oleh R. Murray Schafer ini biasa digunakan untuk menggambarkan suasana lewat bebunyian.

Teknik soundscape ini pun mulai dikembangkan di ranah seni untuk kebutuhan film, radio, konten video bahkan musik. Walaupun masih jarang digunakan di ranah musik populer, namun teknik ini sudah banyak dilakukan di musik-musik eksperimental untuk membangun suasana tertentu.

Soundscape yang terbentuk oleh berbagai elemen bunyi memiliki kekuatan yang sangat tinggi karena menggunakan metode field recording. Sebuah metode rekaman yang mengambil suara secara langsung, sehingga frekuensi yang ditangkap bisa terdengar lebih alami. Hal alami inilah yang akan memengaruhi brainwave manusia, sehingga bisa diajak untuk berimajinasi lebih luas.

Karena alasan inilah Bottlesmoker menerapkan teknik soundscape dalam proses kreatif “Sound of Kretek” yang merangkum perjalanan kretek dari tanaman tembakau hingga sampai ke tangan pemuda pemudi di perkotaan. 

“Selamat Hari Kretek Nasional, inilah “Sound of Kretek”, persembahan kami untuk warisan budaya yang kami cintai,” tutup Bottlesmoker.